Kisah Pilu PMI, Islam Solusi Hakiki

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Tidak ada sistem yang lebih baik dalam memberikan jaminan perlindungan keamanan dan kesejahteraan bagi manusia kecuali Islam. Semua itu akan terwujud jika Islam diterapkan secara kafah dalam bingkai Khil4f4h.

CemerlangMedia.Com — Dikutip dari tirto.id (31-01-2025), telah terjadi insiden penembakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat dini hari (29-1-2025). Insiden ini telah memakan korban, satu orang tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka. Insiden ini juga melibatkan kapal patroli milik Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).

Pihak APMM berdalih melakukan penembakan tersebut sudah sesuai prosedur standar operasional dikarenakan mereka telah mengalami perlawanan. Tindakan mereka seolah-olah menjadi pembenaran atas pembunuhan di luar pengadilan (extrajudicial killing) oleh aparat keamanan.

Di sisi lain, sikap pemerintah Indonesia terkait problem PMI selalu sama. Hanya bisa mengeluarkan nota protes, menunggu respons, kemudian membiarkan kasus seperti ini menguap begitu saja tanpa ada kejelasan apa pun.

Kejadian ini bukan hanya sekali, tetapi berulang kali. Data Migrant Care telah mencatat, ada 75 kasus penembakan yang dilakukan oleh otoritas bersenjata Malaysia terhadap PMI dalam kurun waktu 2005—2025.

Tidak dimungkiri bahwa hari ini masih banyak masyarakat Indonesia yang berkeinginan untuk bekerja di luar negeri dengan harapan mampu mengubah nasib mereka menjadi lebih baik. Meskipun itu semua berisiko tinggi dan mereka bisa menjadi sasaran perdagangan manusia, pelecehan seksual, penganiayaan fisik dan mental, gaji tidak dibayarkan hingga nyawa yang jadi taruhannya, apalagi kebanyakan PMI adalah perempuan.

Adanya deretan panjang problem PMI yang memilukan menunjukkan gagalnya negara dalam melindungi serta memberikan kesejahteraan rakyatnya. Banyak di antara masyarakat rela bekerja ke luar negeri meninggalkan keluarga dikarenakan sulitnya mencari pekerjaan di negeri sendiri, serta tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang makin sulit.

Iming-iming gaji besar telah menyilaukan mata masyarakat sehingga mereka bebondong-bondong mendaftarkan diri untuk menjadi PMI. Mereka juga seakan merasa bangga mendapat julukan pahlawan devisa, meskipun banyak kepiluan yang dialami. Seandainya saja kehidupan masyarakat sejahtera dan tercukupi, tentunya mereka tidak akan bekerja sampai ke luar negeri.

Perlindungan PMI akan makin buruk selama negara masih menerapkan sistem kapitalisme sekuler, yakni sistem yang memandang segala sesuatunya dengan materi serta pemisahan agama dari kehidupan. Sistem yang lahir dari produk akal manusia yang lemah dan terbatas telah melahirkan berbagai macam kerusakan di segala aspek kehidupan, termasuk lemahnya negara dalam menjamin keamanan dan kesejahteraan rakyat.

Sangat kontradiktif dengan sistem Islam yang mana negara bertanggung jawab penuh atas pemenuhan kebutuhan dasar rakyatnya, baik sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan. Tanggung jawab negara diserahkan kepada kepala negara, yaitu khalifah. Khalifah adalah seorang pemimpin kaum muslim yang berfungsi sebagai raain dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.

Adapun upaya negara dalam sistem Islam untuk memberikan perlindungan keamanan terkait problem PMI dan menyejahterakan rakyat, diantaranya:
Pertama, negara akan membuka lapangan pekerjaan yang maksimal dan menjamin setiap kepala keluarga mendapatkan pekerjaan. Memberikan gaji layak sehingga kebutuhan keluarga tercukupi. Negara akan mengoptimalkan pengelolaan SDA yang dimiliki dan hasilnya dikembalikan untuk kemaslahatan rakyat, bukan diserahkan kepada pihak swasta maupun asing.

Kedua, negara akan memberikan pendidikan yang terbaik untuk menghasilkan generasi yang cemerlang sehingga tidak ada lagi alasan kekurangan SDM di dalam negeri. Hal ini dapat mencegah terjadinya perekrutan TKA yang tidak terkendali. Apalagi terkait PMI, mayoritas pendidikan mereka rendah, di dominasi lulusan SD dan SMP yang ujung-ujungnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Ketiga, adanya sanksi tegas terhadap pelaku kejahatan sehingga mampu memberi efek jera. Oleh karenanya, tidak ada lagi kasus-kasus seperti yang dialami oleh PMI.

Demikianlah Islam mengatur kehidupan manusia yang hukumnya bersumber dari Allah Swt.. Tidak ada sistem yang lebih baik dalam memberikan jaminan perlindungan keamanan dan kesejahteraan bagi manusia kecuali Islam. Semua itu akan terwujud jika Islam diterapkan secara kafah dalam bingkai Khil4f4h. Wallahu a’lam bisshawab.

Dwi Lis
Komunitas Setajam Pena [CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *