Darurat Kelaparan di Gaza dan Urgensi Penerapan Khil4f4h

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Betapa penting untuk menegakkan kembali institusi Islam sebagaimana dicontohkan Nabi Shalallaahu alaihi wasallam dan para khalifah sepeninggal beliau. Satu-satunya institusi yang dapat memadamkan arogansi Zi*nis dari dulu hingga saat ini.

CemerlangMedia.Com — Apakah Anda pernah merasakan makan pakan ternak, daging kura-kura, sup rumput liar, dan minum air limbah? Jika itu semua menj*j*kkan bagi kita, tetapi tidak untuk warga Gaza. Warga Gaza terpaksa mengonsumsi makanan dan minuman tersebut karena kelaparan ekstrem yang melanda mereka.

Dilansir dari antaranews.com (26-04-2025), stok makanan di Jalur Gaza telah menipis dan diperkirakan akan habis beberapa hari ke depan. Hal ini dikonfirmasi oleh World Food Programme (Program Pangan Dunia) Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bahkan, dalam sebuah video short, salah seorang youtuber asal Gaza pada (02-05-2025), menunjukkan ribuan orang yang antre di dapur umum. Panci dan wadah lain telah berjajar menunggu diisi makanan yang jumlahnya tidak mencukupi.

Serangan brutal Zi*nis telah menghancurkan Gaza. Tidak hanya rumah penduduk, Zi*nis juga menyasar sekolah-sekolah, rumah sakit-rumah sakit, hingga pabrik roti. Families Bakery sebagai pabrik roti terbesar di Gaza telah berhenti beroperasi karena stok bahan baku telah habis. Bantuan pangan tidak bisa masuk ke Gaza karena Zi*nis menutup jalur perlintasan menuju Gaza sejak 2 Maret 2025.

Bencana kelaparan di Gaza mengingatkan kaum muslim kepada bencana serupa yang terjadi pada masa Khalifah ‘Umar bin Khatthab ra.. Saat itu, kaum muslim kekurangan bahan pangan akibat kekeringan berkepanjangan. Mereka berbondong-bondong mengungsi ke Madinah. Dengan izin Allah, bencana tersebut bisa teratasi. Umar bin Khatthab memerintahkan para gubernurnya di Irak dan Syam untuk mengirimkan bantuan. Ribuan unta dengan muatan bahan pangan pun tiba di Madinah tanpa kendala. Sebagai pemimpin umat, Umar mendistribusikan bantuan tersebut dengan baik.

Kemudahan didapatkan kaum muslim saat itu karena mereka berada dalam naungan negara yang menerapkan sistem Islam. Penderitaan kaum muslim segera ditanggapi oleh khalifah dan segera terselesaikan. Bantuan pun masuk tanpa kendala karena wilayah kekuasaan Islam tidak tersekat garis kebangsaan.

Tidak hanya melindungi umat dari kelaparan, khalifah juga wajib menjaga umat dari serangan musuh. Rasulullah telah menghimpun pasukan untuk menyerang Bani Qainuqa’ yang telah melecehkan seorang muslimah dan membunuh seorang muslim. Sementara saat ini, berapa muslim dan muslimah yang telah syahid karena kebiadaban Zi*nis? Tidak ada tempat mengadu, padahal potret duka mereka telah tersebar dan disaksikan pemiimpin-pemimpin muslim, tetapi mereka hanya diam.

Oleh karena itu, betapa penting dan daruratnya untuk menegakkan kembali institusi Islam sebagaimana dicontohkan Nabi Shalallaahu alaihi wasallam dan para khalifah sepeninggal beliau. Satu-satunya institusi yang dapat memadamkan arogansi Zi*nis dari dulu hingga saat ini. Wallaahu a’lam bisshawab

Ummu Arrosyidah [CM/Na]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *