Kisah Cinta Para Pengemban Dakwah

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Galuh Rosmaniar
(Aktivis Dakwah Sleman, Yogyakarta)

CemerlangMedia.Com — Setiap muslim yang memahami bahwa dakwah adalah kewajiban bagi laki-laki maupun perempuan, tentunya akan bersungguh-sungguh dalam mengembannya. Jika dikiaskan, maka para pengemban dakwah layaknya seorang ibu yang sedang mengandung, seberat dan selelah apa pun ia membawa amanah besar dari Sang Khalik, tidak akan bisa ia lepaskan begitu saja.

Namun, beratnya amanah dakwah pada kehidupan pengembannya akan selalu terkecap manis jika mengingat bahwa setiap amanah adalah tanda cinta dari ar-Rahman ar-Rahim. Bagaimana diri yang masih berlumur dosa terpilih menjadi pengemban dakwah syariat yang mulia.

Pahit manis dalam perjalanan melaksanakan amanah dakwah jama’i pun harus terus dilakoni, terlebih mereka yang hidup dalam biduk rumah tangga sebagai sesama aktivis. Hidup mereka berporos pada tujuan dakwah yang sama, yakni mengembalikan kehidupan Islam.

Cinta mereka menyatu karena ingin berdakwah bersama, bergandengan tangan mewujudkan nubuwah Rasullullah, membesarkan buah hati mereka sebagai mujahid sejati. Seperti kisah rumah tangga kedua pasangan yang Allah muliakan, orang tua Shalahuddin Al-Ayubi. Mereka berjodoh karena visi yang serupa, yaitu bersama-sama melahirkan generasi pembebas Baitulmaqdis. Maka, buah dari kesungguhan mereka adalah Allah hadirkan seorang pemuda yang sesuai dengan pinta mereka.

Ketekunan, kesungguhan, dan doa yang senantiasa dilantukan membawa mereka menjadi agen perubahan. Sang buah hati tak hanya menjadi pembebas Baitulmaqdis, tetapi namanya senantiasa menjadi impian seluruh muslim yang beriman agar bisa mengikuti jejak sang pembebas.

Visi dan misi tertinggi serta mulia ini takkan pernah tergambar pada mereka yang tidak mengetahui tujuan dasar dari penciptaan manusia, yakni hanya untuk beribadah. Oleh karenanya, sungguh sia-sia manusia yang hidup, tetapi cita-citanya hanya berhenti sebatas bahagia di dunia. Ia habiskan masa muda dan tua demi memiliki harta, ia lewatkan kesempatan besar untuk menumpuk amalan tertinggi, yakni menjadi pengemban dakwah yang menyerukan kebenaran dan melawan kemungkaran. Maka, sungguh beruntung, jika semua pasangan pengemban dakwah telah menghujamkan maklumat dakwah sebagai poros dalam kehidupan rumah tangganya.

Mereka saling mendukung dalam dakwah, saling membantu dalam urusan rumah. Pemimpin keluarga senantiasa mempermudah dakwah istri demi terwujud masyarakat ideologis dengan cara berdakwah di kalangan perempuan/ibu yang merupakan pilar peradaban. Dia tidak mempersulit dengan taklif-taklif pekerjaan rumah yang semestinya bisa dikerjakan bersama.

Begitu pun sebaliknya, istri takkan pernah menghambat dakwah suami hanya karena masalah ekonomi atau sekadar liburan penyenang diri. Seorang istri pengemban dakwah akan senantiasa menjaga rumah menjadi tempat yang nyaman setelah suaminya berjam-jam keluar demi maisah dan umat.

Anak-anak mereka pun akan tumbuh dengan bibit pemikiran ideologis sedari kecil. Mereka tidak hanya membesarkan anak berprestasi akademis, tetapi membesarkan dengan visi umat terbaik. Janah menjadi iming-iming semenjak dini, pertemuan dengan Rasullullah menjadi pencapaian tertinggi. Bukan harta dan jabatan dunia yang menjadi pecutan untuk bersungguh-sungguh dalam belajar karena semua itu hanyalah kebahagiaan sementara.

Inilah kisah cinta para pengemban dakwah. Perjalanan mereka terseok-seok melawan arus sekuler. Kelak, letih dan sabar akan membawa kabar gembira. Oleh karenanya, hendaklah setiap pengemban dakwah saling memudahkan urusan pasangannya. Saling membantu dan memahami, tidak menuntut melebihi kemampuan dan menerima segala kekurangan. Bagaimanapun, kesulitan dan kebahagiaan dunia akan mudah terlupakan. Hanya surga tempat kebahagiaan abadi yang kita jadikan tujuan.

Semoga bahtera rumah tangga para aktivis dakwah senantiasa Allah jaga agar tetap sakinah, mawaddah, dan rahmah. Kontribusi kalian kepada umat akan tercatat, maka jangan nodai catatan kalian dengan bermuka masam pada pasangan, apalagi saling menyalahkan. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *