Kurikulum Baru Lagi?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Landasan pendidikan Islam adalah akidah. Keimanan kepada Allah dan melaksanakan perintah-Nya mendorong manusia senantiasa menuntut ilmu, sebab Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu.

CemerlangMedia.Com — Bergantinya kepemimpinan, berubah pula susunan kabinet dan menterinya. Bidang pendidikan, misalnya, kini terbagi-bagi berdasarkan tingkat pendidikan. Tentu saja bergantinya menteri akan ada kemungkinan program baru yang dikeluarkan, seperti yang terjadi saat ini.

Belum lama Indonesia mengganti kurikulum pendidikan. Ya, Kurikulum Merdeka yang sedang diterapkan pada jenjang pendidikan dasar hingga menengah, resmi menjadi kurikulum nasional pada 26 Maret 2024. Belum setahun berjalan, dengan terpilihnya presiden baru, apakah Kurikulum Merdeka akan berlanjut?

Selain itu, sistem zonasi dan digitalisasi pendidikan turut juga dipromosikan. Kini di jenjang pendidikan dasar, metode pendidikan bertambah menggunakan metode Deep Learning sebagaimana metode pembelajaran Australia. Walaupun adanya berita bahwa akan mengganti kurikulum saat ini, tetapi menteri pendidikan mengatakan bahwa hal tersebut masih dalam pengkajian.

Lalu, apakah metode deep learning tersebut? Metode deep learning adalah metode yang membuat guru berimprovisasi dalam menyampaikan pembelajaran agar siswa mampu berinovasi. Namun tampaknya, penerapan metode ini belum didukung oleh sumber daya guru yang memadai, terutama di daerah terpencil. Ditambah lagi dengan gaji guru yang minimalis, akan terasa sulit apabila metode deep learning benar-benar diterapkan.

Bagaimana bisa guru mampu berimprovisasi apabila hati dan pikiran mereka masih terfokus pada kesejahteraan ekonomi. Ketika kebutuhan guru kurang dipenuhi, maka guru akan sulit berkonsentrasi. Layaknya sebuah permasalahan sistemik, satu diatasi, tetapi malah menimbulkan masalah lain.

Apalagi dengan kurikulum pendidikan, belum lagi stabil disebabkan waktu penerapan yang relatif singkat, sudah muncul kurikulum baru. Begitu mudahnya sistem pendidikan berganti tanpa evaluasi yang memadai.

Hasilnya, generasi yang sulit diidentifikasi. Banyak siswa memliki kemampuan berhitung tidak maksimal, kurang literasi dan niradab. Dengan kondisi ini, akankah mampu menciptakan generasi emas?

Berbeda halnya dengan sistem pendidikan Islam. Landasan pendidikan Islam adalah akidah. Keimanan kepada Allah dan melaksanakan perintah-Nya mendorong manusia senantiasa menuntut ilmu, sebab Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu.

Terlebih lagi, khalifah sebagai pengurus rakyat akan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat, termasuk para guru. Sebagai tenaga pendidik generasi bangsa, kedudukan guru akan sangat dimuliakan oleh negara. Negara Islam tidak akan membiarkan nasib guru dalam ekonomi sulit agar dapat fokus mendidik dan mengajar tanpa beban. Wallaahu a’lam bisshawwab.

Rifka Fauziah Arman, A.Md.Farm.
Cibitung, Bekasi [CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *