Perayaan Nuzulul Qur’an, Solusi bagi Negeri?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Penulis: Suci Kumalasari
Anggota Komunitas Setajam Pena

Kewajiban berpegang teguh pada Al-Qur’an secara keseluruhan tidak hanya bagi individu, melainkan juga oleh masyarakat hingga negara. Untuk mewujudkan hal ini diperlukan perjuangan yang sungguh-sungguh agar Al-Qur’an menjadi dasar dalam mengatur kehidupan. Dalam upaya ini, dakwah yang dipelopori oleh kelompok dakwah Islam ideologis sangat penting guna membangun kesadaran umat akan pentingnya menerapkan Al-Qur’an dalam seluruh aspek kehidupan.

CemerlangMedia.Com — Nuzulul Qur’an adalah peristiwa turunnya wahyu pertama dari Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikan Jibril. Peristiwa ini menjadikan titik awal turunnya Al-Qur’an sebagai petunjuk manusia. Oleh karena itu, di setiap Ramadan diadakan peringatan Nuzulul Qur’an dengan kemeriahan.

Pada momen ini, Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar 350 ribu khataman Al-Qur’an dalam rentang waktu sehari yang dilakukan serentak di seluruh pelosok tanah air. Program ini diharapkan menguatkan semangat keislaman dan kebangsaan serta mengajak umat muslim untuk mencintai, memahami, dan meneladani Al-Qur’an (metrotvnews.com, 16-03-2025).

Di Jawa Barat, semangat memperingati Nuzulul Qur’an ditunjukkan dengan cara yang unik oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna. Ia menggelar lomba cerdasnya cermat memahami Al-Qur’an secara mendalam. Para peserta diajak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi kandungan Al-Qur’an (bandungraya.net, 16-03-2025).

Perayaan hanya Sebatas Seremonial Belaka

Mirisnya, di tengah kemeriahan memperingati Nuzulul Qur’an ini, umat Islam masih hidup di bawah aturan yang tidak bersumber dari Al-Qur’an dan as-Sunah. Menghalalkan riba, judi, khamr, dan zina. Negara sendiri belum memberikan fasilitas dan prasarana guna meminimalkan perilaku tersebut.

KKN masih menjadi masalah rumit yang tidak ada akhirnya. Negeri yang kaya akan sumber daya alam memperlihatkan fakta yang mengerikan. Kasus oplosan MinyaKita, Pertamax, korupsi timah, dan sebagainya membuktikan negeri ini krisis kepemimpinan.

Polemik ini terjadi di tengah sulitnya rakyat menjalani kehidupan. Bagaikan hidup segan mati tak mau, rakyat dipaksa hidup sengsara atas keserakahan rezim. Negara hanya memberi solusi parsial, yakni solusi yang hanya menguntungkan pihak tertenu. Alhasil, sistem ini membawa kerusakan bagi jutaan umat manusia.

Sistem demokrasi kapitalisme adalah perusak negeri ini. Demokrasi kapitalisme menjadikan akal manusia sebagai sumber aturan. Paham sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan menganggap agama sebatas ritual belaka. Manusia sebagai makhluk yang lemah berpotensi menimbulkan pertentangan hingga melahirkan permasalahan kompleks.

Kedaulatan tertinggi pada para kapital (pemilik modal) sehingga ketetapan hukum tidak lepas dari pengaruh hawa nafsu dan kepentingan mereka. Wajar terjadi banyak ketimpangan sosial yang menomorduakan rakyat.

Islam Memuliakan Al-Qur’an

Sebagaimana kita saksikan, Ramadan tahun ini belum membawa perubahan bagi nasib kaum muslim di dunia. Kaum muslim masih dalam keadaan sengsara hingga terhina. Musuh-musuh Allah masih saja membunuh dan menjajah kaum muslim sebagaimana yang terjadi di Palestina.

Seharusnya Al-Qur’an menjadi pegangan dalam menyikapi setiap persoalan hidup. Umat juga harus menjadikan Al-Qur’an dan as-Sunah sebagai sumber hukum atas semua persoalan hidup, baik dalam ekonomi, sosial, pendidikan, sanksi, hingga pemerintahan.

Sudah seharusnya umat Islam merenungi firman Allah Swt. pada surah Al-Baqarah ayat 185 yang artinya, “Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia serta sebagai penjelas mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).”

Allah Swt. menegaskan dalam Al-Qur’an surah an-Nahl ayat 89 yang artinya, “Kami telah menurunkan kepadamu (Muhammad) Al-Qur’an sebagai penjelas segala sesuatu juga sebagai petunjuk rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim.”

Umat Islam wajib menjadikan Al-Qur’an dan as-Sunah sebagai pedoman hidup utama untuk mengatur segala problematika kehidupan dan sebagai solusi atas setiap permasalahan dalam kehidupan. Namun penerapan syariat Islam secara komprehensif tidak dapat terwujud dengan sempurna tanpa adanya kekuasaan atau pemerintahan Islam yang sah.

Inilah yang dimaksud Khil4f4h ala minhaj an-nubuwwah, yakni sistem pemerintahan Islam yang berlandaskan pada petunjuk Nabi Muhammad saw. untuk menegakkan hukum-hukum Allah di bumi ini. Al-Qur’an sudah seharusnya menjadi landasan hidup setiap individu, masyarakat, hingga menjadi landasan bernegara.

Hanya saja, kini umat hanya bisa menyaksikan, sebagian individu yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan menyerukan untuk kembali kepada penerapan aturan Islam secara sempurna justru dianggap radikal dan ekstrem. Sejatinya, berpegang teguh pada Al-Qur’an adalah konsekuensi dari keimanan yang tulus.

Al-Qur’an bukan hanya sekadar bacaan, tetapi petunjuk hidup yang menyentuh setiap aspek kehidupan. Apalagi jika ingin membangun peradaban manusia yang mulia, Al-Qur’an harus dijadikan sebagai asas kehidupan. Sebab, Al-Qur’an berasal dari Allah Sang Pencipta yang jika diterapkan membawa keberkahan.

Dengan demikian, kewajiban berpegang teguh pada Al-Qur’an secara keseluruhan tidak hanya bagi individu, melainkan juga oleh masyarakat hingga negara. Untuk mewujudkan hal ini diperlukan perjuangan yang sungguh-sungguh agar Al-Qur’an menjadi dasar dalam mengatur kehidupan. Dalam upaya ini, dakwah yang dipelopori oleh kelompok dakwah Islam ideologis sangat penting guna membangun kesadaran umat akan pentingnya menerapkan Al-Qur’an dalam seluruh aspek kehidupan.
Wallahu a’lam bisshawab. [CM/Na]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *