KDRT Makin Sadis, Islam Solusi Tuntas

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com — Memiliki keluarga yang bahagia tentu dambaan setiap orang. Namun, akhir-akhir ini kita mendapati kabar kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang makin sadis. Seperti kasus KDRT di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Seorang suami tega menghabisi nyawa istrinya karena kesal dimintai uang belanja (12-09-2023).

Masih di provinsi yang sama, Jawa Barat, seorang suami yang bekerja sebagai juru parkir menganiaya istrinya sehingga meninggal. Hal itu dilakukan karena pelaku menanyakan uang hasil parkir ke korban, tetapi korban menginginkan uang tetsebut dipegang olehnya untuk keperluan sehari-hari. Sebelumnya, kasus yang sama terjadi di kota Singkawang, Kalimantan Barat. Seorang suami menusuk istrinya sehingga meninggal karena tidak terima digugat cerai oleh korban.

Fakta-fakta di atas hanyalah beberapa kasus, tentu masih banyak kasus KDRT lain yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Apalagi menurut Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA), sebanyak 25.050 perempuan menjadi korban KDRT sepanjang 2022 dan ini meningkat 15,2% dari tahun sebelumnya.

Sungguh miris, banyaknya kasus KDRT sehingga mengakibatkan tindak pembunuhan. Padahal jika dilihat dari berbagai penyebabnya, bukanlah sesuatu yang harus ditanggapi dengan emosi yang berlebihan. Hal ini menunjukkan lemahnya pengelolaan emosi dalam menghadapi beratnya menjalani kehidupan saat ini.

Bermula dari lemahnya ketakwaan individu karena tidak adanya peran agama dalam mengatur kehidupan. Oleh karena itu, wajar pelaku mengedepankan hawa nafsu dalam bertindak, bahkan tidak merasa bersalah setelah melakukan tindak kejahatan. Selain itu, kontrol masyarakat juga sangat minim. Acuh tak acuhnya masyarakat terhadap kondisi orang-orang di sekitarnya menambah runyam berbagai persoalan. Teriakan permintaan bantuan dari saudaranya yang mengalami kasus KDRT ditakuti karena khawatir dimintai keterangan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Ditambah lagi pengaruh media yang seringkali dipertontonkan kepada masyarakat, yakni kasus KDRT kerap menghiasi layar kaca, baik dalam sinetron, film, kisah selebritis, dan lain-lain. Namun, sadarkah kita bahwa penyebab mendasar munculnya persoalan ini karena diterapkannya sistem kapitalisme sekuler yang memisahkan urusan agama dari kehidupan sosial, pergaulan, pendidikan, ekonomi, kesehatan dan keamanan?

Sistem ini telah menjauhkan individu dari agamanya. Agama hanya dipakai dalam persoalan ibadah. Sementara di luar itu, diserahkan kepada manusia untuk mengaturnya. Sebut saja terkait kasus KDRT, meski sudah ada undang-undang dan sanksinya, tetapi tidak pernah memberikan efek jera bahkan kasus tersebut makin marak dan sadis.

Bertolak belakang dengan sistem Islam, Allah sebagai Pencipta sekaligus Pengatur telah memberikan aturan yang sempurna untuk mengatur kehidupan individu, masyarakat, serta negara. Dalam Islam, negara (pemerintah) bertanggung jawab mengurusi rakyat. Oleh karenanya, negara akan membantu rakyat agar bisa hidup tenang, aman, damai, dan dalam suasana keimanan.

Negara berperan penting dalam membangun dan menjaga akidah umat. Seorang kepala negara akan menerapkan pendidikan yang berlandaskan akidah Islam. Pelajaran keislaman seperti akidah, syariat, termasuk akhlak diajarkan sejak dini. Tidak hanya di lingkungan keluarga, tetapi juga di lingkungan pendidikan. Terlebih lagi, tujuan pendidikan dalam Islam adalah untuk membentuk kepribadian Islam, yakni pola pikir dan pola sikapnya sesuai dengan akidah Islam. Dengan demikian, maka seseorang akan senantiasa sabar dan kuat dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.

Untuk mewujudkan hal ini, maka negara akan menerapkan aturan-aturan sesuai syariat Islam. Ketaatan pada syariat Islam akan mengokohkan akidah Islam dalam diri individu maupun masyarakat. Artinya, dalam lingkungan keluarga, yaitu ayah dan ibu akan memahami peran dan tanggung jawab dalam menanamkan akidah Islam kepada anak-anak yang menjadi tanggungannya. Demikian juga individu masyarakat akan senantiasa melakukan amar makruf nahi mungkar.

Selain itu, negara dengan penerapan sistem ekonomi Islam akan dapat mewujudkan kesejahteraan bagi keluarga dengan menyiapkan lapangan kerja bagi laki-laki agar mampu menafkahi keluarganya. Inilah penerapan aturan Islam secara keseluruhan dalam naungan negara Islam. Wallahu a’lam.

Heni Kusma
Bima, Nusa Tenggara Barat [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *