See You When I See You

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh. Rafa Nurfida Putri

(Kontributor CemerlangMedia.Com)

“Kita jumpa kalau memang kita berjumpa”

Seoul, Korea Selatan.

CemerlangMedia.Com — Suara riuh memenuhi halaman gedung besar berlabel ‘MY ENTERTAINMENT’ itu, sesekali meneriaki nama boyband yang menjadi idaman kaum Hawa. Meski orang yang ditunggu belum menampakkan batang hidungnya, tapi para fansnya tetap mengangkat banner yang berisikan kata-kata untuk idolanya.

Pintu gedung utama itu terbuka bersamaan dengan munculnya bodyguard yang berpakaian serba hitam dan disusul dengan empat orang yang berpakaian cukup menonjol membuat seluruh perhatian tertuju pada mereka.

“4U! 4U! 4U!” Berbagai macam suara berkumpul menjadi satu saat meneriakan nama grup boyband asal Korea itu. Walaupun hari sedang panas-panasnya, namun masih banyak fans yang sanggup berdiri berjam-jam demi melihat idol mereka.

“Oppa have a nice flight, take care!” salah seorang fans berteriak berharap idolnya me-notice.

Entah hari ini adalah hari keberuntungannya atau apa, tapi sang maknae, Zoe tersenyum manis, “YASHH THANKYOU, SARANGHAE!” Zoe menanggapinya sambil berjalan dan mengangkat jempolnya.

Grup K-Pop yang berisikan empat member yang mempunyai basic bahasa Inggris itu, hari ini akan terbang ke Sri Lanka karena ada proyek yang akan mereka kerjakan di sana selama beberapa hari. Setibanya mereka di bandara pun lagi-lagi flash kamera secara bertubi-tubi menyerang mereka. Member 4U itu sesekali berpose untuk para penggemar mereka sebagai bentuk keramahannya. Ah lebih tepatnya menyapa duit-duitnya hahaha.

Cowok berambut abu-abu kebiruan itu menenteng sebuah tas di bahunya, serta kacamata yang bertengger manis di hidung mancungnya, secara tidak sadar menabrak seorang perempuan, karena fokusnya memeriksa pasport di tangan sehingga tidak memperhatikan sekitar. Dia terkejut dan reflek mengulurkan tangannya untuk membantu perempuan yang terjatuh di hadapannya.

“Sorry, are you okay?” ucapnya dengan tangan yang masih menggantung di udara, perempuan itu langsung berdiri tanpa menerima uluran tangan yang didamba-dambakan banyak orang itu.

“Its okay, I’ll go first,” bahkan perempuan itu berbicara tanpa memandang orang di depannya, kemudian berlalu begitu saja meninggalkan laki-laki pemilik mata teduh itu, Xylan—sang leader 4U–.

Suasana di dalam pesawat tenang, sejak beberapa jam mereka lepas landas, namun tidak bagi Xylan yang merasa gelisah dari beberapa jam yang lalu. “Ssttt Fung ssttt,” panggil Xylan setengah berbisik ke kursi di sampingnya.

Fung mengangkat sebelah alisnya yang dipicing itu, ”Apa?”
“Perasaan gue gak enak,”
“Ck, perasaan lo doang kali udah bawa santai aja, chill bro.”

Namun di sisi lain, tidak hanya Xylan yang merasa gelisah, ada seorang perempuan yang sejak dari tadi berzikir tiada henti karena perasaan yang tidak tenang.

“Ya Allah hamba serahkan semuanya kepadamu…”
Namun sayang, kegelisahan mereka bermakna sesuatu. Pesawat NeO Airlines itu mendadak oleng karena secara tiba-tiba ada badai yang tak terprediksi menghadang tubuh pesawat itu, semua penumpang berteriak histeris ketakutan dan beberapa yang lainnya menangis.

“My God…” Jerit seorang laki-laki sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada, Noi.
“Woi woi ini gimanaaa?” tanya Zoe seraya berteriak.
“Astagfirullahaladzim, Ya Allah lindungi kami semua, hamba takut.”
“Allahumma Hawwin ‘Alainaa Fii Sakarootil Maut, Wan Najaata Minan Naar, Wal ‘Afwa Indal Hisaab.”
“Ashadualla ilahailallah…..”

Saat itu, keadaan di dalam pesawat benar-benar kacau, semua  kehilangan akal, tidak tahu apa yang harus diperbuat, dan hanya bisa pasrah menerima takdir, ingin mengulang waktu pun akan mustahil, semua terasa bergoyang ibaratkan gempa yang sangat dahsyat. Hanya dengan mengingat memori indah bersama orang terkasih mungkin upaya terakhir, sebelum semuanya berakhir tinggal kenangan. Malam itu tepat pukul 01.01 tanggal 21 desember 2021, pesawat NeO Airlines tak lagi mampu melawan dahsyatnya badai, secara terpaksa harus menyerahkan tubuhnya ke biru laut, disaksikan oleh sang purnama yang berlindung dari balik awan hitam. Pada detik itu juga pesawat menghilang dari radar dan dinyatakan telah gugur.

“Ya Allah, aku harap ini semua hanya mimpi.”
Harapan itu seperti ombak, bisa menyenangkan bisa mematikan. Deburan gelombang ombak itu menghempasnya di tengah terik dan genangan air yang kian beradu, seorang perempuan menapakkan kaki kecilnya di tengah genangan itu meninggalkan perairan yang menyimpan banyak duka. Ayesha, perempuan yang berusaha mati-matian berjalan menjauh dari tepi pantai itu tampak pucat. Keadaannya cukup memprihatinkan, bajunya basah dan di beberapa bagian gamisnya sobek, kerudungnya sudah hilang entah ke mana. Sungguh Ayesha sangat bingung dengan keadaannya sekarang.

Ayesha hanya menatap nanar sekelilingnya yang tak ada seorang manusiapun, bahkan ia tidak tahu ini di mana, ”Demi Allah aku takut, aku takut kalau ada orang yang melihat rambutku, tapi sungguh di sisi lain aku memerlukan orang untuk menolongku ya Allah, aku harus gimana?” lirihnya.

Ayesha menyeret kakinya yang luka, menuju ke bawah pohon kelapa tepat di depan matanya. Netranya menatap teduh demburan ombak yang datang dan pergi, perasaan yang tak karuan selalu menghampirinya namun jarinya tak berhenti bergerak sambil melafalkan zikir.

“Ya Allah…”
“Excuse me,” terdengar suara laki-laki. Sapaan itu membuat Ayesha menegang. “Ya Allah bagaimana ini?”

Ayesha dengan cepat menutupi kepalanya menggunakan kedua telapak tangannya yang mungil, walau itu sebuah usaha yang sia-sia, nyatanya rambutnya masih bisa terlihat jelas. Ayesha menoleh singkat lalu berbalik lagi. Ternyata benar, seorang laki-laki.

“M-maaf, t-tolong lihat ke arah lain, k-kerudungku hilang, aku mohon.”

Ucapan Ayesha yang tergagap membuat laki-laki itu dengan cepat menyanggupinya, ia cukup bingung walau akhirnya ia paham bahwa perempuan yang ada di hadapannya ini adalah seseorang yang menganut agama Islam.

Bersambung …

[CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *