Oleh: Safira Istiqomah
(Siswi SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Selatan)
CemerlangMedia.Com — Semua terjadi begitu cepat sampai aku sendiri merasa, kenapa masa ini terasa singkat? Banyak orang bilang, masa SMA adalah masa yang paling indah. Ya, memang indah, tetapi juga menyakitkan. Namun, dari sini juga aku bisa lebih tegas dalam mengambil keputusan dan bisa berpikir lebih jauh agar tidak jatuh ke dalam lubang yang sama.
Tahun ajaran baru dengan orang-orang yang berbeda membuat diriku lebih semangat karena aku akan mendapatkan teman baru dengan kisah yang baru juga tentunya. Oke, kisah ini berawal dari awal aku masuk di 2021 yang saat itu masih zamannya virus corona dan sekolah masih menggunakan shift.
Hai, namaku Safira atau lengkapnya Safira Istiqomah. Aku merupakan salah satu murid dari jurusan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan berada di kelas X IPS 2. Aku sangat bersyukur bisa diterima di sekolah ini, tetapi ada satu hal yang membuatku sedikit sedih. Di kelasku yang sekarang hanya ada beberapa orang yang merupakan alumni SMP-ku yang dahulu. Aku sedikit kesusahan untuk mencari teman, tetapi aku tetap semangat. Sampai akhirnya aku bisa mempunyai teman. Ya, semuanya butuh waktu.
Saat itu sedang berlangsung mata pelajaran matematika dan dari situlah awal aku bisa akrab dengan temanku yang sekarang. Ya, pertemananku berawal dari pelajaran matematika. Aku yang kebingungan dalam menjawab soal matematika, memberanikan diri untuk bertanya. Dari situlah kami mulai akrab satu sama lain sampai kami menginjak kelas XII.
Aku ke sekolah hanya menggunakan sepeda. Aku selalu bersama 3 dengan temanku yang berasal dari SMP-ku dahulu. Kami berangkat sangat pagi karena jarak antara sekolah dengan rumahku juga lumayan jauh.
“Kamu hari ini belajar apa?” tanyaku kepada salah satu temanku yang berbeda kelas denganku.
“Hari ini ada mapel matematika,” jawabnya.
“Kalian ada dikasih tugas halaman 20? Yang esai?” tanyaku lagi.
“Sudah,” jawabnya.
Hanya itu yang kami obrolkan setiap hari.
Oke, singkat cerita, tidak terasa kami kini sudah berada di kelas XI. Namun, lama-kelamaan, berangkat ke sekolah secara bersama menggunakan sepeda mulai berkurang. Dia kadang diantar oleh ayahnya dan aku pun juga.
Saat itu, aku mengikut eskul PMR dan setiap Senin selalu pulang terlambat. Jadi, aku meminjam motor kakakku untuk ke sekolah karena aku takut jika harus pulang sendiri, apalagi jalannya lumayan sepi dan hari pun juga sudah mulai menggelap. Di sekolah, aku mengikuti dua eskul, yaitu drumband dan PMR dan tentunya bersama dengan temanku.
Kini, kami sudah berada di kelas XII. Di sinilah akhir dari perjalanan kami di SMA. Semua orang disibukkan untuk memilih akan melanjutkan ke mana setelah lulus nanti. Yang ingin kuliah, sibuk untuk memperbaiki nilai rapor agar bisa masuk ke dalam siswa eligible dan bisa mengikuti SNBP. Yang ingin kursus sibuk mencari tempat kursus mana yang bagus. Begitu pula yang bekerja, sibuk mencari lowongan pekerjaan yang cocok dengannya. Semua berjalan dengan baik, sampai akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun telah tiba, yaitu waktu kami semua disibukkan dengan ujian sekolah. [CM/NA]