Premanisme Masih Terjadi di Bekasi

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Sistem Islam yang menjadikan akidah sebagai landasan utama mendorong individu untuk menjadikan standar halal atau haram dalam segala perbuatan. Alhasil, datangnya Ramadan akan mampu meningkatkan kualitas ketakwaan individu, sebab ibadah bukan dipandang sebatas ritual semata.

CemerlangMedia.Com — Aksi premanisme dan penganiayaan pasca Ramadan masih terus terjadi. Satpam rumah sakit di Bekasi berinisial S menjadi korban penganiayaan pada Sabtu (29-3-2025). Pelaku penganiayaan merupakan keluarga pasien yang sedang berkunjung. Penganiayaan terjadi setelah korban menegur lantaran pelaku menggunakan kendaraan berknalpot brong di area IGD. Selain itu, kendaraan yang diparkir pelaku pun menghalangi jalur ambulans (05-04-2025).

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan menyatakan telah menangkap pelaku pemalakan berinisial TAD dan DE pada Jumat (4-4-2025). Para pelaku sudah beraksi di kawasan Pasar Baru, Kota Bekasi selama 3 tahun. Aksi pemalakan tersebut dilakukan pelaku kepada para pedagang di area pasar. Kebutuhan ekonomi menjadi penyebab para pelaku melakukan aksinya (05-04-2025).

Aksi premanisme dan penganiayaan yang masih terjadi pasca Ramadan sungguh memperihatinkan. Hal ini lantaran secara teologis dan sosiologis, Ramadan seharusnya menjadi momen pembinaan spiritual dan moral masyarakat. Sayangnya, fakta yang terjadi menunjukkan kontradiksi terhadap nilai-nilai yang seharusnya tertanam selama bulan suci.

Aksi premanisme dan penganiayaan yang terjadi pasca Ramadan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti lemahnya iman, kesenjangan ekonomi, hingga lemahnya penegakan hukum. Lemahnya iman mendorong individu melakukan apa pun tanpa peduli dengan aturan Allah Swt.. Ini terjadi akibat sekularisme (memisahkan agama dari kehidupan) yang telah mengakar sehingga ibadah yang dilakukan hanya sebagai ritual semata. Alhasil, datangnya Ramadan tidak mampu mengubah individu menjadi lebih bertakwa.

Sementara itu, kesenjangan ekonomi mengakibatkan individu mampu melakukan apa pun demi materi tanpa peduli aspek halal atau haram. Ini terjadi akibat penerapan sistem ekonomi kapitalisme yang membuat sumber daya alam bebas dikuasai oleh segelintir oligarki. Akibatnya, negara tidak mampu menciptakan lapangan pekerjaan sehingga rakyat mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Selain itu, lemahnya penegakan hukum oleh negara tidak memiliki efek jera bagi para pelaku penganiayaan maupun premanisme. Adapun upaya penangkapan para pelaku dan patroli, sejatinya tetap tidak akan menyelesaikan permasalahan hingga akarnya. Inilah bentuk kegagalan sekularisme kapitalisme dalam menciptakan ketenteraman dalam masyarakat.

Berbeda dengan sistem Islam yang mampu menciptakan ketenteraman di tengah masyarakat. Sistem Islam yang menjadikan akidah sebagai landasan utama mendorong individu untuk menjadikan standar halal atau haram dalam segala perbuatan. Alhasil, datangnya Ramadan akan mampu meningkatkan kualitas ketakwaan individu, sebab ibadah bukan dipandang sebatas ritual semata. Akan tetapi, ibadah yang dilakukan sebagai bentuk ketakwaan yang membuat individu menjauhi segala kemungkaran, termasuk premanisme dan penganiayaan.

Di sisi lain, negara yang menerapkan sistem ekonomi Islam mengharamkan SDA dikuasai oleh swasta maupun asing. Oleh karenanya, negara mampu menyejahterakan rakyatnya dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang memadai sehingga kebutuhan ekonomi tidak akan menjadi penyebab aksi premanisme.

Selain itu, penerapan hukum Islam yang tegas akan mampu memberikan efek jera bagi para pelaku sehingga segala tindakan penganiyaan dan premanisme bisa dicegah sedini mungkin. Inilah bentuk tanggung jawab negara dalam sistem Islam kepada rakyatnya, sebagaimana hadis Rasulullah saw.,

“Imam/khalifah itu laksana penggembala dan hanya dialah yang bertanggung jawab terhadap gembalaanya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dengan demikian, sudah selayaknya kita menerapkan sistem Islam secara menyeluruh (kafah) agar aksi premanisme bisa diatasi hingga tuntas. Wallahua’lam bisshawab.

Neni Nurlaelasari
Bekasi, Jawa Barat [CM/Na]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *