Oleh: Iztania Balqis
CemerlangMedia.Com — PUISI
Makin bertambah usia
Kupandangi wajah sang paman
Selipan rasa dan berbagai kisah terus berlalu
Menatap dunia di balik pandangan mata yang merapuh
Teringat kisah yang telah kita lewati
Kehilangan orang-orang terdekat masih menjadi luka hati
Kadang kita memuja ego diri saling menyakiti
Dan satu titik kita tersadar, kita tetap sedarah
Kadang kucari sosok orang tua yang telah tiada
Di balik selipan wajah paman
Dan waktu terus berjalan memakan sisa usia
Kini wajah itu pun kian menua dan layu
Sakit seakan memakan tubuh rentanya
Sudah kujalani hidup tanpa orang tua
Sudah banyak rindu yang tak pernah terobati
Tak rela rasanya jika suatu hari nanti paman pergi
Di mana lagi bisa kucari bayangan orang tua
Diri tersadar akan takdir yang tertulis
Meski puzzle kehidupan ini tak sempurna
Namun, inilah alam fana
Bersabar atas takdir adalah keharusan
Karena cinta-Nya hanya bagi mereka yang bersabar
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah: 155). [CM/NA]