Oleh: Maman El Hakiem
Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com
CemerlangMedia.Com — PUISI
Ramadan datang mengetuk jiwaku
Seperti angin lembut di fajar syahdu
Aku terdiam, menunduk malu
Terlalu lama aku berkelana tak menentu
Dahulu langkahku sering menyimpang
Lisan tajam, hati pun bimbang
Kesenangan semu kukejar penuh
Tapi kosong yang selalu kutemukan di ujung luruh
Kini Ramadan berdiri di hadapanku
Menatap lembut, seolah berkata,
“Maukah kau pulang? Maukah kau berubah?”
Dan dadaku bergetar, tak mampu menjawabnya
Aku lelah menjadi yang dahulu
Terlalu lama aku menipu waktu
Menahan lapar tak seberat menahan diri
Menahan nafsu lebih sulit dari sekadar berdiri
Tapi kali ini aku ingin mencoba
Tak sekadar puasa, tak sekadar doa
Aku ingin melepaskan beban dosa
Menjadi seseorang yang lebih bermakna
Ramadan, tuntun aku di jalan cahaya
Ajari aku arti sebenar takwa
Agar saat engkau pergi nanti
Aku tetap berdiri dengan hati yang suci
Kota Angin, 3 Ramadan 1446 H [CM/NA]