CemerlangMedia.Com — Kemiskinan adalah musuh terbesar bagi kita bersama. Kemiskinan di Indonesia masih merupakan masalah besar yang dihadapi bangsa dari dahulu hingga sekarang karena masalah ini belum juga menemukan titik terang dan solusi yang tepat.
Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin, tetapi tidak juga berkurang. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2023, ada sekitar 25,9 juta penduduk miskin di Indonesia. Salah satunya provinsi Papua barat yang menempati posisi puncak sebagai wilayah termiskin di Indonesia dengan persentase penduduk miskin mencapai 26,03%.
Pembangunan yang masih minim membuat Papua masih bertahan sebagai wilayah termiskin di Indonesia (Sumsel akurat.co, 9-2-2024). Berbagai kebijakan telah dilakukan untuk meredam masalah di wilayah ini, seperti desentralisasi asimetris melalui turunan kebijakan yang dikenal dengan otonomi khusus Papua.
Tingginya inflasi, penurunan persentase penduduk bekerja, dan adanya keterlambatan distribusi beras sejahtera diduga menghambat laju penurunan kemiskinan. Faktor lainnya berupa upah minimum yang tidak memadai, taraf hidup masyarakat yang buruk, dan meningkatnya angka pengangguran setiap tahun tanpa ada tambahan kesempatan kerja.
Oleh karena itu, dibutuhkan solusi yang tepat untuk mengatasi kemiskinan berdasarkan aturan-aturan Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunah. Melalui aturan Islam dan sistem ekonomi Islam, kita dapat mengatasi akar permasalahan kemiskinan sehingga akan tercipta masyarakat yang berkeadilan dan bermartabat sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Di dalam Islam juga diajarkan untuk memperhatikan orang miskin dan menginfakkan harta untuk kaum duafa. Itu bukan hibah atau pemberian, melainkan hak mereka (haqqu as-saili wa al-mahrum wa al-miskin wa mangini sabil), sebagaimana firman Allah Swt.,
“Dan pada izarta -harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.” (QS Adz-Dzariat [57]: 19-20).
Aulia Rahmah
Siswi SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan [CM/NA]