Oleh: Rihana El Lova
(Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — “Enzy, ada pesen dari Mas Raymond, pesan WhatsApp-nya suruh dibales. Uhuy, ada yang kangen kayaknya!” Seloroh Dinda menyambut kedatangan Enzy di rumah kos itu.
Enzy sebagai aktivis mahasiswa sering kali pulang malam ke kosnya. Ia lebih banyak menghabiskan waktu di kampus. Namun begitu, ia tidak melupakan kewajiban utamanya, amanah dari orang tuanya, yaitu lulus tepat waktu dengan IPK cumlaude.
Sebagai anak pertama, sudah seharusnya Enzy menjadi contoh untuk adik-adiknya. Mahasiswa semester 6 itu sedang serius menata masa depan. Ia tidak mau mengecewakan orang tuanya di kampung halaman. Ia selalu ingin menjadi anak kebanggaan orang tuanya.
“Iya, Mbak Din, makasih, ponselku drop, power bank juga drop. Gak bisa lihat ponsel.” Jawab Enzy seraya tersenyum. Ia tahu betul muka Dinda yang sedang meledek dirinya.
“Jangan sibuk di kampus terus. Tuh, Raymond minta diperhatiin. Awas selingkuh lagi, lo! Ntar kamu nangis,” timpal Milda yang tak kalah seru meledek Enzy yang baru sampai. Ketiganya kemudian tertawa bersamaan.
Milda dan Dinda adalah teman kuliah Raymond, sedangkan Enzy kuliah di kampus yang berbeda. Namun begitu, kampus mereka berdekatan. Keduanyalah yang memperkenalkan Enzy kepada Raymond hingga terlibat hubungan asmara.
Namun, hubungan mereka saat ini hambar, setelah Raymond berkali-kali kedapatan memiliki hubungan dengan wanita lain. Enzy menjalani hubungan yang sebenarnya dia sendiri tidak tahu arah ke depannya.
Tuntutan Raymond meminta Enzy menggunakan pakaian syar’i (gamis panjang dan kerudung lebar) tidak bisa ia turuti. Itulah yang selalu menjadi alasan Raymond menjalin hubungan dengan perempuan lainnya. Namun tetap saja, Raymond akhirnya kembali lagi bersama Enzy.
Enzy memutar kenop pintu kamarnya. Kemudahan ia ambil charger dan menghubungkan dengan ponselnya. Ia merapikan tas kemudian pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih tubuhnya.
Keluar dari kamar mandi, Enzy berpapasan dengan Sari. Anak rohis yang sedang aktif di masjid kampusnya. Sari yang sedari tadi mendengar percakapan temen-temen kosnya tersebut tak ketinggalan meledek Enzy.
“Wangi banget yang mau ketemu pacarnya, sweet… sweet,” ujarnya seraya tersenyum.
“Dik, jalan lagi sama Raymond? Saran Mbak, sih, sudahi saja. Tau gak, sih, dia cobaan keimanan buat kamu. Dia datang hanya untuk menguji keimananmu, tetapi kamu kalah,” lanjut Sari dengan lembut.
Enzy termenung, mencoba mencerna perkataan Sari. Sebenarnya ia pun bimbang dengan hubungannya bersama Raymond. Mungkin perkataan Sari adalah jawaban dari segala kegundahan hatinya selama ini.
“Sini deh, Mbak!” Ajak Enzy kepada Sari seraya menarik pelan tangan Sari.
“Jujur sih, sebenarnya aku bingung dengan Mas Raymond. Dia minta aku pakek baju gamis kayak Mbak Sari gini. Mana aku bisa pakai beginian Mbak. Lebar, gerah, tau!” tutur Enzy dengan serius.
“Itu sih, yang selalu jadi alasan Mas Raymond selingkuh terus. Tetapi yang bikin aku heran, cewek-ceweknya itu gak ada yang berpakaian begini.” Ucap Enzy seraya memegang busana tertutup Sari. “Semua sama, kayak yang Enzi pakai,” lanjutnya.
Sambil senyum, Sari menjawab dengan hati-hati. “Dik, pakai baju muslimah syar’i begini tuh, emang udah menjadi kewajiban semua muslimah yang sudah balig, bukan Raymond yang nyuruh, tetapi Allah. Kalau mau pakai baju seperti ini, niatnya karena beribadah kepada Allah. Ikut kajian, pelajari ilmunya. Wajib tau belajar agama itu. Nah, kalau pacaran itu baru dosa, pacaran itu bukan jalan yang tepat untuk menjemput jodoh.” Ucap sari sambil menatap lembut adik kosnya itu. Senyum indah yang terukir di wajahnya meneduhkan hati Enzy yang selama ini gersang.
Beberapa tahun kemudian.
Enzy membuka aplikasi hijau di ponselnya. Nomor asing yang tidak dikenal. Ia baca pesan dari nomor itu, “Hebat ya, suamimu, bisa mengubah penampilanmu seperti ini. Itu yang aku mau dari kamu dahulu, tetapi kamu gak pernah dengerin aku.”
“Kalau aku udah pakai baju begini dari dahulu, mungkin seleraku bukan kamu,” ucap Enzy dalam hati.
Ia meletakkan ponselnya, tanpa ada niat membalas pesan WhatsApp dari nomor asing tersebut. Wassalam. [CM/NA]