Oleh: Nurul Aryani
CemerlangMedia.Com — PUISI
Lama aku berdiri menatap deburan ombak
Masih setia menemani waktu dalam kepingan pilu
Ternyata angan masih bertaruh pada diri
Terjebak penantian yang merenggutku pulang
Seberapa lama aku ingin menetap
Tidak akan bisa mengalahkan ketetapan-Mu
Seberapa lama aku ingin tinggal
Akhirnya akan bercerai dengan kefanaan
Duhai Tuhan Yang Maha Baik
Inginku bukan abadi di dunia yang fana
Inginku bukan menetap dalam dunia yang tidak tetap
Aku mendamba perjumpaan dengan-Mu
Perjumpaan penuh haru
Perjumpaan paling serius
Menyambut ruh kecil yang selama ini mengembara di bumi
Tertatih dalam menelusuri jalan yang Kau tunjuki
Jauh aku memandang
Sebuah peta perjalanan sesudah kematian
Berliku dan begitu panjang
Akan ditelusuri sendirian
Berjumpa dengan-Mu
Amat butuh perbekalan
Amat butuh keikhlasan
Mampukah aku?
Kalau bukan karena kasih sayang-Mu
Kalau bukan karena kelemahlembutan-Mu
Tentulah ruh kecil itu akan tersesat
Bahkan jatuh terjerembab
Duhai Tuhan
Dalam penantian menunggu namaku jatuh
Harapanku hanyalah kasih sayang-Mu
Dalam penantian keharibaan-Mu
Inginku hanyalah pengampunan-Mu
Bangka Belitung, 23 Februari 2024 [CM/NA]