Generasi Bermental Lemah Cetakkan Sistem Kapitalisme

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

“Dengan akidah Islam yang lurus dan kokoh akan dipahamkan bahwa rida Allah-lah yang menjadi tujuan kita hidup dan itulah kebahagiaan yang hakiki. Oleh karenanya, rakyat tidak lagi sibuk memperkaya diri sendiri di dunia, melainkan sibuk berlomba-lomba dalam kebaikan.”


CemerlangMedia.Com — Mengenaskan! Bali menjadi urutan pertama dengan kasus bvnvh diri terbanyak di Indonesia.

Berdasarkan Data Pusat Informasi Kriminal Indonesia (Pusiknas) Polri, didapati laporan tingkat kasus bvnvh diri mencapai 3,07 sepanjang 2023. Kemudian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai peringkat kedua dengan angka suicide rate sebesar 1,58 dan Bengkulu sebagai peringkat ketiga dengan angka 1,53, sedangkan Aceh menjadi posisi terendah dibandingkan provinsi lain dengan angka suicide rate 0,02 saja (CNNIndonesia.com, 2-7-2024).

Pada laman yang sama, dokter spesialis kejiwaan atau psikiater RSUP Prof Ngoerah menjelaskan bahwa penyebab tingginya kasus bvnvh diri di Bali adalah karena faktor biologis berupa gangguan mental, seperti depresi, skizofernia, dan bipolar. Faktor lainnya adalah karena psikososial, seperti terlilit utang terutama pinjaman online (pinjol).

Kasus bvnvh diri, percobaan bvnvh diri, ataupun kriminalitas lainnya setiap tahun terus bertambah. Fakta mengenaskan ini membuktikan bahwa kesehatan mental penduduk negeri ini sedang tidak baik-baik saja.

Kehidupan yang begitu berat, mau tidak mau harus dijalani sampai akhirnya berujung stres, depresi, halusinasi, bipolar, bahkan kegilaan. Kebutuhan pokok yang kian meningkat, kebijakan-kebijakan zalim yang anti rakyat, sistem pendidikan yang rendah dan jauh dari agama, juga sistem ekonomi yang disetir elite global kapitalisme membuat kemiskinan kian meningkat.

Masyarakat dihadapkan dengan banyak kebutuhan, tetapi lapangan kerja tidak disediakan sehingga banyak anak-anak di bawah umur yang terpaksa putus pendidikannya demi mencari pemasukan. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia.

Di sisi lain, anak yang bersekolah pun tidak banyak yang menjadi generasi gemilang karena sistem kapitalisme liberalisme yang memisahkan agama dari kehidupan membuat para pelajar hidup serba bebas, tanpa aturan. Kenakalan remaja, seperti pergaulan bebas, bullying, minim adab, hedonisme, malah menambah angka kriminalitas di negeri ini. Oleh karenanya, tidak jarang, banyak pelajar yang memilih bvnvh diri karena mendapatkan tekanan mental dari lingkungan sekolah.

Di samping itu, kurangnya keharmonisan dalam keluarga juga berpengaruh pada kesehatan mental seseorang, seperti keluarga broken home. Alih-alih menjadikan rumah sebagai surganya, anggota keluarga terutama orang tua justru menjadikan rumah sebagai tempat yang paling dihindari oleh anak. Alhasil, banyak anak yang mencari kebahagiaan di luar rumah.

Semua ini membuktikan bahwa peradaban hari ini jauh dari peradaban yang gemilang. Generasi muda, bahkan ibu sebagai madrasatul ‘ula dirusak oleh sistem yang saat ini diterapkan.

Dalam Islam, negara adalah pelindung dan perisai bagi rakyatnya. Pemimpin harus sadar betul bahwa rakyat adalah amanah yang harus dijamin kebutuhannya, sebagaimana sabda Rasulullah saw.,
“Imam itu pengurus rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dia urus.” (HR Bukhari dan Ahmad).

Oleh karena itu, mengurusi kesehatan mental setiap individu adalah tanggung jawab negara. Berbeda dengan Islam yang aturannya berasal dari Sang Pencipta, aturan kapitalisme berasal dari akal manusia yang serba lemah dan terbatas. Oleh karena itu, tidak heran jika kehidupan menjadi kacau balau.

Islam mewajibkan negara untuk turut andil dalam seluruh problematika rakyatnya. Tidak memandang rakyat biasa atau luar biasa, semuanya diperlakukan secara adil dalam naungan Islam, contohnya seperti kebutuhan pokok, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, dan rasa aman, semuanya akan ditanggung oleh negara.

Dengan akidah Islam yang lurus dan kokoh akan dipahamkan bahwa rida Allah-lah yang menjadi tujuan kita hidup dan itulah kebahagiaan yang hakiki. Oleh karenanya, rakyat tidak lagi sibuk memperkaya diri sendiri di dunia, melainkan sibuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Sudah saatnya Islam kembali berjaya di muka bumi agar mendapatkan solusi tuntas untuk seluruh permasalahan, termasuk gangguan mental. Seperti beberapa abad silam, Islam pernah tegak selama belasan abad dengan membawa kemuliaan dan ketenteraman yang hakiki dan sudah pasti akan menghalau apa pun penyebab terganggunya mental seseorang.

Dengan demikian, seluruh tuntutan yang berasal dari potensi manusia, yaitu akal, kebutuhan jasmani, dan rohani akan terpenuhi secara tuntas oleh aturan yang diterapkan oleh negara. Wallahu a’lam bisshawab

Widya Ummu El
(Aktivis Muslimah) [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *