Kelalaian Pengguasa, Rakyat Menjadi Sengsara

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh. Titin Kartini
(Tim Redaksi CemerlangMedia.Com)

CemerlangMedia.Com — Dibuang sayang, tetapi berakhir malang. Begitulah kira-kira gambaran masyarakat Gunungkidul yang viral usai warganya tewas setelah mengonsumsi daging sapi yang disembelih, tetapi telah mati atau telah menjadi bangkai. Sungguh ironis, mereka terdeteksi terkena penyakit antraks dari sapi yang mereka konsumsi. Ternyata hal ini telah lama terjadi. Atas nama tradisi yang bernama brandu yaitu tradisi memotong hewan yang sakit atau mati sebelum disembelih dengan tujuan saling membantu warga peternak agar tak merugi. Mereka secara sukarela membeli daging tersebut dengan harga tak terlalu mahal (jatim.tribunnews.com, 8-7-2023)

Menurut masyarakat, budaya brandu sudah ada sejak dulu dan ini tentunya berkaitan erat dengan tingkat kemiskinan masyarakat dan lalainya penguasa dalam kepengurusan rakyat. Ironisnya ini terjadi di negeri dengan jumlah muslim terbesar di dunia. Bukankah sudah jelas firman Allah Swt. dalam surah Al Maidah ayat 3, “Diharamkan atas kamu (memakan) bangkai.”

Ayat tersebut begitu jelas, bukan saja dilihat dari segi kesehatan, tetapi Allah pun mengharamkan. Namun, nyatanya tradisi tersebut dipelihara serta dilestarikan oleh masyarakat. Di samping rendahnya literasi masyarakat, negara juga abai akan hal itu. Padahal seharusnya ini tidak terjadi andai negara bersikap tegas terhadap budaya yang menyalahi aturan agama serta membahayakan nyawa masyarakat. Seharusnya negara mengedukasi juga memberi sanksi bagi siapapun yang melanggar aturan.

Akan tetapi, inilah kenyataannya, sistem negara yang dianut tak pernah memihak rakyat. Negara akan bertindak setelah adanya korban. Sistem buatan manusia yang rusak dan zalim hanya mengantarkan masyarakat pada jurang kesengsaraan dan kemiskinan tiada henti. Periayahan negara yang tak maksimal adalah buah dari sistem buatan manusia yakni kapitalisme dengan asas sekuler dan liberal.

Peristiwa tersebut seharusnya semakin menyadarkan kita, bahwa rakyat ini tidak sedang baik-baik saja dan butuh penyelesaian yang tuntas atas problematika yang dialami rakyat. Rakyat butuh campur tangan negara untuk penyelesaian yang hakiki. Manusia butuh satu sistem yang mengatur kehidupan sesuai fitrahnya, tentunya sistem itu bukanlah sistem buatan manusia. Akan tetapi, satu sistem yang berasal dari Sang Pencipta yang Maha Mengetahui baik dan buruknya sesuatu untuk ciptaan-Nya.

Satu sistem yang mampu menghadirkan sosok pemimpin yang bertanggung jawab baik lahir maupun batin rakyat yang dipimpinnya. Ibnu Umar ra. pernah berkata, “Saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya.”.”

Lebih jelas Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya kepemimpinan merupakan sebuah amanah yang kelak pada hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan. Kecuali mereka yang melaksanakannya dengan cara baik, serta dapat menjalankan amanah sebagai pemimpin.” (HR Muslim)

Sudah saatnya negeri ini menghadirkan sosok pemimpin seperti apa yang dikatakan sang suri teladan Rasulullah saw. dan tentunya suatu kemustahilan jika sistem yang dipakai masih sistem buatan manusia yaitu kapitalisme. Islam sebagai ideologi yang sempurna dan paripurna tentunya mempunyai satu mekanisme yang sempurna pula untuk mengatur kehidupan. Bukan saja dapat menghadirkan sosok pemimpin yang bertanggung jawab di dunia dan akhirat kelak, tetapi juga pemimpin yang dapat mengedukasi masyarakat sehingga tidak larut dalam kesesatan hanya akan melestarikan budaya yang jelas bertentangan dengan aturan agama (Islam).

Tidak akan ada penguasa lalai yang menyebabkan rakyat menjadi sengsara bahkan celaka akibat tidak hadirnya negara dan penguasa di tengah-tengah rakyat. Oleh karena itu, mari kita akhiri kebodohan-kebodohan masyarakat dengan Islam, hadirkan pemimpin yang akan menjadi garda terdepan dalam melindungi rakyat. Tentu semua ini dengan menerapkan aturan Ilahi Rabbi, bukan yang lain. Aturan Islam yang terbingkai indah dalam sistemnya yakni Khil4f4h. Wallahu a’lam. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *