Tren Kejutan Ultah Merenggut Nyawa, kok Bisa?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

“Tidak ada dalil yang tercantum dalam Al-Qur’an ataupun hadis tentang perayaan ulang tahun karena hal ini merupakan budaya dan tradisi kaum kafir. Kaum muslimin dilarang oleh Allah Swt. mengambil dan menerapkan tradisi atau budaya yang bertentangan dengan akidah dan aturan Islam.”


CemerlangMedia.Com — Siswa SMA Negeri 1 Cawas Kabupaten Klaten, Fajar Nugroho meregang nyawa setelah mendapat kejutan ulang tahun dari teman-temannya dengan cara diceburkan ke dalam kolam sedalam 1,75 meter. Korban yang diduga tidak bisa berenang kemudian berpegangan ke sebuah paralon yang ada kabel listriknya. Nahasnya, korban kesetrum dan meninggal dunia. Teman korban pun yang sempat menolong kesetrum, tetapi tidak sampai meninggal (11-07-2024).

Pihak keluarga tidak membuat laporan atau memproses hukum atas kejadian tersebut, tetapi penyelidikan polisi masih berjalan. Polisi sudah memeriksa 6 orang yang berada di tempat kejadian perkara dan memeriksa beberapa orang lainnya yang terkait. Buntut dari insiden kejutan ultah berujung maut, SMAN 1 Cawas Klaten mengadakan pembenahan total, terutama seputar kolam ikan yang menjadi tempat kejadian perkara dengan memperbaiki instalasi listrik untuk pompa air di kolam dan taman (10-07-2024).

Merayakan ultah dengan kejutan menjadi tren bagi remaja, bisa jadi sebagai bentuk eksistensi diri. Namun, perilaku remaja ini sering kali secara spontan, tanpa disertai pemikiran mendalam karena ketidakpahaman atas kaidah berpikir dan beramal ataupun kesadaran akan adanya pertanggungjawaban atas setiap perbuatan sehingga abai terhadap risiko yang mungkin terjadi. Sering kali perbuatan tersebut dilakukan untuk sekadar bersenang-senang dan jauh dari produktif.

Sejatinya, dalam Islam tidak ada perayaan ulang tahun. Tidak ada dalil yang tercantum dalam Al-Qur’an ataupun hadis karena perayaan ulang tahun merupakan budaya dan tradisi kaum kafir. Kaum muslimin dilarang oleh Allah Swt. mengambil dan menerapkan tradisi atau budaya yang bertentangan dengan akidah dan aturan Islam, sebagaimana sabda Rasulullah saw.,

“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR Ahmad dan Abu Dawud).

Cara pandang Islam sesungguhnya sudah sangat jelas tentang sikap terhadap tradisi dan budaya. Untuk yang tidak bertentangan dengan Islam, umat diperbolehkan mengambil dan menerapkannya, tentu berdasarkan dalil syarak, bukan budaya. Sementara untuk yang bertentangan dengan Islam, umat tidak boleh mengambilnya.

Oleh karena itu, betapa pentingnya membentengi keluarga dari budaya selain Islam. Beberapa langkah untuk membentengi keluarga dari budaya dan tradisi yang tidak sesuai dengan Islam, di antaranya:

Pertama, menanamkan akidah dan syariat Islam sebagai pijakan berpikir dan bersikap.

Kedua, mengajak anggota keluarga untuk mengkaji Islam sebagai ideologi, bukan sebatas ilmu pengetahuan, memperbanyak hafalan Al-Qur’an dan hadis, serta memperbanyak membaca buku tentang Islam sehingga paham akan pentingnya terikat dengan syariat Islam.

Ketiga, menjelaskan bahwa hanya Islam agama yang diridai Allah Swt., bahaya budaya asing, serta pandangan Islam terhadap budaya.

Keempat, memberikan informasi yang benar, bersumber dari ajaran Islam untuk dijadikan pijakan guna menilai berbagai informasi yang umat dapat dari selain Islam.

Kelima, penting bagi keluarga muslim untuk menanamkan sikap tanggung jawab dan kesadaran bahwa setiap perkataan dan perbuatan akan dipertanggungjawabkan kelak di yaumil akhir.

Keenam, membangun kesadaran anggota keluarga akan pentingnya dakwah, menyiapkan diri dan keluarga menjadi pejuang dan pembela Islam.

Islam sudah sangat terperinci dengan segala aturan yang bisa menjadi solusi terhadap problematika kehidupan di dunia. Aturan yang bersumber dari Al-Qur’an bukan buatan manusia. Hanya dengan belajar dan mengkaji Islam secara kafah solusi yang hakiki. Wallahu a’lam bisshawwab.

Yuli Yana Nurhasanah

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *