Dua Tahun Kepergianmu

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Titin Kartini
(Marketing & Advertising CemerlangMedia.Com)

CemerlangMedia.Com — “Ibu, ikhlaskan, Kakak, ya.” Kata-kata itu masih terngiang di benakku hingga hari ini. Ya, hari itu 25 Februari 2022, pukul 07.30 WIB, tepat di hari Jum’at engkau berpulang. Masih kuingat mata itu terpejam setelah mengucap kalimat tauhid tanpa kubimbing, “La Illa ha ilallah.” Aku menjerit memanggilmu, tubuhku lemas, napasku sesak, akhirnya aku ambruk tidak sadarkan diri.

Peristiwa itu masih kuingat, tidak mungkin aku lupa. Hari di mana putri salihahku nan cantik yang selalu kubanggakan pergi meninggalkanku untuk selamanya menghadap Sang Pemiliknya. Waktu terus bergulir, kini suadah dua tahun engkau pergi, tetapi sampai saat ini, aku masih merasakan sesak ketika mengingatmu, merindumu. Hanya fotomu yang selalu kupeluk ketika rindu ini tidak tertahankan. Sungguh aku rindu senyum manismu, peluk eratmu, ciuman mesramu kala kau bermanja padaku.

Kakak Tiara, semoga bahagia selalu di sisi-Nya bersama ayahanda tercinta. Lantunan doa selalu untukmu. Salihahku, begitu rapuh aku tanpamu, tetapi bukan berarti aku tidak ikhlas melepasmu. Ibumu ini rindu, Nak, rindu sekali.

Jika patah hati terpanjang seorang anak perempuan adalah kehilangan cinta pertamanya, yaitu seorang ayah, maka patah hati seorang ibu adalah ketika kehilangan buah hati tercintanya. Ikhlas dan sabar, dua kata itu yang memang harus terus aku praktikkan meski pada kenyataannya terasa sulit. Kakak Tiara, insyaallah, Ibu ikhlas melepasmu, tetapi Ibu tidak bisa menahan derasnya air mata ini juga sesaknya dada ketika merindumu.

Kakak Tiara, namamu akan selalu indah seperti keinginanku memberimu nama “Tiara Sasta Negara”. Wanita yang cantik lahir batin, dihormati karena ilmunya yang luas, seluas negara.

Cita-cita yang mulia membahagiakanku, serta rencana-rencanamu yang indah masih tersusun dalam diarimu. Kubuka kembali tulisan-tulisanmu kala rindu itu datang menyergap batinku. Kakak, janjiku untuk membuat novel tentangmu semoga segera terlaksana, bukan untuk membanggakan diri ini. Akan tetapi, untuk mengenangmu hingga suatu saat nanti banyak orang tahu tentangmu sehingga doa-doa indah akan mengalir untukmu.

Kakak Tiara, sejak kepergianmu, banyak suka duka yang Ibu alami. Pahit manis kutelan sendiri, tangis tawa menjadi satu dalam hidupku. Kakak, adik-adikmu pun rindu, teramat rindu. Lima belas tahun kebersamaan kita di dunia teramat singkat. Semoga Allah Swt. mengizinkan kita kembali bersama nanti, di negeri keabadian “akhirat”, menjadi penghuni surga-Nya, menjadi keluarga yang utuh kembali.

Dua tahun kepergianmu, aku masih terseok-seok untuk tetap bangkit berjalan kembali, menyusun kehidupan bersama Teteh Kyara dan Adek Salman. Dua tahun bukan waktu yang sebentar untuk Ibumu ini tetap kuat bertahan menghadapi segala macam ujian dan cobaan kehidupan.

Doaku akan selalu ada untukmu, Kakak Tiara, doa yang tidak pernah lepas dalam setiap sujud panjangku. Berbahagialah di sisi-Nya, sambut Ibu nanti ya, saat kita berjumpa kelak, dengan senyum dan pelukanmu.

Kakak Tiara, aku belum menjadi Ibu yang baik, Ibu yang salihah. Begitu banyak kekuranganku, semoga engkau dapat meringankan bebanku di akhirat kelak di hadapan Allah Swt. dengan persaksianmu selama hidup denganku.

Kakak Tiara, Ibu mencintai karena Allah. Ah, aku rindu kata-kata itu yang selalu kau ucapkan, “Ibu, Kakak cinta Ibu karena Allah.” Sambil kaupeluk dan cium aku. Masyaallah, Nak, sungguh Ibu rindu.

Ya Allah, ampunilah segala dosaku, perkenankan aku berjumpa kembali dengan putriku. Sungguh, aku bersaksi, ia gadis yang salihah. Syukurku tidak terkira, Ya Rabb, atas karunia-Mu memberikanku amanah terindah yang lahir dari rahimku, seorang gadis cantik nan salihah “Tiara Sasta Negara”.

Terima kasih telah menjadi bagian indah dalam hidupku. Aku mencintainya, tetapi Engkau lebih mencintainya. Ampuni segala dosaku, Ya Rabb. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *