Oleh: Sri Sumiyati
“Syariat Islam diturunkan oleh Allah Yang Maha Sempurna kepada Rasulullah Muhammad saw. untuk diterapkan guna menyelesaikan seluruh problematika hidup manusia. Tidak ada satu pun aspek kehidupan yang luput dari syariat Islam.”
CemerlangMedia.Com — Dunia berada di ambang kehancuran. Tengok saja, bencana terus melanda akibat kerusakan alam, kriminalitas melesat akibat keburukan ekonomi dan tatanan masyarakat. Demokrasi membuat dunia tak lagi nyaman dan aman untuk ditinggali. Keserakahan para penguasa dan kroninya menghancurkan alam dan manusia.
Mantra ala Demokrasi
Demokrasi lahir pada abad ke-6 SM di Yunani kuno. Setelah runtuhnya kekhalifahan Utsmani pada 1924, demokrasi makin berkembang dan dianut oleh banyak negara (kompas.com, 22-2-2024).
Ditilik dari sejarah ini, jelaslah bahwa demokrasi adalah paham yang jauh lebih kuno daripada sistem Islam. Jadi, apabila ada ‘mantra’ yang mengatakan bahwa demokrasi diartikan sebagai musyawarah dan bagian dari Islam, itu hanyalah tipu daya belaka.
Tidak ada kaitan apa pun antara demokrasi dan Islam, bahkan prinsipnya saja bertentangan. Demokrasi, memisahkan agama (Tuhan) dari segala urusan kehidupan dunia dan menjadikan agama sebagai urusan pribadi per individu. Sementara Islam menjadikan agama (Tuhan) dalam hal ini berupa kitab suci (Al-Qur’an) sebagai pedoman dan aturan dalam menjalankan segala aspek kehidupan.
Demokrasi Sistem Rusak yang Menghancurkan Dunia
Dikutip dari cnbcindonesia.com (24-5-2024), FAO menuliskan laporan dengan judul Global Report on Food Crises 2024 mencatat, sebanyak 282 juta orang di 59 negara mengalami tingkat kelaparan akut yang tinggi pada 2023. Jumlah yang orang kelaparan di dunia pada 2023 mengalami peningkatan sebanyak 24 juta orang dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri, terdapat 971 kasus bvnvh diri di Indonesia sejak periode Januari sampai 18 Oktober 2023. Angka itu sudah melebihi kasus bvnvh diri pada 2022 yang jumlahnya 900 kasus.
Sementara kasus bvnvh diri di seluruh dunia berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), per (28-8-2023), lebih dari 700.000 orang meninggal. Bvnvh diri menjadi penyebab kematian nomor empat di dunia yang terjadi pada usia 18—29 tahun (detiknews.com, 24-1-2024).
Disarikan dari prcfindonesia.org (14-7-2023), ada 7 isu lingkungan hidup yang menjadi perhatian dunia, yaitu perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, pencemaran lingkungan, krisis air, berkurangnya lahan hutan, pemanfaatan sumber daya alam terbarui, dan pencemaran limbah plastik. Semua isu tersebut terjadi akibat keserakahan para kapitalis.
Dalam demokrasi, para kapitalis berkuasa karena dengan uang. Mereka mengendalikan jalannya kekuasaan melalui boneka-bonekanya, termasuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Mereka menguasai dan mengeksploitasi, tanpa memikirkan kerusakan yang diakibatkan selagi itu menguntungkan.
Menunggu apa lagi, wahai manusia? Kegilaan demokrasi menghancurkan dunia dan seisinya dari darat, laut, hingga udara.
Anak cucu kita harus membayar perbuatan serakah para kapitalis dengan menghirup udara kotor, mengonsumsi air yang tercemar, dan tanah yang tandus akibat penggunaan racun-racun yang merusak. Sejatinya, demokrasi telah rusak sejak lahir.
Dengan balutan madu yang menggoda, demokrasi telah memabukkan umat manusia di seluruh dunia. Tidak akan pernah ada keberpihakan demokrasi kepada rakyat. Semboyan “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat” hanyalah pepesan kosong. Zonk!
Saat ini, demokrasi hampir menemui mautnya. Demokrasi akan hancur dengan sendirinya karena kebobrokan dan keburukan sistemnya sendiri. Lalu, ke mana kita akan berpaling?
Back to Khil4f4h
Islam adalah agama komprehensif yang akan menyelesaikan seluruh masalah manusia. Politik, ekonomi, sosial masyarakat, budaya, informasi, pendidikan, kesehatan, keamanan, serta ibadah termaktub dalam Islam melalui syariat-Nya.
Syariat Islam diturunkan oleh Allah Yang Maha Sempurna kepada Rasulullah Muhammad saw. untuk diterapkan guna menyelesaikan seluruh problematika hidup manusia. Tidak ada satu pun aspek kehidupan yang luput dari syariat Islam.
Sumber hukum dari syariat Islam pun sudah jelas, yaitu Al-Qur’an, as-Sunah, ijma’ sahabat, dan qiyas. Kesemuanya dijalankan oleh sebuah institusi yang bernama Khil4f4h. Pemimpinnya disebut khalifah. Tidak ada satu pun ulama yang menyelisihi masalah ini. Jadi, masihkah kita bertahan di sistem rusak yang cacat ini?
Allah berfirman dalam QS Al-Maidah ayat 50 yang artinya,
“Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?”
Dalam sistem Islam, kedaulatan ada pada hukum syarak yang berasal dari Allah Swt.. Hukum syarak hanya bisa ditegakkan dengan tiga pilar, yaitu dengan ketakwaan individu, kontrol masyarakat, dan penerapan oleh negara.
Islam dalam bingkai Daulah Khil4f4h adalah tempat sempurna bagi umat manusia untuk menjalankan hidup. Rakyat berkelindan dengan kehidupan dan khalifah melindungi serta mengurusi serta menjamin kehidupan rakyatnya.
“Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, di mana orang akan berperang di belakangnya dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/azab karenanya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Wallahu a’lam bisshawwab [CM/NA]