CemerlangMedia.Com — Gaza sampai saat ini masih terus di bombardir Zi*nis Isr4el. Berbagai bantuan internasional tidak bisa lagi sampai pada warga Gaza. Ketiadaan makanan membuat warga Gaza di ambang kematian. Bencana kelaparan mengintai penduduk jalur Gaza. Lebih dari 700.000 warga terancam meninggal akibat kelaparan. Kantor media pemerintah setempat mengungkapkan kondisi kelaparan di wilayah itu makin hari makin memburuk (21-02-2024).
Bencana kelaparan yang mengancam warga Gaza disebabkan blokade total oleh Isr4el dan ditutupnya akses melalui Mesir. Jalur Rafah yang selama ini menjadi pintu masuknya bantuan dari wilayah Mesir untuk warga Gaza, kini sudah tidak mendapatkan akses dari Mesir. Truk-truk bantuan dari berbagai negara tertahan di wilayah perbatasan Mesir dan Gaza.
Di saat warga Gaza masih mengalami serangan Zi*nis, Mesir pun ikut menutup pintu masuknya bantuan. Sikap Mesir ini tidak lepas dari eratnya ikatan nasionalisme. Rasa takut yang menyelimuti Mesir saat berhadapan dengan Isr4el menjadikannya hanya mementingkan negara sendiri tanpa memedulikan saudara seakidah di Gaza. Ikatan nasionalisme ini telah sukses menjangkiti negeri-negeri kaum muslim setelah runtuhnya Kekhalifahan Turki Utsmani, padahal dalam pandangan Islam, kaum muslim bagai satu tubuh. Hal ini sebagaimana hadis Rasulullah saw.,
“Perumpamaan kaum mukmin dalam saling cinta, saling mengasihani, dan belas kasih mereka bagaikan satu tubuh. Apabila satu anggotanya sakit maka seluruh tubuh akan merasakan tidak bisa tidur dan demam.” (HR Muslim).
Berdasarkan hadis di atas, maka bukan hanya Mesir yang tidak boleh menutup diri untuk menolong Gaza. Namun, seluruh kaum muslim hendaknya bergandengan tangan bersatu untuk menolong Gaza. Bukan hanya menolong berupa bantuan pangan, obat-obatan, dan materi, tetapi menolong saudara di Gaza untuk melawan Zi*nis Isr4el.
Sayangnya, kaum muslim tidak akan mampu sepenuhnya menolong Gaza selama ikatan dan sekat-sekat nasionalisme masih menjadi pijakan. Sebab, ikatan nasionalisme inilah yang justru menjadikan kaum muslim berlepas tangan dari menolong warga Gaza.
Oleh karena itu, sudah saatnya umat Islam menjadikan ikatan akidah sebagai satu-satunya pijakan. Ikatan akidah ini yang menjadikan umat Islam mampu bersatu dalam satu kepemimpinan Islam, yakni Daulah Khil4f4h yang sudah menjadi pemersatu umat Islam selama tiga belas abad, sejak Madinah hingga Kekhalifahan Turki Utsmani.
Hanya dengan jihad yang dipimpin oleh khalifahlah kaum muslim mampu menolong warga Gaza. Tidak sekadar bantuan pangan, tetapi bersatu melawan dan mengusir Zi*nis dari tanah yang diberkati, bumi P4l3stin4. Wallahu a’lam bisshawwab.
Neni Nurlaelasari
Bekasi, Jawa Barat [CM/NA]