Oleh. Atik Setyawati
(Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Sahabat, ini bukan tentang aku atau tentang kamu, tapi tentang kita. Ya, tentang kita. Kita yang tetap harus berada di sini bagaimanapun keadaannya. Sesibuk apa pun kita, kita tetap harus memiliki waktu. Bukan meluangkan namun sengaja mengagendakan. Jangan pernah terpikir sedetik pun bahwa yang kita lakukan sekadar mengisi waktu luang. Bukan, bukan waktu luang, sekali lagi bukan waktu luang. Waktu terbaik yang kita berikan sehingga memeroleh pencapaian yang baik pula.
Sahabat, tenaga yang ada. Bukanlah sisa-sisa tenaga setelah lelah seharian berpetualang di luaran sana. Petualangan dunia yang seakan tiada habisnya. Ya, sejak mata terbuka hingga terpejam, merelakan aktivitas seputar pencapaian dunia.
Sahabat, kita ada di sini bukan kebetulan saja. Tapi, kita menyengaja mengambil bagian di dalamnya. Ada andil besar apa pun kiprah yang dapat kita berikan. Padahal, sebenarnya kita yang membutuhkan aktivitas ini. Ia tetap akan terlaksana dengan ataupun tanpa hadirnya kita.
Jadikanlah ia menjadi sesuatu yang berharga, yang mulia. Hingga, ia akan menjadi indah pada waktu yang penuh makna. Akan ke mana? Kita sadari sepenuhnya ke mana biduk berlayar dan hendak berlabuh.
Kita bersama mengarungi bahtera dakwah ini dengan satu cita-cita yang sama. Tegaknya kemuliaan Islam, keberlangsungan dakwah adalah tanggung jawab kita bersama.
Sahabat, kita pernah sama-sama lelah. Mari saling melepaskan segala lelah, istirahat sejenak dengan terus mentadaburi kalam-Nya. Semangat harus terus membara. Ya, karena kita yang akan terus menyalakannya. Nyalakan cahaya di tengah gulitanya pemahaman umat tentang indahnya cahaya Islam.
Sahabat, kita akan terus bersama. Jangan pernah ada kata meninggalkannya. Yakinlah! Pertolongan Allah itu sangat dekat untuk kita. Tak usah khawatirkan ancaman yang datang. Itu hanyalah bualan setan yang menakut-nakuti kita. Jika kita mendengar dan terpengaruh dengan ancaman itu, relakah cahaya yang kita bawa menjadi pudar kemudian mati sebelum waktunya?
Jangan sampai ancaman itu menjadikan kita jera. Pun jua, jangan sampai pujian di luar sana melenakan langkah kita. Kita tetap berjalan dan berlari meraih cita-cita kita. Hingga tegak kemuliaan itu buah dari kinerja kita.
Kelak, segala usaha, segala daya, curahan tenaga, tetesan air mata, keringat, cobaan yang diterima selama menjalani ketaatan ini, ia akan menjadi saksi nyata di hari akhir. Saksi bahwa kita turut mengembannya. Tidakkah kita menginginkan adanya tangan-tangan yang menggandeng lengan kita menuju surga? Yang menarik kita dari pedihnya azab neraka? Tangan-tangan yang pemiliknya pernah merasakan sentuhan dakwah kita?
Sahabat, kita tak sendiri. Banyak, banyak sekali bahkan hingga tak berbilang jumlah dan masanya. Pendahulu kita lebih merasakan sakit dan kepayahan dalam mengemban amanah dakwahnya. Bacalah kisah-kisah betapa mereka sangat berpegang teguh pada amanah yang ada di pundaknya. Berdoalah agar Allah mampukan pundak-pundak kita menanggung amanah. Mampukan kita melaksanakan segala kewajiban yang ada dengan memaksimalkan usaha. Ya, usaha maksimal bukan yang sekadarnya.
Sekali lagi, ini bukan tentang aku atau kamu, tapi tentang kita yang harus tetap bersama meraih kemenangan dalam medan dakwah ini.
Tetap semangatlah wahai diri!
Bangkit bersama!
Surga menanti kita di ujung pengabdian suci! Percayalah bahwa janji Allah itu pasti terjadi! Surga itu pasti! Kemenangan Islam pasti terjadi!
Allahu Akbar!
Wallahu a’lam bishshawaab
Metro, 20 Mei 2023 [CM/NA]