Kebobrokan Moral Remaja Terpampang Nyata, Inikah Buah dari Liberalisme?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com — Warga di kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok Sumbar berhasil memergoki sepasang remaja yang bukan suami istri hendak melakukan perbuatan mesum (8-7-2023).

Prihatin rasanya, hampir setiap saat umat disuguhi berita terkait kebobrokan moral para remaja. Mudah sekali mereka terjerumus ke dalam hal- hal negatif seperti freesex, hamil di luar nikah, narkoba, tawuran, dan lain sebagainya. Seakan tiada lagi benteng yang membatasi pergaulan dunia remaja saat ini.

Masa remaja dikenal dengan istilah masa transisi, dari kanak-kanak menuju remaja kemudian ke tahap dewasa. Pada fase ini anak cenderung ingin bebas, rasa ingin tahunya begitu besar, tetapi juga sering kebablasan. Apalagi paham yang ada sekarang memang sangat mendukung sekali untuk pada akhirnya sang anak terjerumus ke dalam penyimpangan atau pergaulan bebas tersebut. Paham yang sangat mengagungkan kebebasan yakni sekularisme liberal. Di tahap ini kontrol orang tua sangat di perlukan, bila perlu terapkan disiplin yang konsisten untuk membuatnya tetap berada dalam koridornya.

Adapun faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas diantaranya nilai- nilai agama cenderung kurang bahkan bisa jadi tidak di dapatkan, rendahnya kontrol diri, rendahnya kesadaran diri para remaja terhadap pergaulan bebas, gaya hidup yang kurang baik, rendahnya taraf pendidikan keluarga, dan keadaan lingkungan yang tidak kondusif.

Sebagai orang tua tentu saja akan berupaya melakukan pencegahan terkait perilaku ini, misalnya memastikan buah hatinya selektif dalam memilih teman, mengokohkan pendirian anak agar tidak mudah terbawa arus negatif, memperbanyak kegiatan positif bersama anak, membangun hubungan lebih intens, dan paling penting dari semuanya adalah mengenalkan anak dengan agamanya agar sedari kecil sudah tertanam akidah yang kokoh dan supaya sang buah hati mengetahui adanya Sang Pencipta yang senantiasa mengawasi prilaku cipataan-Nya.

Lebih lanjut, orang tua berperan penting untuk menjaga sang anak dari perilaku-perilaku menyimpang. Apalagi seorang ibu, sebagai ummul warabbatul bait atau madrasah pertama bagi anak. Maka dapat di simpulkan bahwa peran seorang ibu akan sangat memengaruhi perilaku buah hatinya di masa yang akan datang. Kemudian yang terpenting adalah perlu adanya sinergi antara peran ayah dan ibu. Maksudnya, orang tua harus menjadi teladan yang baik karena pada hakikatnya ke dua orang tuanyalah yang menjadi guru pertama untuk mereka.

Namun, segala upaya yang dilakukan tentu tidak akan mudah di realisasikan. Mengingat sistem yang ada cenderung berseberangan dan justru lebih mendukung paham kebebasan di kalangan remaja, karena sistem ini merupakan paham mainstream yang memprioritaskan kebebasan individu sebebas-bebasnya.

Sudah saatnya manusia mengembalikan seluruh aturan hidupnya kepada hukum yang bersumber dari Allah Swt. yakni Islam. Aturan yang bersifat menyeluruh dan merupakan solusi yang hakiki untuk problematika umat sejak dulu, kini bahkan nanti. Wallahua’lam.

Rina Herlina
Payakumbuh, Sumbar [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *