Dunia Membisu, Palestina Kian Pilu

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Umat harus kembali bersatu tanpa memandang perbedaan yang ada, fokus membongkar sekat negara bangsa, kemudian mewujudkan satu kepemimpinan politik yang menerapkan aturan Islam di dunia. Hanya aturan Islam yang terbukti berhasil menciptakan peradaban yang gemilang, masyarakatnya rukun, aman, damai, dan sejahtera sepanjang 1400 tahun.

CemerlangMedia.Com — Kebiadaban Isra3l yang kian membabi buta sejak 2023 lalu telah banyak menyedot perhatian dunia. Mulai dari aksi protes di berbagai negara hingga kemunculan kapal kemanusaan Madleen pengangkut obat dan makanan yang berawakkan 12 orang dari Koalisi Freedom Flotilla, sebuah aliansi internasional yang terdiri dari para aktivis dan kelompok-kelompok yang berdedikasi untuk menentang blokade maritim atas Gaza (10-6-2025). Sayangnya, kapal tersebut diblokade oleh tentara Zi*nis dan ke 12 awak kapalnya ditahan.

Dari peristiwa penahanan tersebut, warga dunia terpantik untuk mengadakan gerakan Global March to Gaza (GMTA) yang berisikan ribuan warga dari berbagai negara di dunia yang sudah diorganisir untuk berangkat menuju Mesir sebagai titik kumpulnya. Kemudian akan melanjutkan aksi jalan berkilo-kilo meter untuk menembus pintu Rafah menuju Gaza guna menyerahkan berbagai bantuan yang ada.

Aksi ini merupakan wujud dari kemarahan umat yang sudah sangat besar. Bagaimana tidak, sebagai manusia normal yang dianugerahi akal dan perasaan, menyaksikan saudara-saudaranya dibantai dengan cara yang hewan pun tidak akan melakukan hal keji, berupa pembakaran dan kelaparan. Hal tersebut menandakan bahwa umat tidak bisa berharap kepada lembaga-lembaga internasional dan para penguasa hari ini.

Kegiatan Global March sendiri sejatinya akan berlangsung pada Ahad, (15-6-2025). Namun, aksi masa sebesar itupun berhasil digagalkan pada Kamis, (12-6-2025). Pemerintah menginstruksikan penahanan, deportasi, bahkan pemukulan oleh aparat karena masa dianggap tidak mengantongi izin resmi.

Peserta aksi yang berhasil sampai di pintu Rafah pun ditahan oleh aparat. Peristiwa menyesakkan ini justru kian jelas menunjukkan bahwa gerakan kemanusiaan apa pun tidak akan pernah bisa menyolusi masalah Gaza. Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah adanya pintu penghalang terbesar yang berhasil dibangun oleh para penjajah di negeri-negeri kaum muslim, yakni sekat-sekat nasionalisme dan konsep negara bangsa.

Nasionalisme dan konsep negara bangsa sejatinya telah memupus hati nurani para penguasa muslim dan tentara mereka sehingga rela membiarkan saudaranya dibantai di hadapan mata. Bahkan, yang lebih miris lagi adalah ikut menjaga kepentingan para pembantainya hanya demi meraih keridaan negara adidaya yang menjadi tumpuan langgengnya kekuasaan mereka, yakni Amerika.

Melihat manusia yang sebanyak itu, tetapi gagal menembus pintu Rafah, umat Islam seharusnya mengerti betapa bahayanya paham nasionalisme dan konsep negara bangsa. Dilihat dari sisi pemikiran maupun sejarah, paham tersebut sangatlah berbahaya karena justru akan memunculkan pola sikap individualis dan apatis. Betapa dahsyatnya efek jangka panjang dari paham tersebut. Bahkan, keduanya digunakan para musuh untuk meruntuhkan Daulah Islam dan melanggengkan penjajahan di negeri-negeri Islam, mulai dari 1924 hingga hari ini.

Selain itu, harus diakui bahwa munculnya banyak pergerakan, baik yang berlatar belakang sosial, kemanusiaan, lingkungan, maupun agama, nyatanya belum satu pun yang mempu menghentikan kebiadaban Zi*nis. Untuk itu, umat Islam juga harus paham bahwa pergerakan untuk menyolusi penjajahan Palestina hanya satu cara, yaitu melalui politik Islam.

Umat harus kembali bersatu tanpa memandang perbedaan yang ada, fokus membongkar sekat negara bangsa, kemudian mewujudkan satu kepemimpinan politik yang menerapkan aturan Islam di dunia. Hanya aturan Islam yang terbukti berhasil menciptakan peradaban yang gemilang, masyarakatnya rukun, aman, damai, dan sejahtera sepanjang 1400 tahun.

Oleh karena itu, melihat kondisi dunia yang kian nestapa hingga hari ini, umat harus segera mendukung dan bergabung dengan gerakan politik ideologis yang berjuang tanpa kenal sekat negara dan bangsa. Gerakan tersebut konsisten memperjuangkan tegaknya kepemimpinan politik Islam di berbagai tempat untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam yang damai dan sejahtera bagi seluruh manusia, alam, dan kehidupan.

Nurul Hidayah Sunarkan, S.Pd. [CM/Na]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *