Program Magang Rentan Tindak Eksploitasi Pelajar

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Islam yang sangat memperhatikan generasi penerus bangsa. Tujuan pendidikan dalam sistem Islam adalah menciptakan generasi yang bertakwa, berkepribadian Islam, serta mencetak sumber daya manusia yang unggul sehingga mampu membangun peradaban Islam.

CemerlangMedia.Com — Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Ai Maryati Solihah menyoroti banyaknya aduan terkait program magang/ Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang diterapkan di sekolah menengah kejuruan (SMK). Berdasarkan aduan yang masuk ke KPAI, terdapat pelanggaran yang dilakukan perusahaan terhadap peserta program PKL. Jenis pelanggaran yang terjadi, seperti overtime jam kerja. Ini terjadi di sebuah hotel bintang empat di Kota Bekasi yang mempekerjakan peserta PKL hingga 13—15 jam sehari pada 2022 lalu. PKL yang seharusnya membuat siswa mengenal dan memahami budaya kerja, kini rentan menjadi tempat eksploitasi pekerja anak (09-10-2024).

Program magang atau PKL bertujuan mengenalkan dunia kerja kepada peserta didik. Program ini merupakan konsekuensi dari sekolah vokasi yang mengharuskan adanya realisasi antara dunia pendidikan dan dunia kerja atau industri. Sayangnya, pelaksanaan program ini rentan dimanfaatkan oleh oknum atau perusahaan untuk mengeksploitasi pekerja anak. Bentuk eksploitasi perusahaan, seperti tingginya beban kerja, jam kerja yang overtime, serta tidak adanya gaji maupun jaminan kesehatan dan keselamatan kerja bagi para peserta magang.

Terjadinya celah eksploitasi pelajar merupakan dampak dari adanya kapitalisasi pendidikan yang menjadikan dunia pendidikan sebagai ladang bisnis. Selain itu, sistem kapitalisme yang menjadikan materi sebagai tujuan utama membuat para pengusaha memanfaatkan celah program PKL untuk mendapatkan tenaga kerja gratis sehingga bisa menghemat biaya anggaran gaji pekerja. Sistem ini pun yang menjadikan hubungan antara sekolah dan perusahaan adalah hubungan yang saling menguntungkan, tetapi merugikan pelajar. Inilah bobroknya sistem pendidikan yang berlandaskan asas sekularisme kapitalis (pemisahan agama dari kehidupan serta materi sebagai tujuan utama) sehingga tujuan pendidikan hanya berorientasi untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja demi pencapaian materi semata.

Sementara itu, negara seakan menutup mata terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan perusahaan. Hal ini terbukti dengan berulang kalinya KPAI menyampaikan keluhan kepada Kemendikbudristek, tetapi praktik eksploitasi di balik program PKL masih terus terjadi (09-10-2024). Diamnya negara atas pelanggaran yang dilakukan perusahaan bukanlah hal yang aneh. Ini terjadi akibat penerapan sistem kapitalisme yang memang didesain untuk mengakomodasi kepentingan pengusaha.

Berbeda dengan sistem Islam yang sangat memperhatikan generasi penerus bangsa. Tujuan pendidikan dalam sistem Islam adalah menciptakan generasi yang bertakwa, berkepribadian Islam, serta mencetak sumber daya manusia yang unggul sehingga mampu membangun peradaban Islam. Negara dengan sistem Islam akan memfasilitasi berbagai program dalam dunia pendidikan, tetapi tetap berjalan sesuai koridor syarak.

Sistem ekonomi Islam akan menjadi landasan negara dalam mengatur kebutuhan dunia kerja. Adapun pelibatan perusahaan dalam mengenalkan dunia kerja, negara akan tetap mengontrol agar tidak terjadi penyalahgunaan program magang yang akan merugikan pelajar. Inilah bentuk tanggung jawab negara terhadap generasi dalam sistem pendidikan. Bentuk periayahan (pelayanan) ini sebagaimana hadis Rasulullah saw.,

“Imam/khalifah itu laksana penggembala dan hanya dialah yang bertanggung jawab terhadap gembalaanya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dengan demikian, sudah selayaknya kita menerapkan sistem Islam secara menyeluruh (kafah) agar tindak eksploitasi pelajar dalam program magang tidak terulang kembali. Wallahu a’lam bisshawwab.

Neni Nurlaelasari
Bekasi, Jawa Barat [CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *