CemerlangMedia.Com — Wilayah Gaza kini luluh lantak. Betapa tidak, sudah lebih dari sebulan tanah yang diberkahi ini dibombardir tanpa ampun oleh Zionis laknatullah dengan bantuan penuh adidaya Amerika. Ribuan nyawa syahid, termasuk perempuan dan anak-anak tak berdosa. Yang tertimbun dalam reruntuhan tak terhitung jumlahnya. Belum termasuk yang terluka dan mengungsi, jumlahnya lebih besar lagi.
Banyak yang menyebut masalah P4l3stin4 bukan masalah agama, tetapi masalah kemanusiaan. Benarkah persoalan P4l3stin4 masalah kemanusiaan semata?
Dalam Islam, agama menjadi pijakan setiap amal, pun setiap gagasan. Oleh karenanya, ketika kita menolong sesama, hakikatnya bukan karena kemanusiaan, tetapi karena Allah memerintahkan. Pun ketika kita peduli kepada saudara kita di P4l3stin4 atau di belahan bumi mana saja, juga menyuarakan pembelaan dan alternatif jalan keluar, semua karena dorongan iman.
Ditambah lagi, P4l3stin4 hakikinya adalah tanah milik kaum muslim. P4l3stin4 dibebaskan pertama kali oleh pasukan yang dipimpin Umar bin Khattab dan takluk di bawah perjanjian Umariyah. Penguasa Bizantium Timur saat itu, yakni Partriark Sophronius telah menyerahkan secara langsung kunci Yerusalem atau P4l3stin4 kepada Umar bin Khattab. Sejak jatuh ke tangan Islam, P4l3stin4 hidup dalam kedamaian, meski di sana tinggal penganut tiga agama sekaligus.
Masjidilaqsa, kiblat pertama umat Islam dan tempat Nabi melakukan perjalanan Isra’, letaknya juga di P4l3stin4 sehingga P4l3stin4 menjadi tanah istimewa yang layak dan wajib dicinta lagi dibela. Haram hukumnya menyerahkan P4l3stin4 kepada musuh, selama-lamanya.
Dengan fakta-fakta itu, maka P4l3stin4 bukan sekadar persoalan penduduk P4l3stin4 atau persoalan bangsa Arab, tetapi persoalan umat Islam sedunia! Sebab, menyangkut kemuliaan Islam dan kaum muslim.
Oleh karenanya, umat Islam tidak boleh memandang masalah P4l3stin4 sebagai persoalan kemanusiaan semata, tetapi lebih dari itu, yakni persoalan keimanan. Persoalan P4l3stin4 hakikatnya adalah tentang perampasan dan penjajahan atas tanah suci kaum muslim dengan upaya genosida sistematis di dalamnya oleh militer Zionis Yahudi laknatullah.
Maka membela P4l3stin4 dengan berbagai upaya yang kita bisa hari ini sesungguhnya adalah cerminan keimanan dalam dada. Sekecil apa pun itu, selama muncul dari dorongan keyakinan terhadap din ini, insyaallah akan dinilai sebagai amal ibadah. Sebab, Allah memerintahkan kita untuk membela saudara seiman yang dizalimi tanpa pandang bulu, di mana pun mereka berada. Sekat-sekat nation state seharusnya tak menjadi penghalang, justru wajib dihempas.
Yang terpenting dan paling utama, kita tetap harus fokus kepada solusi hakiki P4l3stin4, yakni jihad fii sabilillaah karena satu-satunya cara untuk mengakhiri genosida dan perampasan aset umat adalah mengusir penjajah dari bumi Allah.
Maka, menyeru para penguasa untuk mengirimkan militernya ke P4l3stin4 dan membantu para pejuang di sana adalah keniscayaan. Menyeru umat ini kepada persatuan untuk membebaskan P4l3stin4 dengan komando pemimpin yang satu adalah kepastian yang harus kita dakwahkan. Sebab, Allah melarang kita bercerai-berai yang mengakibatkan kita lemah dan tak mampu menghadapi Zionis dan sekutunya. Padahal mereka itu kecil, rapuh, terlihat gagah hanya di media. Sejatinya, mereka kocar-kacir sebagaimana tampak dalam berbagai penyerangan yang sporadis dan ngawur karena panik paling akut. Wallahu a’lam.
Rizki Ika Sahana [CM/NA]