Palestina Butuh Langkah Nyata, Bukan Retorika Belaka

CemerlangMedia.Com — Anak Palestina berusia tiga tahun, Mohammad Haitham al-Tamimi meninggal dunia pada Senin, 5 Juni lalu setelah beberapa hari kritis usai ditembak pasukan Israel di Tepi Barat. Sepanjang 2023 telah terjadi pembunuhan terhadap 158 warga Palestina termasuk di dalamnya warga sipil oleh Israel di Gaza dan Tepi Barat.

Sejak Israel melakukan agresi militer di Palestina, ribuan nyawa telah melayang. Israel tidak pandang bulu. Baik anak-anak, perempuan, maupun lansia turut serta merasakan kekejian Israel.

Mirisnya, para pemimpin muslim dari dulu hingga kini hanya memberikan aksi retorika tanpa aksi nyata. Mereka terus mengulang lagu lama dengan memberikan kecaman-kecaman pada Israel. Bahkan dengan kecaman yang mereka lakukan telah mendongkrak popularitas politik mereka sebagai pro Palestina dan telah mendulang banyak suara dalam pemilu.

Kecaman para pemimpin muslim ini bukan apa-apa bagi Israel. Pasalnya, Israel sendiri memahami betul bahwa tidak ada negara yang setia berdiri bersama Palestina. Negeri-negeri muslim seperti Mesir, Sudan, Yordania, Uni Emirat Arab, Maroko sudah menormalisasi hubungan dengan Israel. Turki yang “terkenal” sering mengecam Israel justru memilih meningkatkan hubungan diplomatik penuh dengan Israel. Banyak pula di antara pemimpin muslim yang menerima solusi dua negara dari Amerika. Mereka semua telah berkhianat kepada umat Muhammad. Bibir mereka mengecam tetapi tindakan mereka justru berkebalikan. Mereka telah mengotori tangan mereka, menghinakan diri mereka dengan berjabat tangan dengan pembunuh yang berlumuran darah saudara-saudara mereka.

Akhirnya kaum muslimin harus menyadari bahwa aksi Israel adalah aksi militer. Mereka telah menggunakan kekuatan militer dalam merebut tanah Palestina. Kekuatan ini haruslah dibendung dengan setara. Solusi nyata mengusir penjajah tentunya dengan mengangkat senjata. Jika pemimpin kaum muslimin nyata membenci Israel seharusnya mereka menurunkan tentara dan memberikan bantuan senjata. Inilah yang dilakukan Kekhilafahan Turki Ustmaniyah pada saat Indonesia berhadapan dengan penjajah-penjajah Eropa.

Sudah saatnya kaum muslimin berhenti menaruh harapan. Kaum muslimin harus menyadari bahwa perisai umat yang disabdakan Nabi saw. yang mampu melindungi dan mengusir para penjajah hanyalah Khil4f4h Islamiyah. Kekhilafahan Islam telah melahirkan banyak pejuang yang tidak gentar menghadapi musuh dan juga tidak berkompromi dengan mereka. Sebut saja Umar bin Khatab dan Salahudin al-Ayubi yang membebaskan tanah Syam dari Romawi dan pasukan salibis. Hingga Khalifah Abdul Hamid II yang menolak 3 triliun dari tokoh Yahudi dibantu Inggris meminta tanah Palestina untuk dibangun pemukiman mereka. Wahai kaum muslimin! Ingatlah langkah nyata itu pernah ada dan akan kembali ada dengan tegaknya Khil4f4h Rasyidah ‘ala Minhajin Nubuwwah.

Nurul Aryani
Kepulauan Bangka, Belitung [CM/NA]