Pembebasan Pemikiran Sebelum Pembebasan Palestina

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Umat muslim harus menancapkan ideologi Islam dalam hati dan pikiran. Dengan demikian, umat akan menyadari bahwa kemerdekaan hakiki adalah tentang cara berpikir, berperilaku, berpandangan hidup sesuai dengan sumber-sumber hukum yang berasal dari Sang Maha Pencipta, yaitu Allah Swt..

CemerlangMedia.Com — Genap satu tahun sudah agresi besar-besaran Isra3l terhadap Gaza, Palestina. Korban jiwa sejak 7 Oktober 2023 hingga 7 Oktober 2024 mencapai 41.870 dan korban luka-luka 97.166 orang. Eskalasi pertempuran meluas ke Lebanon, Suriah, dan Yaman. Lebih dari 2.000 warga Lebanon tewas dalam agresi Isra3l di Beirut pada (1-10-2024). Bukan hanya setahun, melainkan sudah 76 tahun sejak imigran Yahudi mulai berdatangan dan mencaplok sedikit demi sedikit tanah di Palestina pada 1948. Demikian pun sampai dengan saat ini, kekuatan penjajah beserta sekutunya tidak akan mampu memenangkan keserakahan, ketamakan, dan kesombongan mereka (08-10-2024).

Putusan revolusi majelis umum PBB pada (18-9-2024) menetapkan bahwa pendudukan Isra3l di Palestina adalah ilegal dan harus segera diakhiri. Isra3l diberi kurun waktu 1 tahun untuk meninggalkan tanah Palestina. Namun, apakah revolusi tersebut benar-benar berarti? Nyatanya setelah putusan tersebut dikeluarkan, Isra3l tetap membombardir setiap wilayah di Palestina. Pelanggaran demi pelanggaran, kejahatan demi kejahatan dilakukan terus-menerus oleh Isra3l tanpa ada bantuan perlawanan dari negeri-negeri kaum muslim lainnya, kecuali Iran dan Yaman (26-09-2024).

Di tengah pembantaian, pembunuhan, penawanan, pemerkosaan, pelecehan simbol agama, penggusuran, pengusiran, perataan bangunan, perusakan jalan, blokade di segala akses; air, listrik, makanan, bantuan kemanusiaan, gizi buruk, kesehatan dan dengan segala keterbatasan, Allah telah menguatkan keimanan dan memampukan daya tahan muslim Gaza. Hingga kini, mereka tetap berdiri dengan gigih, penuh keteguhan, keikhlasan, ketakwaan, kesabaran, pengorbanan, serta tangis dan bahagia menjadi satu karena gelar syahid selalu mengitari.

Gaza adalah bukti bahwa kekuatan Islam ada dalam genggaman tangan, terus melawan ketidakadilan tanpa sedikitpun mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Menerima setiap konsekuensi yang ada di depan mata, melewati setiap detik yang mencekam dengan raga dan hati yang lillah serta billah. Dalam setiap keterbatasannya, mereka tetap mengutamakan pendidikan, mendahulukan Allah dan hafalan Qur’annya.

Gaza saat ini telah menjadi bukti bahwa betapa mudahnya umat muslim ditindas, diintimidasi, dibunuh, diperlakukan semena-mena, seperti tidak ada perisai sebagai tempat untuk mengadu. Tidak hanya di Gaza, tetapi juga di India, Myanmar, Cina, dan lainnya. Muslim saat ini seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Masing-masing dari mereka bertahan sendiri-sendiri tanpa ada bagian lain yang membantu dan melengkapi. Tidakkah kita ingin membebaskan umat muslim dari segala penindasan?

Namun, sebelum membantu memerdekakan Palestina, seharusnya umat terlebih dahulu memerdekakan pemikirannya. Membebaskan pemikiran dari belenggu tsaqafah kafir barat, menghilangkan pemikiran-pemikiran, ide-ide dan pandangan hidup yang berasaskan sekularisme/sosialisme, membuang jauh rasa nasionalisme yang menjadi sekat antar muslim, menjauhkan diri dari sifat wahn (cinta dunia takut mati), memperkuat akidah dengan tsaqafah Islam bersama jemaah yang mengkaji Islam secara kafah.

Setelah umat muslim menancapkan ideologi Islam dalam hati dan pikiran, umat akan menyadari bahwa kemerdekaan yang hakiki adalah cara berpikir, berperilaku, berpandangan hidup sesuai dengan sumber-sumber hukum yang berasal dari Sang Maha Pencipta, yaitu Allah Swt. Tuhan seluruh alam semesta. Tidak adanya sebuah negara yang mengemban ideologi Islam, maka tidak akan ada perbaikan dalam kehidupan umat muslim. Penindasan akan terus berulang karena tidak ada junnah/perisai yang mulia dan memuliakan umat muslim. Saat ini, tidak banyak yang bisa dilakukan selain terus speak up, berdoa, berdonasi, memboikot, dan tidak lupa belajar sejarah Islam dan Baitul Maqdis agar kelak kita bisa menjadi salah satu bagian dari sejarah yang akan terukir di masa mendatang. Wallahu a’lam bisshawwab

Ummu Zahra
Pemerhati Sosial dan Ibu Rumah Tangga [CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *