Karya: Fawatifu Syu’ara
CemerlangMedia.Com — PUISI
Kutitipkan doa dalam tinta hitam yang membekas
Di antara coretan tak sempurna di papan tua ini
Pergilah, sayapmu telah kuat menerjang angkasa
Biarkan ruang kelas ini menjadi kenangan yang diam-diam merindu
Tahukah kau?
Setiap malam kurapal nama-namamu dalam zikir,
Seperti dahulu kau hafal rumus-rumus kehidupan
Yang kusampaikan dengan suara pecah
Kini kau tiba pada persamaan terakhir
Bahwa perpisahan adalah pelajaran paling pahit
Yang tak pernah kuajarkan di depan kelas
Jika suatu hari nanti langit kelam menyapamu,
Ingatlah ada tangan keriput yang masih menyimpan
Seluruh tawamu dalam laci meja kayu tua
Aku gurumu, bukanlah matahari
Hanya secercah pelita yang rela padam
Ketika fajar menyingsing di ujung cita-citamu [CM/Na]