Oleh: Ummu Iffah
CemerlangMedia.Com — Asep, sosok pemimpin idaman. Begitulah pandangan masyarakat. Tak hanya memikat hati bapak-bapak, ibu-ibu pun dibuat jatuh hati padanya, termasuk Ning, ibu paruh baya, blasteran Jawa-Sumatera.
“Pak, nanti kita pilih Pak Asep, ya,” Ning merayu suaminya untuk memilih pemimpin idolanya.
“Orangnya rajin ke masjid dan pengajian, rajin saum sunah, hormat sama orang tuanya, pemimpin idaman dah pokoknya,” puji Ning berlebihan. Matanya berbinar indah ketika menyebut nama calon pemimpin yang baru saja diumumkan.
Ridwan melirik istrinya dengan perasaan cemburu, masa sang istri memuji pria lain secara berlebihan di depannya. Darah lelakinya mendidih. Selama 25 tahun membina rumah tangga, kurang baik apa ia terhadap sang istri dan keenam putra mereka.
“Memangnya, Bapak kurang baik dan kurang pandai memimpin ya, Buk?” ucap Ridwan mendengus kesal. Meski udah ngaji, ia tetaplah manusia biasa, memiliki rasa kesal dan juga amarah.
“Bukan begitu, Pak.” Ning membela diri, mulutnya manyun tiga senti.
“Buk, memilih pemimpin itu tak cukup dengan melihat dia rajin ke masjid atau tidak. Kalau hanya itu, penjahat pun ada yang rajin salat dan saum sunah, tetapi selesai salat, dia jadi penjahat lagi,” Ridwan berusaha menjelaskan kepada sang istri.
Ning hanya terbengong mendengar penjelasan sang suami. “Masa iya, ada penjahat rajin salat?” batin Ning.
Keduanya memang baru mengkaji Islam, maka tidak heran bila Ning banyak tidak paham syariat Islam.
“Kalau gitu, kita golput dong, Pak?” tanya Ning penasaran.
“Siapa bilang? Kita memilih kok, memilih partai politik Islam yang memperjuangkan syariat Islam. Nah, yang ini baru kita ikutan dan harus terdepan,” ucap Ridwan tak kalah berapi-api.
“Apalagi jika pemimpinnya itu Pak Asep ya, Pak, udah ganteng, rajin salat, menerapkan hukum Islam pula. Hmmm… bahagianya,” ucap Ning tak kalah bersemangat. Ibu beranak enam itu berjingrak-jingkrak kegirangan, lupa sejenak dengan encoknya yang sering kumat.
Ridwan kembali merenggut melihat kebahagiaan sang istri. Ternyata pesonanya kalah oleh sang calon pemimpin. [CM/NA]