Sistem pendidikan Islam yang diterapkan oleh negara akan membentuk generasi berkepribadian Islam, yakni mempunyai pola pikir dan pola sikap Islam. Generasi akan merasa takut ketika melakukan kemaksiatan karena menyadari bahwa segala aktivitas yang dilakukan akan diawasi dan dihisab oleh Allah. Sistem Islam secara intesif melakukan pembinaan untuk kemaslahatan umat.
CemerlangMedia.Com — Seorang pelajar mengalami pelecehan yang dilakukan oleh tiga mantan pacarnya dirumahnya di Kabupaten Dairi, Sumatra Utara. Alasan para pelaku melakukan aksinya adalah karena sering menonton video tak senonoh (07-09-2024).
Kasus pemerkosaan dan pencabulan terjadi hampir diseluruh wilayah dengan motif dan cara yang berbeda. Walaupun ada usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk menuntaskan masalah ini, tetapi tidak dapat menurunkan angka kejahatan. Justru sebaliknya, kasus pemerkosaan dan pembunuhan makin meningkat. Komnas perempuan mencatat, jumlah kasus kekerasan seksual pada Mei 2022—Desember 2023 mencapai 4.179 kasus. Laporan yang banyak diterima adalah kekerasan seksual berbasis elekronik, pelecehan seksual, dan pemerkosaan.
Maraknya kasus pemerkosan dan pencabulan hari ini menunjukkan rusaknya moral generasi. Generasi yang seharusnya fokus belajar, menuntut ilmu, mengejar cita-cita, dan melakukan aktivitas yang bermanfaat untuk mengembangkan potensi diri, tetapi hal itu tidak terlihat dari diri generasi hari ini. Sebaliknya, mereka berperilaku bebas dan bertindak sesuai kehendak, tanpa ada rasa ketakutan dalam berbuat kemaksiatan dan bahkan sampai membunuh.
Perilaku generasi hari ini buah dari penerapan sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Segala aktivitas hanya berdasarkan hawa nafsu, bukan halal dan haram karena standar kebahagian adalah materi dan memenuhi kepuasan jasadiah. Standar kehidupan inilah yang merusak fitrah anak yang seharusnya belajar dan bermain dengan teman seusianya. Ditambah lagi dengan sistem pendidikan hari ini yang tidak membentuk kepribadian baik. Tujuan pendidikan adalah mencetak buruh untuk meningkatkan perekonomian, bukan untuk kemaslahatan umat.
Penerapan sistem kapitalisme dalam kehidupan masyarakat menjadikan dunia pendidikan sebagai ajang pencapain nilai akademik tinggi dan mengabaikan perannya sebagai pencetak generasi yang berakhlak mulia dan membentuk kepribadian Islam. Oleh karena itu, tidak heran ketika dalam akademik pandai, tetapi terlibat pergaulan bebas, kencanduan pornografi, narkoba, bullying, dan lain sebagainya. Ini karena yang difokuskan hanya mengejar materi, bukan ilmu yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat.
Ditambah lagi dengan konten porno yang mudah diakses. Ini menunjukkan bahwa negara tidak serius dalam menjaga akidah umatnya. Hukuman dalam sistim kapitalisme tidak pula membuat efek jera, apalagi jika pelaku masih di bawah umur, mereka tidak dipidakan. Alhasil, kasus seperti ini terus muncul dalam sistem ini.
Masalah ini dapat terselesaikan ketika kembali kepada sistem Islam. Sistem pendidikan Islam yang diterapkan oleh negara akan membentuk generasi berkepribadian Islam, yakni mempunyai pola pikir dan pola sikap Islam. Generasi akan merasa takut ketika melakukan kemaksiatan karena segala aktivitas yang dilakukan akan diawasi dan dihisab oleh Allah. Sistem Islam secara intesif melakukan pembinaan untuk kemaslahatan umat.
Negara akan melarang film atau video yang memicu bangkitnya naluri seksual serta tayangan yang merusak kepribadian dan moral generasi. Sebaliknya, negara menyajikan tayang-tayang islami yang mampu memberikan edukasi positif bagi masyarakat. Negara juga memberikan sanksi tegas bagi pelaku pemerkosaan dan pembunuhan sehingga dapat menimbulkan efek jera bagi pelaku dan juga orang lain.
Arbaiya Kabes [CM/NA]