Oleh: Nur Khairun Nisa
CemerlangMedia.Com — PUISI
Aku menerawang jauh
Pada yang telah berlalu
Saat mata saling berbahasa sayang
Kini pupus tinggal kenangan
Aku terperangkap dalam ruang renjana yang sesak
Engkau pergi jauh nyaris tak tergapai
Ruang ini akhirnya terbengkalai
Rapuh hampir runtuh
Lampunya telah lama padam
Beling-beling berserakan
Hingga tak satu pun kuasa menggantikan
Merawat ruangan yang tampak menyedihkan
Terombang-ambing tak punya pegangan
Meratap miris pada keadaan
Telah terputus tali kebahagiaan yang kusimpul mati terkunci
Aku bertahan dalam angan
Bersimpuh di atas kain sajadah
Melangitkan doa-doa
Berharap ia sudi menautkan kembali
Temali cinta dan bahagia
Kubisikkan rindu pada rembulan
Untuk raga tak bisa kupeluk erat
Berharap engkau selalu dalam penjagaan-Nya
Kutitip sucinya cinta dalam cinta-Nya
Agar dipertemukan di jalan takdir-Nya
Karena ruang ini menanti tuannya
Menabur bahagia di dalamnya
Membersihkan semua luka yang tergores di dindingnya
Biarlah doa jadi senjata dalam caraku meminta
Berharap Tuhan mengubah asa menjadi bahagia yang nyata[CM/NA]