Konsumerisme Tak Terbendung dalam Kapitalisme

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Sistem ekonomi Islam memiliki langkah-langkah dan cara yang tepat untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat individu per individu. Negara akan mengatur harta kepemilikan dan harus digunakan untuk kesejahteraan rakyat.

CemerlangMedia.Com — Konsumerisme yang menjadi gaya hidup pada masyarakat saat ini tidak terbendung lagi. Mereka berusaha untuk tetap memenuhi keinginannya dengan keuangan yang terbatas. Kondisi ekonomi yang saat ini lesu dan tidak stabil, tidak menjadi halangan bagi masyarakat untuk berbelanja memenuhi keinginannya, salah satunya melalui layanan paylater.

Dilansir dari media daring, berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tercatat total utang masyarakat Indonesia per Februari 2025 lewat layanan paylater di sektor perbankan mencapai angka Rp21,98 triliun. Ini merupakan kenaikan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 36,60 persen (11-4-2025).

Sementara kondisi ekonomi pada saat ini makin memburuk. Hal ini dapat dilihat dari daya beli masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta menurun. Tentunya ada banyak faktor yang menjadi penyebab menurunnya daya beli masyarakat, di antaranya adalah maraknya pemutusan hubungan kerja, naiknya harga-harga barang, beban utang yang makin meningkat sehingga memengaruhi ekonomi secara global.

Oleh karena itu, masyarakat mencari seribu cara untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Tidak sedikit yang berutang dengan memanfaatkan paylater (pembayaran nanti) dalam memenuhi kebutuhannya.

Sistem kapitalisme yang diterapkan di negeri ini telah mengakibatkan tidak terbendungnya budaya konsumerisme. Sebab pada sistem ini, kebahagiaan diukur berdasarkan keuntungan materi tanpa memedulikan halal dan haram.

Ditambah lagi dengan adanya paylater, makin memudahkan berbelanja, padahal paylater adalah muamalah ribawi yang hukumnya haram dalam pandangan Islam. Ini karena dalam transaksi paylater, ada biaya tambahan untuk pinjaman serta denda apabila sudah jatuh tempo pembayaran. Alih-alih diharapkan menjadi solusi, paylater justru berpeluang menambah masalah baru bagi masyarakat serta menambah dosa yang akan menjauhkan masyarakat dari keberkahan dalam bermuamalah.

Negara sebagai pengurus rakyat, seharusnya mampu menyejahterakan rakyatnya dengan cara yang benar, bukan memberikan peluang dan menjebak masyarakat dalam budaya konsumtif, apalagi mengandung riba. Sayangnya, semua ini tidak dapat terwujud.

Islam sebagai agama yang sempurna mampu menyelesaikan semua persoalan, termasuk konsumerisme. Sistem Islam akan menutup akses budaya konsumerisme dan segala hal yang mengandung keharaman. Sebab, semua perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt.. Dengan begitu, ketakwaan masyarakat akan terbentuk sehingga standar bahagianya bukan berasal dari materi, melainkan karena mendapatkan rida Allah Swt..

Selain itu, penerapan Islam kafah akan menjamin kesejahteraan rakyat. Sistem ekonomi Islam memiliki langkah-langkah dan cara yang tepat untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat individu per individu. Negara akan mengatur harta kepemilikan dan harus digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Pengelolaan SDA dilakukan sesuai syariat dan tidak diserahkan kepada segelintir orang untuk kesejahteraan rakyat.

Kesejahteraan dapat terwujud melalui pengelolaan yang benar terhadap kekayaan alam yang dimiliki negara. Kemudian negara akan mendistribusikannya dengan tepat. Selain itu, segala praktik yang mengandung unsur ribawi akan dihilangkan oleh karena negara memerankan kewajibannya, yaitu melindungi dan menjaga rakyat agar senantiasa jauh dari yang haram.

Oleh karena itu, perlu disadari bersama bahwa solusi tuntas atas permasalahan konsumerisme adalah dengan mencampakkan sistem buatan manusia yang rusak dan merusak. Kemudian menggantinya dengan sistem sahih yang mendatangkan keberkahan, yaitu sistem buatan Sang Pencipta yang diterapkan dalam semua aspek kehidupan.

Zakiah Ummu Faaza
Bogor, Jawa Barat [CM/Na]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *