Oleh: Ummu Al-Fatih
CemerlangMedia.Com — PUISI
Seabad sudah tanpa hadirnya
Pahitnya hidup selalu membelenggu
Darah mengalir tanpa jeda
Luka menganga tanpa ada penawarnya
Meninggalkan trauma pada segenap jiwa
Berteriak, meronta
Berusaha sekuat tenaga
Melepaskan diri dari para bedebah
Namun, tak jua bisa
Bukan karena dia gagah perkasa
Bukan pula karena diri ini lemah
Para begundal itu
Berlakon bak pelindung yang diidamkan
Memukau jutaan hati
Seolah dia kesatria sejati, sang pembela kebenaran
Padahal hanya topeng kepalsuan
Para penghianat
Bermanis muka, bak sahabat sejati
Padahal lisannya jauh dari nur Ilahi
Terlebih lagi hati yang tersembunyi
Sungguh, penuh tipu muslihat
Teriak keadilan dan sejahtera bagi semua
Berlinang air mata, seolah ikut menderita
Lisannya sibuk menjanjikan surga dunia untuk kaum papa
Itu dahulu, kala butuh tangan-tangan mereka
‘Tuk memuluskan jalan menuju singgasana
Wahai umat seisi dunia!
Jangan mau lagi diperdaya
Jangan mau menjual akhiratmu demi dunia yang hina
Jika tak ingin menyesal di kemudian harinya
Saat sejuta alasan tak lagi berguna
Saat seluruh tubuh menjadi saksinya
Mari berjuang bersama
Mengembalikan dia ke pangkuan umat
Menyatukan dari timur ke barat
Hingga tidak ada lagi sekat
Tapal Batas, 9 Juli 2024 [CM/NA]