Oleh: Maman El Hakiem
(Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Dalam dinamika rumah tangga modern, tidak jarang kita melihat peran istri tidak hanya terbatas pada lingkup rumah tangga, tetapi juga dalam ranah sosial dan profesional. Namun, sangat disayangkan, di dalam kehidupan sistem kapitalisme, peran aktivitas perempuan di luar rumah justru dieksploitasi, bahkan menjadi komoditi, terutama dalam soal ekonomi.
Sebenarnya, aktivitas ekonomi perempuan bisa dilakukan di dalam rumah, salah satunya dengan mengembangkan keterampilan menjahit, menulis, dan lain sebagainya. Pembatasan keluar rumah untuk seorang perempuan adalah untuk menjaga kehormatannya, maka perlu mengetahui hal apa saja yang boleh dilakukan perempuan ketika berada di luar rumah, semisal aktivitas jual beli, kesehatan, pendidikan, dan dakwah.
Ada baiknya bagi seorang suami untuk mengapresiasi karya dan peran istri di luar tugas domestik, seperti menjadi pengemban dakwah dan berkarya dalam bidang fashion. Inilah cerita tentang bagaimana apresiasi suami terhadap istrinya menjadi salah satu pilar kuat dalam membangun hubungan yang harmonis dan berkesan.
Pengemban Dakwah
Seorang istri yang menjadi pengemban dakwah memegang peranan penting dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dalam masyarakat. Dengan kesabaran, kecerdasan, dan kelembutan hati, istri tersebut mampu menjangkau banyak orang melalui ceramah, kajian, dan berbagai kegiatan sosial. Namun, di balik sorotan yang diberikan kepada peran publiknya, terdapat kisah yang jarang terungkap tentang dedikasi dan kerja kerasnya di dalam rumah tangga.
Selain menjadi pengemban dakwah, istri tersebut juga memiliki bakat dan minat yang luar biasa dalam dunia fashion. Dengan kepekaannya terhadap tren dan inovasi, ia menciptakan karya-karya yang unik dan memukau. Salah satu karyanya yang menonjol adalah jilbab (gamis) dari bahan wolfis yang lembut dan adem. Bahan tersebut dipilihnya bukan hanya karena kualitasnya yang baik, tetapi juga karena kepeduliannya terhadap kenyamanan para pengguna jilbab dalam beraktivitas sehari-hari.
Kreativitas Fashion
Untuk memberikan identitas yang kuat pada karyanya, istri tersebut pun mendirikan label fashion bernama Khualf@shion. Nama ini tidak hanya menggambarkan gabungan antara kata ‘khulafa’ (pengganti/pengemban amanah) dan ‘fashion’, tetapi juga mencerminkan visi dan misinya untuk menginspirasi perempuan muslim dalam mengekspresikan diri melalui busana yang modis dan syar’i. Melalui label ini, istri tersebut tidak hanya menjual produk fashion, tetapi juga menyebarkan pesan-pesan dakwah yang sarat makna.
Pada akhirnya, cerita ini tidak hanya tentang peran istri yang luar biasa, tetapi juga tentang apresiasi yang diberikan oleh suami. Dalam setiap langkahnya, suami tersebut selalu mendukung dan menghargai karya serta peran istri dengan penuh cinta dan kebanggaan. Apresiasi ini bukan hanya menjadi bentuk dukungan moral, tetapi juga menjadi fondasi kuat dalam membangun hubungan yang harmonis dan bahagia.
Dari kisah ini, kita belajar bahwa apresiasi dalam rumah tangga bukanlah sekadar kata-kata, tetapi sebuah tindakan nyata yang mampu mengangkat nilai-nilai kasih sayang dan saling menghargai. Ketika suami mampu melihat dan menghargai segala upaya dan bakat istri di luar tugas domestik, ia tidak hanya memperkuat ikatan antara keduanya, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk melakukan hal serupa dalam hubungan mereka.
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
“Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (QS An-Nisaa’: 34).
Wallahu a’lam bisshawwab. [CM/NA]