Aksi Kiriminal Merebak, Wujud Sekularisme yang Mengakar

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Juhanah Zara
Aktivis Dakwah Bima

Berbagai macam problematika kehidupan yang ada saat ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya keberadaan satu institusi yang akan menerapkan aturan Islam secara kafah dalam kehidupan, yakni Khil4f4h Islamiah. Kaum muslim wajib hukumnya berjuang dan mengembalikan kehidupan Islam sebagai bukti ketundukan kepada Allah Swt..

CemerlangMedia.Com — Rakyat terus dikejutkan dengan persoalan yang kian beragam dan membara di tengah-tengah kehidupan. Berbagai macam variasi masalah yang ada menjadikan perasaan rakyat kian khawatir, cemas, marah, pasrah, dan takut.

Masalah-masalah yang muncul membuat rakyat putus harapan. Sebab, kian hari kian terjadi berbagai tindak kejahatan dengan model serta kronologis di luar nalar berpikir manusia.

Jiwa manusia bukan lagi menjadi sesuatu yang berharga. Konflik sederhana kerap kali berujung meregangnya nyawa.

Fakta Nyata Kriminalitas

Dilansir dari Urban.Id (09-02-2025), pria di Kabupaten Musi Rawas dengan inisial I (40) ditangkap polisi usai menganiaya ibu kandungnya lantaran kesal kalah judi online. Perbuatan yang muncul karena emosi sesaat, lalu tega melakukan kekerasan pada sosok yang melahirkan.

Judol yang merupakan perbuatan haram mengakibatkan manusia kehilangan akal sehat dan berujung melakukan tindak kejahatan lain. Keberadaan judol juga sering memicu para pelaku untuk menjual aset atau menggadaikan surat-surat berharga demi menambah modal berjudi. Hal ini tentu menambah ruwet persoalan ekonomi keluarga.

Di tempat berbeda, yakni di Kecamatan Tangaran, Kabupaten Sambas, ditemukan mayat bayi berjenis kelamin laki-laki di dalam parit (anak sungai). Melalui proses penyidikan, aparat mengamankan ibu kandung bayi tersebut yang ternyata masih di bawah umur.

Berani dan teganya seorang ibu membuang bayinya sendiri membuktikan ketidaksiapannya menjadi orang tua. Meski dikatakan bahwa pelaku adalah sosok yang masih di bawah umur, tetapi ketika ia mampu bereproduksi, maka sejatinya dia sudah dewasa dan dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya secara rasional. Kasus seperti ini marak terjadi karena banyak dari kalangan muda terjerat hubungan terlarang atau pacaran yang berujung zina.

Dua fakta di atas menunjukkan bahwa kondisi umat saat ini sangat mengkhawatirkan dan sedang tidak baik-baik saja. Kerusakan sudah merata, termasuk munculnya karakter manusia yang ringan melakukan perbuatan negatif.

Rakyat juga makin dibuat bingung untuk bersikap, cenderung pasrah, pragmatis, bahkan putus asa memikirkan solusi. Rakyat sulit berharap pada negara karena kegagalan demi kegagalan terus terlihat dan tidak jarang pula aparatur hukumlah yang menjadi pelaku kejahatan tersebut. Pun jika ada solusi yang dibuat, tidak menyentuh akar persoalan.

Sekularisme Akar Masalah

Melansir dari Inilah.com (31-12-2024), data kriminalitas dari Pusikan, dari awal Januari sampai Desember 2024, terdapat 413.037 perkara se-Indonesia. Kejahatan yang terjadi berupa kasus pembunuhan, pencurian, pemerkosaan, penipuan, perundungan, dan lainnya.

Mirisnya lagi, perbuatan tersebut tidak lagi mengenal umur. Para pelaku berasal dari kalangan dewasa, bahkan anak usia dini. Tidak sedikit kasus perundungan di beberapa SD yang berujung pada cacat fisik dan psikis korban. Kebanyakan kasus kriminal dimotori oleh permasalahan ekonomi yang kerap kali menjadikan seseorang kehilangan akal sehat, bersumbu pendek, dan berakhir saling membunuh.

Kehidupan serba bebas anak muda yang makin parah membuat mereka terjebak dalam jeratan pergaulan bebas dan maksiat. Mengonsumsi miras dan barang haram lainnya, sok jagoan dengan melakukan perundungan, tawuran antar sekolah, pergaulan bebas, serta gaya hidup hedonistik juga makin memperparah keadaan. Pertanyaannya, mengapa dunia pendidikan seolah tidak berbuat apa pun untuk mengatasi atau mencegah rusaknya generasi?

Persoalan ini dibiarkan berlarut-larut sehingga muncul sosok-sosok yang rusak akhlak dan hilangnya nilai kemanusiaan. Hal ini dikarenakan kurikulum pendidikan dalam sistem sekuler hanya berfokus pada mencetak manusia yang ‘siap pakai’ di bidang ekonomi. Alhasil, meski sebagian ada yang jenius dan sukses dalam berekonomi, tetapi tidak menunjukkan karakter takwa sama sekali. Kalaupun ada, hanya hitungan jari.

Negara juga tidak mengontrol media dalam aktivitas penyiaran sehingga tayangan berbau kekerasan, tindakan kejahatan, juga hal-hal yang terkategori maksiat lainnya begitu mudah diakses. Tidak heran jika generasi muda seolah mendapat inspirasi berbuat keji dari tontonannya sehari-hari.

Sistem sanksi yang tidak menjerakan membuat kasus kriminal makin meningkat. Banyak masyarakat yang melakukan kejahatan serupa dan menganggap hukum bisa dibeli asalkan punya uang dan kekuatan orang dalam. Oleh karena itu, berharap keadilan dan keamanan dalam sistem sekularisme bagaikan mimpi di siang bolong.

Islam Menjamin Keamanan Rakyat

Islam adalah agama dan ideologi yang diturunkan langsung oleh Allah Swt. kepada Rasulullah saw.. Islam dapat memberikan solusi tuntas atas setiap permasalahan manusia dalam kehidupan, termasuk solusi atas meningkatnya kasus kriminalitas di tengah-tengah masyarakat.

Adapun sumber hukumnya diambil dari Al-Qur’an, Sunah, qiyas, dan ijma’ sahabat, bukan dari akal manusia yang terbatas. Keempat hal inilah yang akan menjadi standar bagi umat dalam mengatasi persoalan kehidupannya. Islam menjadikan negara bertanggung jawab untuk mengurusi umat sehingga dapat menciptakan generasi yang berkualitas, unggul di segala bidang, dan bertakwa kepada Allah Swt..

Dalam dunia pendidikan, misalnya, kurikulum Islam bertujuan untuk mencetak generasi berkepribadian (syahsiah) Islam. Pendidikan tidak hanya dijadikan sebagai persiapan untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja yang berkaitan dengan materi, melainkan untuk melahirkan generasi hebat, mengarahkan potensinya agar berkarya dan bermanfaat bagi umat.

Selain itu, negara akan memfasilitasi kurikulum pendidikan dalam keluarga sehingga terwujud keharmonisan serta senantiasa memberikan lingkungan kondusif untuk anak-anak, orang dewasa, dan lansia. Lingkungan yang baik untuk umat akan dibangun dengan standar halal dan haram, serta penerapan amar makruf nahi mungkar agar kemaksiatan tidak mudah menjangkiti umat.

Begitupun dengan sistem ekonomi dalam Islam, akan menjamin kebutuhan individu per individu rakyat melalui penerapan sistem politik ekonomi Islam secara utuh. Oleh karenanya, tidak ada lagi yang kesusahan dan lepas tanggung jawabnya dalam rumah tangga. Suami akan mudah menjalankan tugasnya menjadi pemimpin rumah tangga dan istri siap mendidik generasi tanpa pusing dengan persoalan lainnya.

Negara juga mengontrol media sosial dengan benar, menutup segala akses konten yang merujuk pada kekerasan dan mengandung pemahaman selain Islam. Hanya konten-konten yang mengedukasi, menambah pemahaman Islam, dan berunsur pada ketakwaan yang akan ditayangkan.

Ketika umat melakukan kejahatan, maka akan diberikan sanksi yang adil sesuai dengan kejahatannya. Sanksi dalam Islam dapat mencegah kejahatan baru dan memberikan efek jera terhadap pelaku.

Khatimah

Berbagai macam problematika kehidupan yang ada saat ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya keberadaan satu institusi yang akan menerapkan aturan Islam secara kafah dalam kehidupan, yakni Khil4f4h Islamiah. Kaum muslim wajib hukumnya berjuang dan mengembalikan kehidupan Islam sebagai bukti ketundukan kepada Allah Swt..

Allah telah menjamin kehidupan manusia. Sekiranya manusia beriman kepada Allah, maka Allah akan menurunkan keberkahan dari langit dan dari bumi. Ini sejalan dengan firman-Nya,

“Jikalau sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (TQS Al-A’raf 96).

Wallahu a’lam [CM/NA]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : [email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *