Jangan Baperan, tetapi Jangan Merasa Berperan

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Penulis: Abu Zaid R

Marilah kita berperan semaksimal mungkin sesuai sarana yang Allah berikan. Jangan sekali-kali baperan. Jangan pula merasa berperan yang kemudian bisa menjatuhkan diri kita kepada merasa berjasa dan merasa layak diistimewakan karena peran kita.

CemerlangMedia.Com — Sobat, masih saja ada di antara kita yang baperan. Yah, baper dalam dakwah. Mogok ngaji gegara tersinggung atau tersungging oleh kawan sesama pengemban dakwah. Akhirnya berhenti dan tidak mau lagi dakwah.

Sedih bukan, mendengar berita begituan. Apalagi jika itu dari orang yang sudah lama kita kenal dan bersama dalam mengarungi dunia dakwah. Kok, bisa begitu, ya? Heran, tetapi tidak bisa berkata apa-apa karena faktanya itu terjadi, bahkan berulang kali.

Kalau kita tanya nih, pada diri sendiri, sebenarnya untuk siapa sih, kita berdakwah? Untuk apa sih, kita bersedia babak belur berdakwah Islam kafah? Untuk siapa sih, kita berjuang menegakkan Khil4f4h? Kalau kita mau jujur, tentu sangat mudah menjawabnya, bukan?

Lalu, mengapa kita masih baperan? Mengapa gegara respons orang lain tidak sesuai harapan, kemudian kita mogok ngaji? Mogok hadir agenda dakwah? Mogok lagi dan lagi.

Nah, karena itulah, maka kita mesti tanya ulang nih, ke diri sendiri. Coba kita tanya lagi ke diri sendiri dengan penekanan penuh, benarkah kita berjuang untuk Allah? Benarkah kita berdakwah untuk meraih rida Allah?

Jika benar, mengapa kita masih memerlukan respons manusia? Mengapa kita masih memerlukan penilaian kawan? Mengapa kita masih berharap sikap guru harus selalu cocok dengan keinginan kita? Jika benar untuk Allah, tidakkah cukup rida dan pahala dari Allah? Kalau misal tidak cukup, apakah kita akan berharap bisa membangun surga di muka bumi ini? Tidak, bukan?

Oleh karena itulah, mari bersihkan niat berdakwah kita, yakni hanya karena Allah. Dengan begitu, penilaian manusia hanyalah angin lalu yang lewat di kanan kiri mengiringi langkah kaki kita. Marilah menjadikan rida Allah yang tertinggi sehingga sikap manusia hanyalah numpang lewat, tidak berpengaruh pada apa yang menjadi tujuan kita. Alhasil, kita akan fokus pada berperan, bukan baperan.

Pertanyaan-pertanyaan berikut akan menjadi fokus kita. Apakah kita sudah hadir rutin ngaji bersama guru secara maksimal? Apakah kita sudah hadir dalam setiap agenda dakwah ini? Apakah kita sudah memaksimalkan potensi kita, baik waktu, pikiran, tenaga, dan harta untuk dakwah ini?

Jika belum, fokuslah pada upaya memaksimalkan diri sehingga tidak terlintas sama sekali yang namanya baperan, sebab kita fokus berperan. Kita akan fokus bekerja demi kejayaan Islam wal muslimin. Demi tegaknya Khil4f4h untuk meraih rida Allah Swt..

Allah berfirman dalam surah At-Taubah ayat 105,
وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan Katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.'”

Jika begini cara kita berpikir dan beramal, baperan pastinya menjauh sejauh-jauhnya, sekaligus kita juga tidak merasa berperan alias tidak merasa berjasa. Sebab, kita bisa berperan pun karena Allah telah memberikan semua sarananya berupa waktu, ilmu, kesehatan, dan kesempatan sehingga peran kita sesungguhnya hanya merupakan seutas rasa syukur kepada Allah Taala.

Jadi, marilah kita berperan semaksimal mungkin sesuai sarana yang Allah berikan. Jangan sekali-kali baperan. Jangan pula merasa berperan yang kemudian bisa menjatuhkan diri kita kepada merasa berjasa dan merasa layak diistimewakan karena peran kita.

Oke, Sobat, semoga kita sehat dan istikamah hingga napas terakhir dalam dakwah. Ngaji, yuk[CM/Na]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *