Header_Cemerlang_Media

Hargai Jarak dengan Tidak Mengkhianati Rindu

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Irsad Syamsul Ainun
(Creative Design CemerlangMedia.Com)

CemerlangMedia.Com — Rindu, cinta, dan benci ibarat mata uang yang memiliki sisi saling melengkapi. Ketika menjauh rindu, ketika mendekat kadang ada benci. Akan tetapi, dari rindu dan benci tumbuh rasa cinta, baik itu cinta karena materi, manfaat, atau karena Allah. Intinya, semua cinta tersebut memiliki makna dan arti tersendiri bagi para pelakunya. Mari pelajari semua hakikat mencintai, terlebih mencintai karena Allah.

Sering berujar, rela mati, dan menyeberangi lautan karena bentuk cinta tadi. Akan tetapi, terkadang kita pun lupa bahwa cinta yang hakiki adalah dengan tidak membiarkan orang yang kita cintai mendapatkan murka-Nya, baik itu di dunia maupun di akhirat.

Adakalanya juga kita bilang cinta. Lalu semua hal kita lakukan, termasuk menabrak apa yang telah ditetapkan oleh-Nya. Atas nama cinta manusia tidak lagi menghargai jarak. Atas nama cinta merelakan mereka yang dicintai masuk dalam belenggu tanpa ikatan yang halal. Atau bahkan karena bentuk kecewa, lantas kita menghalalkan upaya untuk mendapatkan kasih sayang dari luar.

Wahai cinta, mengapa engkau selalu hadir dan merusak jarak? Tidak, bukan salahnya. Akan tetapi, memang salah manusianya. Ibarat alat elektronik, manusia pun diberi remot untuk mengontrol rasa, mengontrol perilaku, bahkan mengontrol semuanya. Hanya saja karena kurang akal dan over dosis, jadinya manusia lepas kontrol.

Jarak dan rindu. Jangan karena kerinduan, lantas kita lepas kontrol kemudian mengekspresikan dan melampiaskan rindu kepada apa-apa yang terlarang alias mencari pelampiasan.

Jika rindu, ingatlah minta kepada pemberi rindu agar selalu diberi rasa ikhlas untuk menahan diri. Dikuatkan keimanan, lalu mencari kesibukan dengan potensi yang ada. Biarkan rindu bertemu dengan cara yang baik.

Jika pun tidak ada waktu untuk berjumpa dengan mereka yang dirindukan, bersabar dan berdoa adalah obatnya. Lakukan cara yang baik agar rindu menjadi bermakna. Pulanglah dengan bahagia dan layakkan diri untuk menjadi pahlawan rindu karena Allah, bukan karena manusia.

Manusia boleh merindu, tetapi jangan sampai merindu yang kebablasan. Sejatinya, setiap rindu ada obatnya dan tidak ada obat yang paling ampuh selain daripada mengokohkan iman kepada-Nya.

Mimika, 11 Juni 2024 [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tulisan Terbaru

Badan Wakaf Al Qur'an