Momen Nuzulul Qur’an dalam Sistem Kehidupan

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Nuzulul Qur’an tidak hanya menjadi momen peringatan turunnya Al-Qur’an. Akan tetapi juga sebagai momen mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan. Menjadikan Al-Qur’an sebagai satu-satunya petunjuk serta solusi dalam kehidupan manusia.

CemerlangMedia.Com — Peringatan Nuzulul Qur’an banyak diselenggarakan oleh berbagai daerah, salah satunya Kota Bekasi yang dihadiri oleh Walikota Bekasi Tri Adhianto. Ia mengatakan bahwa Bekasi harus dibangun bersama-sama. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat bahu-membahu turut berperan menjadikan Kota Bekasi yang maju, religious, dan berbudaya.

Ia juga menambahkan, saat ini Bekasi banyak tekanan khususnya dalam aspek ekonomi dan sosial. Hendaknya Nuzulul Qur’an menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat untuk terus membaca Al-Qur’an dan juga pengetahuan lainnya agar menjadi masyarakat yang teredukasi bisa membangun Bekasi menjadi lebih baik (17-03-2024).

Setiap peringatan Nuzulul Qur’an, pemerintah selalu mengingatkan bagaimana seharusnya seorang muslim dalam memanfaatkan Al-Qur’an dalam kehidupannya. Namun faktanya, pemimpin saat ini tidak mencerminkan sebagaimana yang mereka sampaikan saat peringatan tersebut. Mengajak masyarakat untuk membaca Al-Qur’an, menaati perintah Allah Swt. serta menjauhi larangan-Nya, tetapi tidak sedikit pun pesan-pesan tersebut teralisasikan pada diri pejabat negeri ini.

Pemerintah justru kurang mendukung masyarakat dalam kemajuan. Pendidikan dipersulit, pekerjaan sulit dicari, pendapatan menurun hingga membuat masyarakat akhirnya terbodohi secara sistemis. Masyarakat dibiarkan menderita dalam kebodohan jangka panjang dan tercekik ekonomi tiada henti.

Hilang sudah pesan-pesan momen Nuzulul Qur’an yang mengharapkan banyak kemajuan pada negeri dan masyarakat ini. Nasihat yang disampaikan hanyalah angin belaka yang tidak terlihat keberadaannya. Pemerintah hanya mengambil simpati masyarakat untuk membuat topeng “pemimpin” yang seakan-akan peduli pada kemajuan masyarakat, layaknya ungkapan “dari rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat” cerminan sistem demokrasi kapitalisme.

Tidak ada pemimpin yang benar-benar mengilhami arti dari Nuzulul Qur’an saat ini karena mereka tenggelam dalam dunia kapitalisme yang sekuler. Berbicara agama saat momen tertentu saja dan melupakannya jika sudah menyangkut ambisi kekuasaan.

Jauh berbeda dengan pemimpin yang dibentuk dalam sistem Islam. Fondasi mereka adalah akidah Islam yang melebur ke dalam jiwa sehingga mampu menerapkan dan menetapkan syariat Islam sebagai sistem peraturan kehidupan dan negara. Jiwa pemimpin seperti ini akan mampu menghasilkan sebuah negara yang kuat secara keseluruhan, baik fisik maupun mental yang dilandasi oleh keimanan yang kukuh.

Nuzulul Qur’an tidak hanya menjadi momen peringatan turunnya Al-Qur’an, tetapi juga momen mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan dan menjadikannya sebagai satu-satunya petunjuk serta solusi dalam kehidupan manusia. Wallahu a’lam bisshawab.

Rifka Fauziah Arman, A.Md.Farm.
Bekasi, Jawa Barat [CM/Na]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *