Tidak ada solusi atas berbagai problematika masyarakat, kecuali mengembalikan kehidupan Islam dengan aturannya yang paripurna di bawah naungan Khil4f4h. Sebab, dengan adanya Khil4f4h, pendidikan akan dikelola sesuai syariat.
CemerlangMedia.Com — Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Inilah yang terjadi pada seorang siswi SMP di Palembang yang berniat menonton pertunjukan kuda lumping, tetapi berakhir menjadi korban rudapaksa hingga meregang nyawa. Tidak hanya dilakukan oleh satu orang, tetapi oleh tiga orang pelaku yang semuanya masih di bawah umur (6-09-2024).
Sungguh miris dan nelangsa. Bagaimana bisa seorang anak di bawah umur begitu tega melakukan perbuatan keji tersebut. Bahkan, menurut informasi kepolisian, kejahatan ini sudah direncanakan. Perilaku biadab ini diduga dipicu oleh kebiasaan menonton film porno.
Sepatutnya, kita sebagai seorang muslim ikut bertanya, bagaimana bisa seorang pemuda yang akan menjadi penerus peradaban, justru berkontribusi atas rusaknya peradaban? Tidak cukup seorang diri, mereka secara berjemaah menceburkan diri dalam kubangan dosa besar dan kemaksiatan.
Dari kasus ini bisa dilihat bahwa ternyata pendidikan hari ini telah gagal mencetak generasi muslim yang cemerlang. Sebab, yang disuguhkan dalam dunia pendidikan hari ini bukan lagi tentang pencarian hakikat kehidupan, pembelajaran yang menguatkan keimanan kepada Allah, pemahaman tentang keislaman, dan dorongan untuk membuat karya inovasi bagi peradaban, tetapi menjauhkan nilai-nilai agama dari kehidupan. Agama bukan lagi dijadikan pedoman menjalankan kehidupan, tetapi hanya sebatas pengetahuan yang dihafalkan untuk persiapan ujian. Anak tidak lagi paham makna balig dan konsekuensi syariat di atasnya.
Sementara jika mau mengkaji Islam lebih mendalam, ternyata tujuan pendidikan begitu mulia di hadapan Allah. Bagaimana seorang anak diantarkan orang tuanya untuk bertemu guru dengan adab dan akhlak yang mulia sehingga siap untuk belajar dan hormat kepada guru. Guru pun demikian. Ini karena keimanannya kepada Allah Taala, maka guru akan mendidik murid-muridnya tentang keimanan, tujuan hidup di dunia, bahkan amar makruf nahi mungkar. Hal ini tentu tidak didapati dalam sistem pendidikan sekuler seperti hari ini.
Dengan demikina, tidak ada solusi atas kasus ini dan berbagai problematika lain, kecuali mengembalikan kehidupan Islam dengan aturannya yang paripurna di bawah naungan Khil4f4h. Sebab, dengan adanya Khil4f4h, pendidikan akan dikelola sesuai syariat. Khil4f4h akan menjaga akidah umat, bahkan meriayah umat agar senantiasa on the track sesuai perintah dan larangan Allah. Wallahu a’lam bisshawwab.
Wahyu Susilo Wati, S.Pd.
Aktivis Muslimah Pemerhati Generasi
Depok, Sleman, DIY [CM/NA]