Header_Cemerlang_Media

Memancing di Danau

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Risal
(Siswa SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan)

CemerlangMedia.Com — Di pinggir kota kecil itu, terdapat sebuah danau kecil yang tersembunyi di balik pepohonan rimbun. Danau itu menjadi tempat favorit bagi para anak sekolah untuk melepas penat dan menjalin persahabatan. Setiap hari, sekelompok anak laki-laki dari SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan berkumpul di pinggir danau untuk memancing dan mengobrol.

Salah satu anak yang sering memancing di danau itu adalah Risal, seorang anak laki-laki yang ceria dan bersemangat. Hari itu, Risal bersiap-siap untuk pergi ke danau bersama dengan teman-temannya, Aji dan Hendika. Mereka membawa peralatan memancing dan tas berisi camilan.

“Sudah siap, Risal?” Tanya Aji sambil mengikat umpan pada kailnya.

“Siap!” jawab Risal antusias.

Mereka berjalan menuju danau dengan penuh semangat. Begitu sampai di tepi danau, mereka segera mempersiapkan peralatan memancing dan melemparkan kail yang sudah dilengkapi umpan ke air.

Waktu berlalu dengan cepat, tetapi ikan-ikan di danau itu sepertinya tidak tertarik pada umpan yang mereka tawarkan.

“Hmm, aneh, biasanya ikan di sini cukup aktif.” Kata Risal sambil menggaruk kepalanya.

“Mungkin kita perlu mencoba lokasi lain di danau ini,” ajak kedua temannya. Risal mengangguk setuju.

Mereka pindah ke ujung lain dari danau itu, tetapi hasilnya tetap sama. Tidak ada satu pun ikan yang menggigit umpan mereka. Mereka makin frustrasi.

“Apa yang terjadi dengan ikan-ikan ini?” tanya Aji mulai kehilangan kesabaran.

Risal memandang ke arah danau, mencoba memikirkan alasan mengapa ikan-ikan itu tidak terlihat. Tiba-tiba, matanya terpaku pada sebuah benda besar yang mengambang di tengah danau.

“Lihat itu!” seru Risal, menunjuk ke arah benda tersebut.

Ketiganya mendekat untuk melihat lebih dekat. Mereka terkejut saat menyadari bahwa benda tersebut adalah tong sampah besar yang telah terbawa angin dan mendarat di danau.

“Ini pasti yang mengganggu ikan-ikan di danau,” kata Hendika dengan nada kesal.

Tanpa ragu, mereka berpikir untuk membersihkan danau agar ikan-ikan bisa kembali aktif. Mereka berusaha menarik tong sampah itu ke tepi danau dengan tali yang mereka miliki, tetapi usahanya sia-sia karena tong tersebut terlalu berat.

“Kita butuh bantuan.” Kata Risal sambil menghela napas.

Mereka segera berlari ke arah sekolah untuk mencari bantuan. Mereka bertemu dengan Pak Joko penjaga sekolah yang juga merupakan pecinta alam.

“Pak Joko, tolong kami! Ada tong sampah besar yang mengambang di danau, kami tidak bisa menariknya ke tepi!” teriak Risal ketika mereka sampai di sekolah.

Pak Joko melihat keadaan mereka dan segera menyadari pentingnya masalah itu. Tanpa ragu, dia mengambil alat-alat yang diperlukan dan segera bergabung dengan anak-anak itu di danau.

Bersama-sama, mereka berhasil menarik tong sampah itu ke tepi danau. Setelah membersihkan sampah-sampah lain yang ada di sekitar danau, mereka kembali ke area memancing.

Beberapa saat kemudian, ikan-ikan mulai muncul dan menggigit umpan mereka. Mereka semua tersenyum melihat ikan-ikan itu kembali aktif dan bersemangat.

“Akhirnya!” Kata Aji tertawa lega.

“Mungkin ini adalah pelajaran bagi kita semua untuk selalu menjaga kebersihan danau ini,” kata Pak Joko dengan serius.

Mereka semua setuju. Sejak hari itu mereka berjanji untuk selalu menjaga kebersihan danau dan lingkungan sekitarnya.

Saat matahari mulai terbenam, mereka berkumpul untuk pulang. Meskipun mereka tidak membawa banyak ikan, tetapi semua merasa puas karena telah melakukan sesuatu yang baik untuk lingkungan mereka.

“Besok kita bisa coba memancing lagi.” Kata Risal sambil tersenyum.

“Ya, tetapi kali ini kita akan membawa kantong sampah untuk membersihkan jika ada yang terbuang di danau,” tambah Hendika.

Dengan semangat yang baru mereka meninggalkan danau menuju rumah masing-masing, merencanakan petualangan baru mereka di masa depan. Danau kecil itu, sekali lagi menjadi tempat yang indah dan bersih, siap menyambut mereka untuk petualangan berikutnya.

Hikmah yang kita bisa ambil dari cerpen di atas adalah pentingnya persahabatan dan kebersamaan dalam mengatasi kesulitan. Meskipun mungkin kita menghadapi tantangan atau kejadian yang tidak menyenangkan, memiliki teman yang setia dan saling mendukung dalam kebaikan dapat membuat perjalanan hidup menjadi lebih mudah dan berharga. Selain itu, cerita tersebut juga mengajarkan bahwa kerja sama dan saling percaya antara teman dapat membantu mengatasi rintangan dalam mencapai tujuan. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tulisan Terbaru

Badan Wakaf Al Qur'an