Oleh. Maman El Hakiem
(Kontributor CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Pada hari Ahad, tanggal 7 Mei 2023, bertempat di salah satu kediaman tokoh masyarakat Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh diselenggarakan acara Open House yang bertema “Masalah Umat Solusi Islam.” Acara yang diadakan oleh Majelis Tsaqofi ini berhasil menarik perhatian puluhan orang dari berbagai kalangan, termasuk tokoh ulama, pengusaha, dan masyarakat umum.
Adapun narasumber utama dalam acara ini adalah Dr. H. Nurhilal Ahmad, M. Si.. Acara dipandu oleh seorang host kawakan, Drs. Hidayat Abdurahman atau yang akrab disapa Pak Dadang. Acara dibuka dengan sambutan tokoh masyarakat H. Pupung Purnama yang menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini.
Ia menyatakan bahwa masalah umat Islam haruslah menjadi perhatian bersama dan perlu dicarikan solusi yang tepat. Beliau berharap melalui agenda diskusi bulanan ini, dapat ditemukan pemahaman dan solusi yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup umat Islam.
Acara open house ini berlangsung selama dua jam, yang terisi dengan diskusi, tanya jawab berbagai topik menarik yang diajukan peserta yang hadir, seperti pertanyaan dari Pak Modin Itang yang menanyakan kebiasaan halalbihalal di negeri ini. Pertanyaan ini dijawab secara rinci oleh narasumber, yang menyampaikan bahwa kebiasaan halalbihalal sangat baik untuk mempererat persaudaraan di antara masyarakat selama sesuai dengan syariat Islam.
Narasumber menjelaskan bahwa ada tiga hubungan interaksi manusia yang menjadi landasan dalam mempererat persaudaraan, yaitu silaturahmi, silatul ukhuwah, dan silatul basyariah.
Pertama, silaturahmi mengacu pada hubungan kekerabatan antarmanusia. Hal ini berarti menjalin hubungan baik dengan keluarga dan orang-orang terdekat yang masih ada garis keturunan, darah (nasab), baik ahli waris maupun kerabat non ahli waris. Silaturahmi dianggap sebagai salah satu nilai penting dalam Islam karena terdapat salah satu dalil tentang haramnya memutuskan tali silaturahmi.
Kedua, silatul ukhuwah mengacu pada hubungan antarsesama yang memiliki kesamaan dalam akidah atau keyakinan agama. Ini mencakup hubungan antara sesama umat Islam yang saling membantu, mendukung, dan menghormati satu sama lain dalam menjalankan syariat Allah Swt. Silatul ukhuwah membantu dalam membangun rasa keimanan dan kebersamaan di antara masyarakat muslim.
Ketiga, silatul basyariah, mengacu pada hubungan antarsesama manusia secara umum. Ini melibatkan semua orang, terlepas dari agama, suku, atau latar belakang mereka. Silatul basyariah bertujuan untuk menciptakan hubungan saling menghormati, memahami, dan berinteraksi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Ini merupakan fondasi dalam membangun masyarakat yang harmonis dan beradab.
Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan audiens, narasumber juga menyampaikan dalil-dalilnya yang sahih, seperti hadis riwayat Bukhari tentang tidak akan masuk surga bagi mereka yang memutuskan tali silaturahmi, tentu dengan pemaparan sederhana yang membuat audiens memahami syariat Islam secara kafah sebagai rahmat untuk seluruh alam.
Selain itu, narasumber juga memberikan kiat untuk tetap terjaganya susana keimanan di tengah kehidupan, salah satunya dengan selalu mengikuti kajian dan dakwah amar makruf nahi mungkar. Diskusi ini menjadi ajang yang sangat bermanfaat bagi masyarakat secara umum untuk tetap terjaganya jalinan persaudaraan.
Wallahu a’lam bisshawab. [CM/NA]