Perempuan Kuat itu Bernama Asma

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Rina Herlina
(Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com)

CemerlangMedia.Com — Namanya Asma, usianya sekitar 52 tahun. Aku biasa memanggilnya Bu Asma. Dia adalah sosok perempuan penyabar, lembut, penuh kasih sayang, dan tangguh. Keadaan memang memaksanya harus menjadi perempuan sekaligus ibu tangguh dan kuat bagi ketiga buah hatinya.

Ya, persis setahun yang lalu, suaminya meninggal karena sakit. Tentu saja itu menjadi pukulan telak yang teramat berat bagi Bu Asma saat itu, kehilangan seorang pemimpin dalam keluarga tentu saja bukan perkara mudah. Terlebih kondisi salah satu buah hati yang merupakan anak spesial.

Namun, Bu Asma menyikapi semuanya dengan ikhlas serta keteguhan hati bahwasanya apa pun yang datang dari sisi Allah pasti baik. Hal itulah yang membuatku begitu mengaguminya. Jujur, aku sendiri banyak belajar tentang menyikapi kerasnya kehidupan ini darinya. Aku banyak belajar segala hal padanya karena kebetulan beliau adalah salah satu guruku saat awal-awal aku bergabung ke dalam sebuah jemaah kajian.

Bu Asma termasuk salah satu guru yang paling awal membimbingku kala itu. Penjelasan-penjelasan beliau terkait materi kajian selalu membuatku antusias. Selama mengenal beliau, nyaris tidak ada keluhan dari bibirnya terkait kehidupannya yang makin sulit.

Justru Bu Asma sering sekali menasihatiku dengan penuh kelembutan layaknya seorang ibu kepada anaknya. Seperti hari ini, -kami ada privat, sering kali setelah privat- aku berbagi banyak hal terkait kehidupan yang kian sulit.

“Bu, mohon do’anya, ya, semoga Dina senantiasa istikamah di jalan ini,” kataku memulai perbincangan sebelum pamit pulang.

“Iya, Na, Aamiin. Kita sama-sama berdoa semoga Allah meridai kita untuk selalu berada di jalan dakwah ini. Jangan khawatirkan apa pun perihal dunia. Ingat, dunia ini sementara, maka apa pun itu, entah itu kebahagiaan ataupun kesedihan, maka sifatnya hanya sementara.”

“Betul, Bu, semoga saja, Na, bisa selalu membersamai Ibu dan teman-teman untuk sama-sama berjuang memahamkan umat dengan pemahaman Islam,” pungkasku.

Yang membuatku sering merasakan tak enak hati adalah karena sifat beliau yang begitu murah hati dan ringan dalam berbagi. Setiap aku pamit pulang setelah privat, selalu ada saja yang beliau berikan kepadaku untuk dibawa pulang. Di tengah kondisinya yang serba kekurangan, beliau tidak pernah sekalipun pelit untuk berbagi. Dan kulihat, hampir semua teman-teman yang lain juga seperti itu. Aku begitu beruntung dipertemukan dengan jemaah ini.

Bu Asma memiliki rasa kasih sayang yang begitu besar, tidak hanya terhadapku, tetapi juga kepada teman-teman yang lain. Pernah saat aku sakit, tiba-tiba, pagi-pagi sekali, beliau datang ke rumah hanya karena merasa sudah beberapa hari tidak bertemu denganku.

“Assalamu’alaikum, Na. Afwan, pagi-pagi, Ibu udah bertamu,” tuturnya.

“Waalaikumusalam, Bu. Gak pa pa, Bu. Na, heran saja, ada hal apa yang membuat Ibu pagi-pagi udah datang ke sini, apakah Na, ada buat salah?” tanyaku.

“Ah, gak ada, Ibu pun heran, padahal tadi balik nganterin anak bungsu sekolah langsung tancap pulang. Eh, sudah terlewat gang rumah, Na, tiba-tiba Ibu putar balik dan teringat Na. Eh, ternyata, Na memang sakit, ya?” tanyanya.

Hal-hal seperti itu terkadang membuatku merasa memiliki sosok ibu pengganti di tanah rantau ini. Apalagi terkadang Bu Asma ini tak sungkan memberikan bantuan materi kepadaku, padahal aku sangat tau persis bahwa beliau pun hidup dalam kekurangan.

Setelah suaminya meninggal, jelas saja keuangan keluarganya menjadi lebih sulit jika dilihat dengan kacamata dunia. Namun, di sinilah hebatnya beliau, tidak pernah memperlihatkan kesulitannya terkait materi. Beliau sudah sampai pada level bahwa rezeki sudah Allah tetapkan, maka kita belum akan mati sebelum apa yang menjadi jatah rezeki kita sampai kepada kita.

Di saat orang lain pusing memikirkan isi dompetnya yang masih Rp300-500 ribu, tetapi Bu Asma justru kegirangan saat isi dompetnya hanya tersisa Rp500. Karena menurutnya berarti dalam waktu dekat Allah akan mendatangkan kembali rezeki dari pintu yang tidak kita sangka. Begitulah Bu Asma dan prasangka baiknya kepada Allah berhasil ia tularkan kepadaku dan juga teman-teman seperjuangan yang lain.

Terkadang aku malu, jika masih saja mengeluh tentang kehidupan. Sungguh, aku banyak belajar dari Bu Asma dan teman-teman yang lain. Dengan kondisinya yang memprihatinkan, tetapi tak pernah berhenti menebar kebaikan. Bu Asma berusaha dengan sungguh-sungguh merefleksikan apa pun yang diajarkan nabi melalui hadis-hadisnya. Bu Asma mampu membungkus dengan rapi setiap kesulitan yang melandanya dengan senyuman, tanpa pernah orang lain tau bahwa ia sedang dalam kesusahan.

Bu Asma tidak pernah menunjukkan kehidupannya yang sulit kepada kami, teman-temanya, apalagi kepada orang lain. Ia yang selalu ceria, yang selalu berbagi, yang selalu menebar aura positif, tidak pernah ada yang tau bahwa adakalanya ia pun merasakan kerinduan yang membuncah terhadap mendiang suaminya. Jika sudah begitu, bulir bening pun jatuh membasahi pipi tanpa mampu ia tahan.

Benar adanya, jika kerinduan yang tak berujung adalah kerinduan kepada seseorang yang telah tiada. Saat berada pada situasi tersebut, Bu Asma pun segera mengambil air wudu dan melaksanakan salat dua rakaat kemudian bermunajat di atas sejadahnya dan meminta kekuatan kepada Sang Pemilik kekuatan Allah Swt.. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *