Penulis: Maman El Hakiem
Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com
Dengan berpegang teguh pada ajaran Islam, remaja muslim dapat menghadapi tantangan kehidupan modern. Dari galau menjadi kemilau dan tetap berada di jalan yang lurus.
CemerlangMedia.Com — Masjid Al Barakah, Burujul Wetan, Jatiwangi, menjadi saksi diskusi menarik dalam acara Kajian Iktikaf Ramadan 1446 H yang mengusung konsep “Yang Muda yang Bicara” pada 21 Maret 2025. Acara ini dipandu oleh Ustaz Ahmad Syarifudin dan menghadirkan dua remaja pelajar dari lembaga pendidikan berbeda, yakni M. Ahda Alfityan dari Pondok Pesantren Al Irsyad Tengaran 2 Majalengka serta M. Fathin Zaidan dari SMAN 1 Jatiwangi.
Dalam kajian yang dihadiri para remaja ini, perbincangan berpusat pada tantangan kehidupan remaja muslim dalam menghadapi dunia modern yang sarat dengan sistem kapitalistik. M. Ahda Alfityan menekankan bahwa dalam menyikapi berbagai persoalan kehidupan, remaja muslim harus kembali kepada aturan Allah Swt. yang telah tertuang dalam Al-Qur’an dan sunah Rasulullah saw..
Sementara itu, M. Fathin Zaidan memberikan deskripsi mengenai kondisi remaja saat ini yang dinilainya memprihatinkan. Menurutnya, sekularisme dan dekadensi moral makin merajalela, terutama akibat pengaruh media sosial yang tidak terfilter dengan baik. Oleh karena itu, ia mengajak para remaja muslim untuk lebih sadar dan berpegang teguh pada ajaran Islam sebagai solusi menyelamatkan generasi muda.
Dalam kajian tersebut, solusi utama yang disampaikan adalah kembali kepada aturan Allah dalam Al-Qur’an dan sunah Rasulullah saw.. Berikut beberapa dalil yang relevan sebagai solusi bagi remaja muslim dalam menghadapi tantangan kehidupan modern:
Pertama, kembali kepada Al-Qur’an dan Sunah. Allah Swt. telah berfirman yang terdapat di dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa: 59, “Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya)….”
Dalam hal ini, solusi utama bagi remaja adalah menjadikan Al-Qur’an dan sunah sebagai pedoman dalam menghadapi permasalahan hidup.
Kedua, menjaga pergaulan dan moralitas. Di dalam sebuah hadis riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi, Rasulullah saw. menyatakan bahwa seseorang itu tergantung agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat dengan siapa dia berteman. Oleh karena itu, remaja harus berhati-hati dalam memilih lingkungan dan pergaulan agar tidak terjerumus dalam sekularisme dan dekadensi moral.
Ketiga, menjaga diri dari pengaruh buruk media sosial. Allah Swt. di dalam salah satu ayat Al-Qur’an, melarang umat Islam untuk mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya.
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS Al-Isra: 36).
Di sinilah pentingnya remaja menyaring informasi dari media sosial dan tidak mengikuti tren yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Keempat, harus menjadi generasi yang beriman dan berilmu. Rasulullah saw. telah menyebutkan di dalam hadis riwayat Muslim, “Sungguh, siapa saja yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”
Inilah solusi dari kebingungan remaja dengan terus menuntut ilmu agama agar tidak mudah terpengaruh oleh pemikiran yang menyimpang. Dengan berpegang teguh pada ajaran Islam, remaja muslim dapat menghadapi tantangan kehidupan modern dari galau menjadi kemilau dan tetap berada di jalan yang lurus.
Wallahu a’lam bisshawwab. [CM/Na]