Oleh: Yuni Fitriani
(Kontributor CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Sepulang mengajar hari ini, badan terasa sangat lelah. Menjadi guru saat ini, dibutuhkan pengorbanan yang luar biasa. Dari mulai waktu, pikiran, dan tenaga. Sungguh bukan main, tetapi gaji yang didapat setiap bulannya main-main.
Masuk rumah langsung disambut aroma gulai yang menggugah, rasa lapar tak dapat kukuasai lagi. Langsung saja kudekati sumber aroma itu di dapur.
Masyaallah, betapa kagetnya aku. Kondisi dapur seperti habis terkena gempa. Wajan, pisau, dan peralatan masak lainnya berserakan dengan keadaan kotor, ceceran kuah gulai di sekitar kompor dan sampah kulit bawang berserakan di mana-mana.
Dan yang lebih mengagetkan adalah keadaan istri tercintaku yang biasa rapi, bersih, dan wangi, kini seperti habis kemah 7 hari 7 malam tanpa mandi.
“Abang, afwan ya. Eneng baru aja selesai masak, jadi belum sempat beres-beres dan mandi. Eh, Abang keburu pulang,” ujar istriku satu-satunya yang masih muda belia ini dengan manja.
Dialah istriku, Lilis Kusumaningrum, mojang priangan yang kunikahi beberapa bulan lalu. Usia kami terpaut cukup jauh, dia yang masih awal dua puluhan sedangkan aku sudah kepala tiga.
Orang bilang aku sangat beruntung karena selain muda, dia juga cantik, dan berkulit putih. Sesuai standar kecantikan yang dilekatkan di negara kita ini.
Namun, sifat manjanya ini terkadang membuat kepala pening, ingin rasanya kudisiplinkan saja istriku ini. Namun, ketika mengingat pengorbanannya yang rela merantau ikut denganku ke kota Bandar Madani. Jauh dari keluarga dan hidup sangat sederhana apa adanya, rasanya tidak tega mulut ini untuk membentaknya, apalagi melihat wajah polosnya.
“Ya Allah, berilah hamba kesabaran seluas samudra agar dapat menjadikan istri hamba wanita salihah yang dapat menemani hamba hingga ke surga, sampai bidadari pun cemburu padanya. Ah, jadi seperti judul buku.”
Setelah lelah merapikan keadaan dapur yang porak-poranda, akhirnya gulai ati ampela siap kusantap. Namun, aku curiga dengan bentuknya, mengapa lain dengan bentuk ati ampela yang biasa ibuku masak.
“Eneeeeng, kenapa isi ampelanya gak dibuang?” tanyaku.
Si eneng cantik yang baru selesai mandi tergopoh- gopoh mendekatiku.
“Emang kenapa harus dibuang, Bang? Eneng liat di Youtube dan katanya ampela yang sudah dicuci bersih langsung dimasukan ke bumbunya. Gak ada petunjuk harus buang isinya,” jawabnya dengan polos.
“Ya Allah, berilah hamba kesabaran.”
Dan akhirnya, kami pun makan nasi goreng abang-abang yang lewat depan kontrakan.
Karena sekarang hari Jumat, guru pulang cepat. Sampai di rumah, aku langsung bersiap mandi karena akan melaksanakan salat Jumat. Di mana istriku yang muda belia ini? Biasanya dia menyambut kedatanganku dengan cantiknya.
Terdengar suara seperti orang sedang menghentak-hentakan kaki dari arah kamar mandi. Kudekati sumber suara tersebut.
“Ya Allah, Eneng. Kenapa pakaiannya diinjak-injak?” tanyaku bingung.
“Eneng capek, Bang, setiap hari harus nyuci pakai tangan, tangan Eneng panas kena detergent. Tadi, Eneng nonton drama korea, mereka nyucinya diinjak-injak begini, Bang. Jadi, Eneng ikuti,” jawabnya polos.
“Ya, tetapi gak diletak di lantai kamar mandi juga, Neng, yang ada kuman dari lantai nempel semua ke bajunya,” jawabku lemas. Karena setelah ini, pasti aku yang menyeselaikan sisanya. Lelahnya.
Lagi capek-capeknya sore hari sepulang kerja, aku dikagetkan dengan pemandangan di depan rumah.
Kulihat istri tercinta sedang mengangkat jemuran dengan memakai daster lengan pendek, tetapi tetap dengan kerudungnya.
“Eh, Abang pulang. Eneng cantik gak? Ini daster baru yang kemaren Abang belikan, bagus kan?” tanyanya antusias.
Sebenarnya itu sangat cocok untuknya, tetapi dia pakai itu di luar rumah.
Akhirnya kujelaskan perlahan tentang konsep menutup aurat secara sempurna. Terdapat dalil pada surah An-Nur ayat 31 dan juga Al-Ahzab ayat 59 bahwa seorang wanita wajib hukumnya untuk menutup seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan.
Pakaian berbentuk terusan tanpa potongan, longgar tidak membentuk tubuh, tidak tipis menerawang, dan dipadukan dengan kerudung yang menutupi dadanya.
Alhamdulillah, Lilis paham dan akan menuruti apa yang kujelaskan.
Tidak mengapa dia manja, asalkan mudah untuk dipahamkan.
Di pagi hari Minggu, aku bersantai duduk di ruang tamu sambil membaca artikel online. Tetiba terdengar suara seorang pria memanggil-manggil istriku dengan sebutan ‘Eneng Lilis’ dengan merdunya.
Siapa gerangan yang berani memanggil sebutan Eneng pada istriku, berani sekali dia. Panggilan Eneng hanya aku dan keluarga dekatnya saja yang boleh menyebutnya.
Ketika keluar rumah, ternyata abang tukang sayur yang biasa lewat depan rumah sedang memganggil -manggil istriku. Karena emosi, langsung saja kuusir tukang sayur itu. Berani sekali dia memanggil istri orang dengan sebutan Neng.
Tetiba yang namanya dipanggil keluar dari kamar mandi.
“Kenapa Abang usir tukang sayurnya?” tanya Lilis.
“Berani sekali dia manggil dengan sebutan Eneng. Kenapa gak Bu Lilis, Kak Lilis, kan lebih sopan?” jawabku kesal.
“Ya Allah, Bang. Eneng itu panggilan untuk wanita yang lebih muda. Tukang sayur itu orang Sunda juga, jadi wajar kalau manggil pakai sebutan Eneng. Eneng biasa bicara pakai bahasa Sunda kalau belanja sayur. Sekarang gimana Eneng mau masak, sayurnya aja gak ada. Udah sana, Abang puasa aja.” Lilis merajuk masuk kamar sambil membanting pintu.
Ya salaam, drama apa lagi yang harus kuhadapi. Memang kami belum memiliki kulkas, jadi otomatis Lilis harus belanja sayur setiap harinya. Dan buntut dari drama tukang sayur adalah aku harus mengantar Lilis kepasar setiap pagi. Fyuuhhh.
Baru sampai sekolah, aku dikejutkan dengan beberapa panggilan tak terjawab dari my sweety honey istriku tercinta. Ada masalah apa gerangan?
Ternyata dia ingin meminta izin ke pasar karena tadi pagi aku tidak sempat mengantarnya. Jadi dia diantar oleh tetangga samping rumah yang baik hati, katanya tetangganya menawarkan diri untuk mengantar karena kasian melihat istriku jalan jauh.
Sebenernya itu baik, tetapi yang membuat hati ini panas adalah yang mengantar itu tetangga laki-laki. Ingin rasanya langsung kujelaskan mengenai hukum berboncengan dengan nonmahram. Namun, bisa jadi drama berates-ratus episode jika lewat telepon. Jadi, emosi ini kutahan sampai rumah agar tidak ada kesalahpahaman.
Sesampainya di rumah sepulang kerja, kujelaskan dengan bahasa yang lembut dan mudah dimengerti oleh Lilis. Berboncengan motor dengan lawan jenis yang bukan mahram itu tidak boleh karena bisa menimbulkan fitnah, juga terdapat khalwat karena berduaan.
Alhamdulillah istriku paham dan berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi.
Namun, buntutnya dia merajuk ingin dibelikan motor baru. Tambah pening kepala ini.
Gajiku sebagai guru ini sungguh fleksibel, bisa ditarik ke mana saja, bisa ditarik untuk jalan-jalan ke Singapura saja, bisa juga untuk beli motor bekas saja, tetapi setelah itu, kita puasa selama satu bulan.
Lilis lalu merajuk minta beli motor secara kredit ribawi.
“Orang yang melakukan aktivitas riba itu seperti menzinahi ibu kandungnya sendiri. Dan juga ditantang perang oleh Allah dan rasul-Nya.”
Akhirnya, kuliah dua hari dua malam tentang riba kujelaskan secara perlahan. Alhamdulillah, istriku paham.
Inilah salah satu nikmatnya punya istri usia muda, walaupun manja, tetapi mudah untuk dipahamkan.
“Neng, kalau uang Abang cukup, jangankan motor, pesawat jet juga akan Abang belikan untuk Eneng, istri Abang satu-satunya. Biar kita bisa berangkat haji dengan jet pribadi tanpa menunggu antrian,” godaku manis.
“Ah, Abang, paling bisa deh bikin Eneng meleleh.” Sahutnya sambil memelukku.
Beginilah indahnya lika-liku pasangan pengantin baru yang merantau jauh dari keluarga. Suka-duka dialami berdua. Kerikil tajam pasti ada dalam berumah tangga. Namun, jika pernikahan itu memiliki tujuan yang mulia, maka semua permasalahan itu akan terselesaikan.
Maka, jika dalam rumah tangga masih sering terjadi perdebatan, tanyakan pada diri dan pasangan. Sudahkan tujuan pernikahannya sesuai dengan syariat? [CM/NA]
One thought on “Pesona Istri Muda”
Judul yang menarik
Judulnya memiliki magnet agar pembaca langsung berselancar menuju link yg ada.. Barakallah istri muda. Semangat berkarya 😚