Penulis: Abu Zaid R
Merasa diri lebih tinggi dari orang-orang di komunitasnya. Hal ini membuat dia tidak akan merasa nyaman dan orang lain juga tidak nyaman kepadanya. Akhirnya, dia pun pergi dari komunitas itu.
CemerlangMedia.Com — Faktor kesepuluh sebab-sebab gugur dari jalan dakwah adalah sombong. Salah satu sebab yang menjadikan kita tak istikamah berjuang adalah sifat sombong alias takabur. Merasa diri lebih tinggi dari orang lain. Takabur adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.
Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR Muslim). Hadis ini diberi judul oleh An-Nawawi dalam Shahih Muslim, “Bab Haramnya Sifat Sombong dan Penjelasannya.”
Sifat sombong inilah yang membuat seseorang sulit masuk surga yang penuh kelezatan. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
“Tidak akan masuk surga yaitu orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar semut kecil.” (HR Muslim).
Secara sosial, sifat sombong akan menjadi sebab seseorang tidak bisa menyatu dengan lingkungannya. Sebab sombong, dia tidak bisa menerima kebenaran dari gurunya, apalagi dari kawan-kawannya.
Sebab sombong pula, dia merasa tidak harus menerima perintah pemimpinnya. Merasa diri lebih tinggi dari orang-orang di komunitasnya. Hal ini membuat dia tidak akan merasa nyaman dan orang lain juga tidak nyaman kepadanya. Akhirnya, dia pun pergi dari komunitas itu.
Oleh karena itulah, orang-orang yang memiliki sifat sombong ini tidak layak berada dalam jemaah dakwah. Sebab hanya akan merusak jemaah. Dari sisi pribadi yang bersangkutan, sifat ini menjadi sebab dia tidak istikamah dan gugur dari jalan dakwah.
Allah Taala berfirman,
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Lukman: 18).
Ayat ini mengajarkan akhlak yang mulia, yaitu bagaimana seorang muslim bersikap ketika berbicara, di manakah pandangan wajahnya. Dalam ayat ini diajarkan pula agar seorang muslim tidak bersikap sombong. Inilah yang dinasihatkan Lukman kepada anaknya.
Demikianlah salah satu nasihat penting yang Lukman sampaikan kepada anaknya. Ini menunjukkan betapa pentingnya kita menjaga diri dari sifat sombong.
Semoga kita istikamah. Ngaji, yuk! [CM/Na]