Oleh: Rina Herlina
Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com
Pembinaan akidah dilakukan sejak dini kepada masyarakat, yakni melalui kurikulum pendidikan yang berasaskan akidah Islam. Dengan demikian, sesulit apa pun kehidupan yang dijalani, masyarakat akan tetap dalam koridor agamanya dan tidak akan mudah mengambil jalan pintas, seperti bvnvh diri.
CemerlangMedia.Com — Seorang pria berinisial B (65) ditemukan tewas terg**t*ng di sekitar area hutan Parit Malinting, Padang Pariaman, Sumbar. B diduga bvnvh diri akibat depresi karena menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan tol Padang-Pekanbaru. Kasus ini menjadi perhatian publik karena berkaitan dengan proses pembebasan lahan. Akibatnya, pembangunan proyek tersebut menjadi terhambat (www.kompas.tv 22-10-2024)
Sekadar informasi, proyek tol Padang-Pekanbaru ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) yang merupakan program unggulan pemerintahan Jokowi. Tujuan dari pembangunan infrastruktur tersebut adalah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan, pemerataan pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat.
Kapitalisme Meniscayakan Korupsi
Hampir semua PSN yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia banyak menimbulkan polemik di tengah masyarakat, apalagi jika sudah menyangkut urusan pembebasan lahan, kerap kali menimbulkan kisruh karena keterlibatan sejumlah pihak. Mirisnya, semua proyek pemerintah nyaris memicu terjadinya tindak korupsi yang dilakukan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab, seperti yang terjadi pada kasus proyek tol Padang-Pekanbaru atau proyek-proyek lainnya.
Dalam kasus korupsi pembebasan lahan yang melibatkan tersangka B di Padang Pariaman ini, masyarakat sangat berharap agar aparat mampu mengungkap secara tuntas dan mendalam terkait kematian tersangka. Mengingat dalam kasus tersebut, tersangka memiliki peran penting.
Meski demikian, dalam sistem yang dianut hari ini (kapitalisme sekuler), rakyat tidak bisa berharap banyak pada kinerja aparat penegak hukum. Sebab, segala macam urusan dalam sistem hari ini dikendalikan oleh segelintir orang yang memiliki “tangan-tangan tidak terlihat”. Oleh karena itu, berharap aparat penegak hukum berpihak kepada kepentingan masyarakat, ibarat pungguk merindukan bulan.
Lebih lanjut, banyaknya pembangunan tol yang dilakukan pemerintah saat ini adalah karena pemerintah berharap tol tersebut bisa menghubungkan antar wilayah dengan cepat sehingga dapat menggerakkan laju perekonomian. Menurut pemerintah, keberadaan tol akan lebih memudahkan, mempercepat, mendekatkan jarak, dan melancarkan akses.
Hanya saja, pemerintah sering kali lupa bahwa ada banyak dampak buruk dari setiap pembangunan tol yang dilakukan, terutama bagi masyarakat dan lingkungan. Bahkan, pembangunan tol tidak jarang membuat masyarakat harus kehilangan lahan, baik itu lahan tempat tinggal maupun lahan pertanian yang notabene adalah sumber mata pencaharian.
Hal tersebut akhirnya juga menjadi pemicu makin tingginya angka kemiskinan di Indonesia. Kendati masyarakat mendapat ganti rugi, tetapi nilainya tetap tidak sebanding dengan kondisi mereka saat masih memiliki lahan untuk mata pencaharian. Terlebih lagi, uang ganti rugi hanya bersifat sementara dan akan habis. Sementara jika masyarakat mengelola sendiri lahannya, mereka akan selalu memiliki sumber penghasilan untuk menghidupi dan mencukupi kebutuhan keluarganya.
Pada dasarnya, sistem kapitalisme sekuler menihilkan peran Sang Pencipta dalam kehidupan. Akibatnya, akidah masyarakat cenderung lemah sehingga pada saat menghadapi permasalahan, mudah bagi mereka mengambil langkah praktis, seperti bvnvh diri.
Sistem kapitalisme juga meniscayakan tindak korupsi. Bahkan, perilaku korupsi ini sudah mengakar di semua sektor. Oleh karena itu, wajar jika Indonesia menduduki peringkat keempat negara terkorup di ASEAN berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) pada 2023.
Kasus korupsi terkait proyek pembangunan tol Padang-Pekanbaru ini sebenarnya sudah lama mencuat. Ada banyak orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk para pejabat daerah, seperti Pemkab Padang Pariaman, BPN, dan perangkat nagari. Namun karena proses penegakan hukum di negeri ini begitu lamban, penyelesaian masalah ini menjadi terkatung-katung dan tidak kunjung selesai.
Islam Solusi Menyeluruh
Dengan menerapkan sistem Islam secara menyeluruh di dalam kehidupan, segala bentuk problematika kehidupan, termasuk banyaknya pelaku korup bisa diminimalkan. Ini karena aturan dalam sistem Islam bersumber dari Allah Swt. Sang Pencipta kehidupan dan akan selalu relevan di setiap zaman. Allah Sang Pencipta memahami betul kondisi dan kebutuhan ciptaan-Nya.
Keberadaan penguasa (khalifah) dalam sistem Islam sangat penting peranannya. Sebab, penguasalah yang akan memastikan seluruh aturan dan hukum-hukum Allah diterapkan di tengah masyarakat.
Penguasa juga akan memastikan setiap aparatur negara memiliki integritas karena mereka akan bekerja melayani berbagai kepentingan umat. Dalam menjalankan pekerjaannya, mereka akan melakukan dengan sebaik-baiknya dan penuh keikhlasan. Semua yang dilakukan, orientasinya adalah mencari rida Allah semata.
Masyarakat dalam sistem Islam dipastikan harus terikat dengan hukum syarak dalam menjalankan segala aktivitasnya. Sebab, tolok ukur hidup dalam Islam hakikatnya adalah terikat dengan hukum syarak.
Pembinaan akidah dilakukan sejak dini kepada masyarakat, misalnya melalui kurikulum pendidikan yang berasaskan akidah Islam. Dengan demikian, sesulit apa pun kehidupan yang dijalani, masyarakat akan tetap dalam koridor agamanya dan tidak akan mudah mengambil jalan pintas, seperti bvnvh diri.
Dalam sistem Islam, penyediaan infrastruktur merupakan tugas negara. Proses pembangunannya, dipastikan tidak akan menimbulkan konflik, apalagi sampai merugikan masyarakat. Sebab, kesejahteraan masyarakat adalah prioritas negara. Oleh karenanya, setiap kebijakan yang diambil tentunya menguntungkan rakyat, bukan segelintir orang.
Sanksi tegas akan diberlakukan negara terhadap para pelaku kejahatan, termasuk para pejabat yang korup. Sanksi yang diberlakukan dalam sistem Islam menimbulkan efek jera sehingga sangat kecil kemungkinannya para pelaku mengulang kembali kejahatannya. Wallahu a’lam. [CM/NA]