Saat Islam Ditinggalkan, Rumah Tangga Jadi Neraka

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Membangun rumah tangga yang berkah tidak cukup dengan memperbaiki diri atau hubungan dengan pasangan, tetapi juga dengan memperjuangkan sistem Islam yang melindungi keluarga muslim. Melalui solusi yang ditawarkan Islam, akan terwujud keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Hal ini hanya bisa terwujud jika sistem Islam diterapkan secara menyeluruh dalam kehidupan.

CemerlangMedia.Com — Belakangan ini, istilah marriage is scary makin populer di kalangan warganet. Ungkapan ini mencerminkan ketakutan terhadap kehidupan pernikahan yang penuh dengan tantangan, konflik, dan tragedi, mulai dari masalah sepele hingga peristiwa yang mengerikan.

Salah satu kasus yang baru-baru ini menghebohkan publik adalah tragedi sepasang suami istri yang ditemukan tewas di rumah kontrakan mereka. Sang istri diduga tewas dibvnvh suaminya, lalu sang suami pun mengakhiri hidupnya (25-2-2025). Peristiwa ini makin menguatkan anggapan bahwa pernikahan tidak selalu indah dan bisa berubah menjadi mimpi buruk.

Tragedi dalam pernikahan bukan sekadar kesalahan individu, tetapi cerminan dari sistem kapitalisme sekuler yang membentuk pola pikir masyarakat. Pernikahan sering dipandang sebagai kontrak, bukan ikatan sakral sehingga banyak pasangan memiliki ekspektasi tidak realistis tanpa memahami tanggung jawabnya.

Kapitalisme yang menekankan materialisme menjadikan ekonomi sebagai beban utama dalam rumah tangga, memicu stres dan konflik. Sementara itu, sekularisme yang menyingkirkan nilai spiritual membuat penyelesaian konflik didasarkan pada logika individualistis, bukan kesabaran dan pengorbanan sehingga banyak yang berakhir dalam kekerasan, perceraian, atau tindakan fatal.

Budaya permisif terhadap kekerasan dan kurangnya dukungan sosial makin memperburuk kondisi pasangan yang terjebak dalam hubungan toksik. Media dan industri hiburan pun membangun standar kebahagiaan yang tidak realistis sehingga membuat banyak orang frustrasi ketika kenyataan tidak sesuai ekspektasi.

Semua ini menunjukkan bahwa tragedi rumah tangga adalah akibat dari sistem yang gagal membangun keluarga yang kuat dan sehat. Selama kapitalisme sekuler mendominasi, kasus serupa akan terus berulang.

Dalam Islam, rumah tangga idealnya menjadi baiti jannati (rumahku surgaku), tempat suami istri menemukan ketenangan dan perlindungan. Islam telah menetapkan sistem kehidupan yang sempurna, termasuk dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan stabil.

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menghindari tragedi dalam rumah tangga.
Pertama, akidah sebagai fondasi. Islam menempatkan pernikahan sebagai mitsaqan ghaliza (perjanjian yang berat) yang tidak boleh dipermainkan. Rumah tangga harus dibangun atas dasar ketakwaan kepada Allah Swt., bukan sekadar nafsu atau kepentingan duniawi.

Kedua, menegakkan syariat. Dalam Islam, suami adalah pemimpin dalam rumah tangga (qawwamun), sedangkan istri adalah pendamping yang memiliki tugas utama mengelola rumah tangga dan mendidik anak. Hak dan kewajiban masing-masing telah diatur secara jelas dalam syariat sehingga tidak boleh ada ketimpangan atau kezaliman dalam hubungan suami istri.

Ketiga, menyelesaikan konflik dengan syariat. Islam telah menetapkan mekanisme penyelesaian konflik rumah tangga. Jika terjadi perselisihan, pasangan suami istri harus menyelesaikannya dengan cara musyawarah dan mencari solusi sesuai dengan ajaran Islam. Jika konflik tidak dapat diselesaikan secara internal, maka harus melibatkan hakam (juru damai) dari kedua belah pihak, sebagaimana yang diajarkan dalam Al-Qur’an,
“Dan jika kamu khawatir terjadi persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan. Jika keduanya (juru damai itu) bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu.” (TQS An-Nisa: 35).

Namun, solusi yang ditawarkan Islam hanya terwujud jika sistem Islam diterapkan secara menyeluruh dalam kehidupan. Dengan demikian, membangun rumah tangga yang berkah, tidak cukup dengan memperbaiki diri atau hubungan dengan pasangan, tetapi juga dengan memperjuangkan sistem Islam yang melindungi keluarga muslim. Dengan kembali kepada Islam secara total, pernikahan menjadi ladang ibadah yang penuh ketenangan dan keberkahan. Wallahu a’lam.

Eli Ermawati
Pembelajar [CM/Na]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *