Penangguhan Anggaran UNRWA, Nihil Nilai Kemanusiaan Dunia

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Sari Chanifatun

CemerlangMedia.Com — Negara-negara besar pendonor seperti Amerika Serikat, menjalankan aksinya menangguhkan pendanaan anggaran pada UNRWA setelah adanya seruan Isr*el untuk membubarkan badan bentukan PBB tersebut. Belum puas dengan membombardir wilayah-wilayah di Gaza, Isr*el menuding staf UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023 dan memaksa menghentikan aktivitas bantuan kemanusiaan untuk Gaza.

United Nations Relief & Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) merupakan badan nonpolitik yang bekerja untuk kemanusiaan. Badan ini berfungsi membantu pengungsi di P4l3stina yang didirikan oleh PBB pada (8-12-1948).

Tindakan penangguhan anggaran oleh negara pendonor menuai kritik dari Ketua Komisi Hak-Hak Anak PBB Ann Skelton. Ann berharap negara-negara pendonor di UNRWA mempertimbangkan keputusan penangguhan anggaran tersebut di saat situasi krisis mengancam anak-anak di Gaza. Dia mengungkapkan, “Sejak konflik 7 Oktober 2023, setiap hari, lebih dari 10 anak di Gaza kehilangan salah satu atau kedua kakinya terkena bom. UNICEF memperkirakan, 17.000 anak di Gaza hidup sendiri atau terpisah dari orang tuanya. Hampir 1,2 juta anak kini membutuhkan dukungan kesehatan mental dan psikososial. Idealnya, tidak boleh ada anak yang hidup di dunia dalam ketakutan, kelaparan, dan kesakitan. Akan tetapi, hari ini, tidak ada satu pun anak di Gaza yang bebas dari keadaan itu.” (Voaindonesia, 9-2-2024).

Berita ini seolah kian menjadi bukti bahwa saat ini, dunia dibuat mati rasa, tidak memiliki empati, dan mengabaikan nilai kemanusiaan. Beratnya penderitaan rakyat P4lestina, terutama anak-anak yang tak berdosa, seakan tidak mampu membuat mata dunia menjadi terbuka. Tidak tergerak hatinya untuk menolong, seakan merestui tindakan keji Zi*onis. Begitu rusaknya tatanan kehidupan dunia dan buruknya konsep imperialisme kapitalisme.

Kepentingan Imperialisme Barat Mencengkeram dengan Sistem

Bertolak pada sejarah, pencetus badan PBB adalah Presiden Amerika Serikat saat itu, Franklin D. Roosevelt, dengan negara pelopornya yang terdiri dari, Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Inggris, dan Cina. Negara pelopor merupakan penganut sistem politik imperialisme yang memiliki tujuan untuk menjajah atau menguasai wilayah secara tidak sah dan tak jarang mengorbankan penduduk setempat.

Jika ditinjau dari tujuan pembentukannya, PBB berfungsi menjaga dan memelihara keamanan dan kedamaian internasional. Seharusnya, nilai kemanusiaan sangat dijunjung tinggi, tetapi hal itu mustahil terwujud bagi negeri-negeri muslim. Konsep hukum dalam HAM yang digaungkan pada dunia, hanya diperuntukkan pada hegemoni Barat, bukan negara kaum muslim.

PBB hanya dijadikan sebagai sarana penggerak imperialisme mereka guna mencengkeram koloninya. Memudahkan negara-negara Barat secara kolektif dalam melancarkan aksinya menguasai pemerintahan negara lain yang jadi incarannya. Terbukti, saat forum, Dewan Keamanan PBB menyerukan usulan resolusi gencatan senjata demi kemanusiaan, juga mengarah pada penghentian permusuhan, tetapi Rusia dan AS menolak resolusi tersebut dengan menggunakan hak vetonya.

Kecaman juga disampaikan oleh Kepala HAM PBB bahwa Isr*el telah melanggar hukum Konvensi Jenewa Keempat terkait begitu luasnya penghancuran infrastruktur di Gaza. Akan tetapi, hal itu juga tak mampu menghentikan aksi Isr*el meluluhlantahkan Gaza. 14 negara memberi dukungan menolak gencatan senjata, mengalahkan 120 negara lainnya yang menyetujui pelaksanaan resolusi gencatan.

Tidak berbeda dengan AS, Inggris merupakan salah satu dari negara besar yang punya dukungan kuat terhadap Isr*el. Adapun AS, memiliki kepentingan terhadap Isr*el sebagai pos terdepan bagi otoritas negaranya di Timur Tengah dan sekitarnya. Sementara Inggris, punya andil untuk mensponsori dan mewujudkan proyek penjajahan Zi*nisme dengan mendirikan negara Isr*el melalui Deklarasi Balfour pada 1917. Inggris turut dalam pengusiran massal warga P4lestina (CNBC Indonesia, 18-12-2023).

Kembalikan pada Sistem Islam

Oleh karena itu, umat Islam tidak layak berharap mendapat kebaikan dari sesuatu yang tidak baik. Negara-negara pelaksana sistem zalim tidak pantas dijadikan teman atau sarana untuk mengantarkan pada kebaikan. Hal ini bersandar pada kaidah syariah,
“Sarana/wasilah yang mengantarkan pada sesuatu yang haram adalah haram.”

Islam adalah agama yang telah Allah turunkan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Wujud dari kesempurnaan Islam adalah mengatur perkara mu’amalah manusia sampai sistem bernegara. Konsep sistem kepemimpinan juga telah dijalankan oleh Rasulullah sebagai model terbaik dalam Islam. Berikutnya dijalankan oleh para Khulafaur Rasyidin hingga khalifah terakhir di Turki.

Sistem Islam adalah pelaksanaan hukum syariat Islam yang didatangkan dari pemikiran hukum yang disyariatkan, yaitu Al-Qur’an dan as-Sunah. Sistemnya mengajarkan hidup menghormati nyawa manusia, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, atau disebut qimah insaniah. Nilai yang ditegakkan untuk saling tolong, bertenggang rasa, dan berkasih sayang pada sesama, tidak membedakan warna kulit, ras, dan agama.

Islam juga mengajarkan nilai lainnya, yaitu nilai moral (qimah khuluqiah) yang mengajarkan kejujuran, amanah, tidak sombong, dan kasih sayang. Sifat sayang tidak hanya berlaku untuk manusia, tetapi cinta pada hewan dan lingkungan hidup. Semua perilaku tersebut disandarkan pada rida Allah, sebab Allah telah perintahkan perbuatan baik tersebut.
Wallahu a’lam bisshawwab [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *