Oleh: Rihana El Lova
Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com
CemerlangMedia.Com — PUISI
Telah kupatri separuh napasku dalam lekuk senyummu yang tak lagi pulang
Meski waktu terus menambal luka
Dan tawa yang pura-pura
Rindu tentangmu tak akan hilang
Aku masih di sini
Duduk di tempat terakhir kau terbiasa menikmati sore
Langit seolah ikut meratapi
Saat peluk itu kau lepaskan, ingin pergi
Sejak saat itu,
Malam-malamku tak lagi utuh
Kau yang pernah menjadi rumah untuk berlabuh
Kini hanya puing yang tak lagi bisa tumbuh
Teringat detik-detik terakhir saat waktu menatap kita
Duniaku seakan melambat
Berjeda antara kata yang ingin kuucap
Dan luka yang takut kuteguk
Senja itu adalah engkau
Merah, sendu, terlalu indah untuk pergi
Ingin kudekap sisa waktumu
Namun ia luruh, seperti debu yang pasrah pada angin
Kini peluk itu hilang
Dan aku menunggumu dalam diam
Dalam sajak dan puisi
Dalam rinai hujan, dalam setiap detak yang tak mampu kulafalkan
Barangkali kau telah mencinta di bahtera yang lain
Namun, izinkan aku untuk tetap menjadi laut yang menyimpan riakmu
Meski tak lagi kau bersandar
Namamu tetap kueja, di setiap tepian senja
Kau boleh hilang,
Kau boleh menjauh,
Tetapi tentangmu,
Tak pernah benar-benar pergi
Kota Ihsan, 2 Juni 2025
[CM/Na]