Zionis Menggila, Dunia Bisa Apa?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Wida Nusaibah
Pemerhati Masalah Global

Negara wajib menjaga keamanan umat, baik akidah, fisik, kehormatan, maupun harta mereka. Oleh karena itu, negara akan membela setiap rakyatnya, baik muslim maupun nonmuslim dari gangguan apa pun bentuknya. Dalam hal Palestina, negara akan mengirimkan tentara untuk membebaskan Palestina dan mengusir Zionis Yahudi.

CemerlangMedia.Com — Kapitalisme sebagai sebuah ideologi yang sedang menguasai dunia nyatanya benar-benar telah gagal memberikan rasa aman, terutama kepada umat Islam. Kebebasan, kemerdekaan, hak asasi manusia yang didengungkan tidak ubahnya hanya sebatas khayalan yang jauh dari kenyataan.

Faktanya seperti kondisi umat Islam di Palestina. Bukannya membaik, justru makin parah. Namun, dunia bisa berbuat apa untuk menghentikan pendudukan Zionis Yahudi Isra3l dan membebaskan Palestina? Dunia sungguh tidak berdaya.

Bahkan, Zionis tidak sekadar menyerang Palestina dan Yaman, tetapi mereka juga menyerang Gaza, Iran, dan Lebanon melalui bom mematikan yang menewaskan banyak masyarakat sipil, termasuk anak-anak. Bahkan, mereka menggempur pemukiman dan rumah sakit sehingga banyak perempuan ikut tewas (CNN Indonesia, 26-10-2024).

Kapitalisme Gagal Mewujudkan Dunia Aman

Ketidakberdayaan para pemimpin negara dan lembaga-lembaga internasional seharusnya sudah cukup menjadi bukti kegagalan kapitalisme dan demokrasi dalam menjaga keamanan dan keadilan dunia. Di sisi lain, Barat masih terus mengaruskan demokrasi ke berbagai negeri sebagai alat penjajahan. Bahkan, negeri-negeri muslim telah menganggap demokrasi sebagai jalan kehidupan. Sementara jelas, demokrasi bertentangan dengan akidah Islam.

Dalam demokrasi, rakyat yang berdaulat sehingga perwakilan rakyat berhak dan bertugas membuat hukum. Setiap hukum yang dibuat akan dilaksanakan atas nama kesepakatan bersama. Tidak peduli apakah hal itu bertentangan dengan hukum Islam ataukah tidak, seperti dalam menyikapi penjajahan Zionis Yahudi terhadap Palestina.

Negeri-negeri muslim atas nama demokrasi hanya dapat mengecam, mengirim bantuan makanan dan obat-obatan. Kalaupun mengirimkan tentara, yang dikirim hanyalah tentara perdamaian yang jelas tidak untuk membela Palestina dan mengusir Zionis, melainkan pasukan yang bersikap netral.

Begitulah hasil dari nasionalisme yang lahir dari kapitalisme dan demokrasi. Negeri-negeri muslim disekat oleh negara bangsa sehingga mereka tidak layak mencampuri urusan negara lain, meskipun negara tersebut negeri muslim seakidah yang selayaknya dibela.

Paradigma kapitalisme menjadikan negeri-negeri muslim berorientasi pada untung dan rugi karena orientasi mereka hanyalah pada manfaat dan keuntungan materi. Membela Palestina dianggap bukanlah pilihan menguntungkan. Sebab, negeri-negeri muslim berada dalam cengkeraman penguasa ekonomi kapitalis yang lebih berpihak kepada Zionis.

Islam Penjaga Keamanan dan Keadilan Dunia

Akar permasalahan yang menyebabkan negeri-negeri muslim tidak berkutik untuk membela saudara seimannya di Palestina dan di belahan bumi lain adalah kapitalisme demokrasi. Oleh karena itu, sudah seharusnya umat Islam mencampakkan sistem kufur tersebut dan kembali kepada penerapan sistem Islam yang sudah pernah diterapkan selama sekitar 14 abad.

Umat Islam harus menyadari urgensi menghadirkan solusi hakiki yang akan memobilisir semua kekuatan, termasuk tentara yang akan membebaskan Palestina dan menghentikan kegilaan Yahudi. Solusi apalagi kalau bukan Khil4f4h ala minhaj nubuwwah (Khil4f4h dengan metode kenabian). Sebab, Khil4f4h adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin yang berkewajiban menerapkan seluruh syariat Islam.

Negara wajib menjaga keamanan umat, baik akidah, fisik, kehormatan, maupun harta mereka. Oleh karena itu, negara akan membela setiap rakyatnya, baik muslim maupun nonmuslim dari gangguan apa pun bentuknya. Dalam hal Palestina, negara akan mengirimkan tentara untuk membebaskan Palestina dan mengusir Zionis Yahudi. Ini sesuai dengan perintah Allah untuk mengusir dan membunuh orang kafir yang mengusir umat Islam.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman,

وَا قْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَ خْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَا لْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ حَتّٰى يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِ ۚ فَاِ نْ قٰتَلُوْكُمْ فَا قْتُلُوْهُمْ ۗ كَذٰلِكَ جَزَآءُ الْكٰفِرِيْنَ

“Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir.” (QS Al-Baqarah [2]: 191).

Oleh karena itu, umat butuh disadarkan bahwa seluruh urusan kaum muslim dan syariat Islam tidak akan tegak tanpa adanya Khil4f4h. Umat harus membangun pemahaman dan kesadaran untuk mendukung dan terlibat dalam perjuangan bersama kelompok dakwah yang fokus melanjutkan kehidupan Islam dengan menegakkan Khil4f4h. Metode yang dipakai harus mengikuti metode dakwah Rasulullah, yakni politis, dakwah pemikiran, dan tanpa kekerasan.

Rasulullah melakukan dakwah kepada para pemimpin kabilah untuk memberikan kekuasaan terhadap Rasulullah agar menerapkan Islam dengan dakwah pemikiran, bukan dengan kekerasan. Meskipun Rasulullah ditolak, dihujat, dilempari batu seperti ketika dakwah di Thaif, beliau tetap tidak melawan. Sebab, jihad dengan perang hanya boleh dilakukan ketika Daulah Islam telah tegak.

Hal itu pun dilakukan ketika sebuah wilayah melarang daulah berdakwah di wilayahnya. Ketika dakwah dengan lisan ditolak, mereka juga melarang dan menghalangi warganya masuk Islam, maka jihad baru akan dikobarkan. Begitulah Islam, benar-benar menjunjung tinggi kedamaian dan keadilan dunia. Wallahu a’lam. [CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *